UI/UX Case Study: Krealogi Du Anyam

Ardi Supardi
4 min readSep 28, 2022

--

Latar belakang

Krealogi merupakan sebuah bagaian dari revolusi digital untuk UMKM Indonesia. Aplikasi Krealogi dibuat dengan tampilan yang ramah pengguna, sehigga dapat digunakan oleh pelaku usaha dari berbagai kalangan. Fitur yang dibuat juga bertujuan untuk menjawab permasalahan yang dihadapi pelaku usaha. Selain itu, Krealogi juga merupakan sebuah wadah untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan pelaku UMKM.

Disclaimer :

Proyek ini merupakan bagian dari UI/UX Training Program yang diadakan oleh Kementrian Komunikasi dan Informatika dengan Skilvul dan Krealogi sebagai Challenge Partner. Saya tidak bekerja atau diikat dalam kontrak professional Krealogi.

Objektif

  • Menerapkan design yang user friendly
  • Pengembangan fitur Jasa Ekspedisi
  • Pengembangan fitur pengingat pencatatan
  • Pengembangan fitur laporan penjualan

Peran dalam Tim

Saya dari tim 6, Sebagai UI/UX Designer yang berkolaborasi dengan 5 orang anggota tim yaitu saya Ardi Supardi, Prima Ayu Wulandari, Novi Diah Rahmantika, Essa Mutia Andanti dan Dani Rahmansyah. Dalam tim ini, tanggung jawab saya dan tim adalah

  • Melakukan riset pengguna
  • Mengumpulkan ide-ide solusi
  • Membuat User Flow dan Wireframe
  • Membuat tampilan UI Desain untuk pengguna
  • Membuat Prototype
  • Melakukan Usability Testing.

Desain Proses

Pada proyek ini, digunakan metode Design Thinking sebagai pendekatan Proses UX Design . Metode ini dipilih karena fleksibilitasnya, beberapa tahap pada proses Desain Berpikir tidak perlu dilakukan secara berurutan, bahkan tidak perlu dilakukan, sesuai dengan kebutuhan. Maka, pengerjaan proyek dapat dilakukan dengan lebih fleksibel dan mudah.

Seluruh proses pengerjaan proyek dilakukan pada Figma , dengan menggunakan FigmaJam pada beberapa tahap untuk mengumpulkan ide secara berkolaborasi. Kemudian, seluruh proses desain dan kolaborasinya dilakukan pada Figma Design File .

1 . Empathize

Pada fase ini, kami melakukan penelitian untuk mengembangkan pengetahuan tentang apa yang pengguna lakukan, katakan, pikirkan, dan rasakan. Dalam studi kasus ini, kami berperan sebagai pengusaha UMKM yang ingin Mengirimkan barang . Untuk mengumpulkan lebih banyak perspektif tentang Pengiriman barang kami melakukan survei di play store dan beberapa pelaku usaha pengusaha UMKM. Selain itu, kami juga menggunakan platform pengiriman barang lain untuk melakukan beberapa perbandingan.

2 . Define

Setelah mengetahui dan mendapatkan informasi mengenai hal yang dibutuhkan oleh pengguna, proses dilanjutkan ke tahap selanjutnya, yaitu Define. Pada tahap ini, ditentukan Pain Points dari pengguna, kemudian dikelompokkan dalam Affinity Diagram. Kemudian, topik utama permasalahan akan dibuat menjadi satu ide tujuan untuk dapat menyelesaikan permasalahan tersebut.

Tahap Define

3 . Ideate

Pada tahap ini, kami melakukan brainstorming ide-ide solusi berdasarkan “bagaimana mungkin kami” yang telah dipilih sebelumnya. Ide-ide solusi yang diperoleh kemudian disusun menurut prioritasnya berdasarkan nilai dan usaha pengguna. Kami menggunakan matriks prioritas untuk membantu tim menentukan solusi prioritas utama untuk melakukan aktivitas ini

User Flow

Selanjutnya untuk melakukan aktivitas ini, kami mulai membuat User flow. Ada tiga alur pengguna yang kami buat, yaitu Membuat Jasa Expedisi, Membuat Pengingat Catatan, Membuat Laporan Penjualan

4 . Prototyping

Setelah membuat sketsa ide, hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah membuat prototipe untuk membuat ide menjadi lebih nyata.

Figma Prototype

5 . Testing

Pada tahap akhir ini, kami melakukan Usability Testing untuk mendapatkan feedback dan saran dari pengguna dengan menggunakan metode survey dengan platfom’’maze’’

berikut ini hasil survey yang kami buat.

Hasil testing menggunakan Maze

Dalam tahap testing saya mendapat hasil dari 6 responden tersebut, dan di antaranya ada yg masih kurang emahami tentang aplikasi tersebut, seperyi gambar di bawah ini

reponden fiturjasa expedisi
responden fitur jasa pengiriman
responden fitur laporan penjualan

Kesimpulan

Dalam merancang aplikasi kursus online ini, tentunya saya mengalami perjalanan yang menantang sekaligus bermanfaat. Saya meneliti masalah dengan membandingkannya dengan aplikasi lain dan mulai memahami kebutuhan pengguna. Lambat laun, dengan hasil diskusi, saya mulai mendapatkan alur kerja dari aplikasi yang akan saya desain. Dalam proses ini, saya juga sangat terbantu dengan konsep desain sistem yang membuat proses lebih efisien. Kemudian untuk mendapatkan feedback dan mencari tahu apa yang perlu diperbaiki, saya tidak lupa melakukan testing di akhir fase. Karena keterbatasan waktu dalam proses desain ini, saya tahu masih banyak yang harus diperbaiki di masa depan. Besar harapan saya agar aplikasi ini dapat menjadi wadah yang dapat mengembangkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dengan kesan yang menyenangkan.

Penutup

Studi kasus ini masih jauh dari hal sempurna, dikarenakan saya baru pertama kali membuatnya dan design process, namun bersyukur sekali karna dapat secara konsisten memotivasi diri sendiri untuk menyelesaikan studi kasus pertama saya dalam bidang UI/UX design dan saya masih harus belajar banyak dan meningkatkan kemampuan saya dalam cara berfikir bagaimana memfokuskan diri dan mengutamakan user.

--

--