Ardith Lutfiawan
2 min readJun 11, 2023

[Part 1] Bagaimana rasanya bekerja (WFA) selama 2 tahun sebagai seorang programmer?

Photo by Qiming Chen on Unsplash

Hi, perkenalkan saya Ardith. Saya adalah seorang mobile developer di salah satu perusahaan IT yg berkantor di daerah Jakarta Pusat dan sudah bekerja kurang lebih 2 tahun (sampai saat ini).

Di thread kali ini saya mau coba sharing ke temen2 semua tentang pengalaman saya bekerja, tentunya yang akan saya share bukan barisan kode program yang bikin pusing kepala saya dan temen2 hehe.. melainkan dalam beberapa menit ke depan saya akan sharing tentang bekerja dari mana saja atau “Work From Anywhere (WFA)” dan bagaimana style kerja ini mempengaruhi diri saya selama 2 tahun terakhir.

R U Ready? Let’s go!

Berawal dari saya lulus kuliah pada tahun 2021 dan langsung memutuskan untuk mencari kerja yang sesuai dengan minat saya yaitu mobile development (bikin aplikasi mobile android & ios). Alhamdulillah, tidak lama setelah itu saya dipercayakan menjadi techninal consultant dengan jobdesk membuat aplikasi seperti yang saya harapkan sebelumnya.

Ketika saya bergabung ke dalam tim, saya tidak terlalu paham kultur kerja disana. Apalagi saya adalah fresh graduate yang baru “nyemplung” di dalam dunia kerja yang real (nyata). Normally, Saya pun bekerja seperti berangkat ke kantor dan berdesakan di dalam kereta karena mengejar jam masuk kantor begitu juga di jam pulang, makan/jajan dengan harga yang gak wajar, duduk berjam-jam di meja panjang dan daily meeting (online) di jam sore menjelang pulang, mencoba untuk kenalan dengan senior, dan semua hal saya lakukan yang pada dasarnya adalah hal yang biasa dilakukan oleh semua orang yang bekerja di kawasan Jakarta. Saya senang, bagaimana semangatnya saya memulai pekerjaan pertama saya.

Satu bulan kemudian, saya mulai merasakan hal yang sedikit aneh. Harusnya saya sudah menyadari hal ini saat setiap kali daily meeting, tapi karena saya terlalu asyik dengan pemandangan gedung-gedung tinggi setiap kali berangkat-pulang kerja saya pun baru menyadari kalau hanya saya yang paling rajin masuk ke kantor dari tim ini 🤣

Saya mulai notice. Rekan kerja saya ke kantor tapi gak nentu jadwalnya, hari ini ke kantor tapi besoknya saya lihat di mejanya gak ada. Dan saya coba inisiatif bertanya apakah dibolehkan jika seperti itu? (Saking resahnya wkwk).

Mantap!!!

Itulah ekspresi saya ketika mendengar perjelasan dari teman saya tentang bolehnya kerja dari rumah yang selama ini oh ternyata wkwk

Tidak berhenti disitu keseruannya, kalau lanjut di part 2 ya hihi…

Maaf sengaja saya buat part 2 ya guys, karena lagi recovery setelah beberapa tahun gak nulis ☺

Mohon do’anya yaa…