Hipotiroid: Pengertian, Penyebab dan Solusi Mengatasinya

Apriodita Aulia
3 min readDec 11, 2023

--

sumber gambar: Freepik

Pengertian Hipotiroid

Hipotiroid /hi·po·ti·ro·id/ adalah gangguan yang terjadi pada sistem endokrin atau sistem regulasi hormon pada manusia. “Hipo” berarti di bawah dan “tiroid” adalah satu jenis hormon yang bekerja pada proses metabolisme manusia. Hormon tiroid diproduksi oleh kalenjar tiroid yang berada tepat di atas trakea atau ruas-ruas tulang pernapasan manusia. Di mana cara kerja kalenjar ini dikendalikan langsung oleh kalenjar pituitari, bagian otak kecil yang terletak tepat di tengah-tengah tengkorak kepala.

Sumber: Lybrae

Pada kondisi hipotiroid, kalenjar tiroid tidak menghasilkan hormon T3 dan T4 dengan jumlah yang cukup, sehingga dampaknya dapat mempengaruhi proses metabolisme tubuh. Semakin rendah kuantitas T3-T4 yang dihasilkan, maka akan semakin parah tingkat kondisi hipotiroid yang dialami, ini juga berdampak pada semakin lambat pula laju metabolisme tubuh seseorang.

Hormon tiroid, sumber gambar: Cleveland Clinic

Hal sebaliknya terjadi pada orang dengan kondisi hipertiroid, di mana kata “hiper” memiliki arti di atas. Orang dengan kondisi hipertiroid memiliki kecenderungan untuk menghasilkan lebih banyak hormon tiroid dibanding orang dengan kondisi normal, sehingga lebih cepat pula laju metabolime yang berjalan.

Apa Dampaknya?

Jika proses metabolisme tubuh berjalan terlalu cepat atau terlalu lambat, maka akan berpengaruh signifikan pada beberapa aspek berikut:
1. Regulasi temperatur tubuh
2. Laju pencernaan dan penyerapan nutrisi pada makanan
3. Siklus sirkadian alami tubuh

Dari aspek pertama, orang dengan kondisi hipotiroid akan lebih mudah mengalami kedinginan dikarenakan tidak timbulnya kenaikan suhu tubuh oleh metabolisme yang berjalan. Metabolisme yang berjalan pada tubuh dapat diibaratkan seperti berjalannya sebuah mesin, jika proses tersebut terhambat atau berjalan lambat, maka tidak ada kenaikan suhu yang signifikan dan suhu malah cenderung akan turun. Itulah mengapa orang dengan kondisi ini lebih sering mengalami kedinginan di situasi yang dianggap normal di kebanyakan orang.

Lalu pada aspek kedua, proses metabolisme tubuh lambat yang diderita orang dengan kondisi hipotiroid memiliki efek langsung terhadap kadar penyerapan nutrisi dari makanan yang dikonsumsi. Sehingga proses pemanfaatan nutrisi tersebut yang meliputi regulasi transpor zat pada sel, regulasi nutrisi pada darah, dan sebagainya, dapat terjadi lebih lambat atau bahkan tidak terjadi sama sekali.

Proses pencernaan dan penyerapan nutrisi pada makanan juga berpengaruh terhadap laju naik-turunnya berat badan seseorang. Orang dengan kondisi hipotiroid cenderung memiliki progress yang lebih lambat dalam menurunkan berat badan. Kondisi metabolisme yang lambat membutuhkan lebih sedikit energi, dan berdampak terhadap jumlah energi yang dikeluarkan. Hal ini cukup menjadi tantangan tersendiri bagi orang dengan kondisi hipotiroid yang ingin mempertahankan atau menurunkan berat badan mereka.

Sebaliknya, orang yang mengalami kondisi hipertiroid, misalnya pada temperature tubuh, menjadi lebih panas atau hangat. Sehingga mereka cenderung lebih sering merasa kepanasan atau gerah dibanding orang dengan kondisi normal. Pun dengan pencernaan makanan, laju yang lebih cepat menyebabkan penyerapan makanan tidak berjalan sempurna karena makanan terlalu cepat melewati saluran pencernaan. Ini berdampak pada penurunan berat badan yang cukup signifikan dan masalah kesehatan lain.

Kemudian pada aspek ketiga yang membahas tentang sirkus sirkadian tubuh, atau mekanisme pengaturan siklus bangun-tidur seseorang (sleep-wake cycle), metabolisme lambat yang diakibatkan oleh kondisi hipotiroid menyebabkan siklus tersebut tidak tersinkronisasi (synchronized). Ini terjadi akibat proses penggunaan energi yang berjalan kurang efektif, juga terkadang ditambah dengan regulasi hormon melatonin yang terganggu. Di mana hormon melatonin mengatur bagaimana dan seberapa panjang waktu tidur dan bangun seseorang.\

Solusi Mengatasi

Kondisi hipertiroid dapat diatasi dengan berbagai solusi medis dengan tujuan mengaktifkan kembali laju proses pelepasan hormon tiroid (T3 dan T4) seperti sedia kala. Di mana salah satu cara yang dapat diampuh adalah dengan mengonsumsi makanan dengan kandungan iodine tinggi. Iodine, atau biasa dikenal dengan yodium, adalah jenis mineral yang digunakan kalenjar tiroid untuk menghasilkan hormon T3 dan T4. Kekurangan zat ini dapat berdampak pada proses pelepasan hormon dan kemudian pada hipotiroid.

Referensi:

--

--