Studi Kasus UX: Fitur Jago Last Wish
Halo, pada kesempatan kali ini, saya akan membagikan proses desain yang saya lakukan dalam merancang fitur Jago Last Wish pada aplikasi Bank Jago. kegiatan ini adalah hasil pelatihan UI/UX Design dari Digital Talent Scolarship x Skilvul yang saya ikuti.
Disclaimer!!
Proyek ini merupakan bagian dari UI/UX Training Program yang diadakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan Skilvul dan Bank Jago sebagai Challenge Partner. Kami tidak bekerja atau diikat dalam kontrak professional oleh Bank Jago.
Challange Overview
Pada pelatihan ini saya memilih tantangan Bank Jago: UX Challenge yaitu tantangan untuk membuat sebuah desain aplikasi mobile untuk fitur Jago Last Wish yang terkait dengan produk asuransi jiwa.
Latar Belakang
Bank Jago ingin membuat dan memperkenalkan sebuah fitur yang berkaitan dengan asuransi jiwa. Jika kita lihat produk asuransi jiwa yang ada sekarang ini, biasanya produk tersebut dijual sebagai bentuk tindak pencegahan dari bencana atau hal buruk yang akan terjadi di masa depan. Setelah bertanya kepada orang di lingkungan sekitar, alasan kenapa orang tidak menggunakan produk asuransi jiwa adalah karena mau lebih optimis dan tidak terlalu berpikiran negatif tentang masa depan.
Daripada fokus pada aspek negatif yang bisa terjadi dikemudian hari, bagaimana jika kita melihatnya dengan cara yang positif dan menyenangkan dimana asuransi jiwa dipakai untuk menjamin kehidupan yang seru dan menyenangkan daripada khawatir tentang kematian.
Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk dapat membuat sebuah wasiat secara digital, yang isinya bisa berupa apapun yg kamu ingin lakukan dan pendanaan untuk pelaksanaannya bisa dijamin oleh produk asuransi dibelakangnya. Kita bisa membuat wasiat seperti biasa, meninggalkan uang untuk keluarga, atau kita juga bisa meminta agar ketika meninggal nanti abu akan dikirim ke luar angkasa! Kamu bisa buat permintaan sejauh imajinasimu membawa!
Peran dalam Tim
Peran: UI/UX Designer.
Tim: Lorenza Widia, Muhammad Solihin dan Romi Julianto.
Lingkup: Mendefinisikan permasalahan dan membuat ide-ide solusi, membuat User Flow, Wireframe dan UI Style Guide, membuat UI Design dan Prototype, melakukan wawancara dan melakukan Usability Testing.
Durasi Program Pelatihan: 8 minggu.
Aplikasi yang digunakan: Figma, Google Workspace, Zoom.
Design Process
1 — Empathize
Pada tahap Empathize, kami mencoba untuk memosisikan diri kami sebagai target pengguna. Kami saling bertanya tentang “Apa sih yang membuat kita tidak memiliki asuransi jiwa?”, “Kesulitan apa yang akan kita hadapi jika kita ingin mendaftar produk asuransi jiwa?”. Permasalahan dan kesulitan-kesulitan tersebut kami kumpulkan dalam bentuk Pain Points.
2 — Define
Setelah kami mendapatkan permasalahan dan kesulitan-kesulitan yang dialami pengguna, kami mencoba untuk mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang permasalahan tersebut. Pain Points tersebut kemudian kami kelompokkan berdasarkan permasalahan yang serupa/sejenis. Kemudian kami membuat How-Might We dari Pain Points tersebut.
Berdasarkan hasil diskusi, temuan yang kami dapat adalah:
Pain Points:
- Pendaftarannya ribet.
- Tidak punya keluarga yang bisa diwariskan.
- Belum mampu membayar bulanan/belum punya penghasilan.
How-Might We:
- Bagaimana kita bisa membuat pendaftaran yang mudah, online, dan menyenangkan.
- Bagaimana kita bisa membuat pengguna mewariskan kepada siapa saja, tidak harus ke keluarga.
- Bagaimana kita bisa membuat pengguna dapat mengatur biaya yang harus dibayarkan.
3 — Ideate
Pada tahap Ideate, kami menentukan masalah mana yang akan kami angkat berdasarkan temuan-temuan yang kami dapat dari proses sebelumnya. Kami pun memilih untuk menyelesaikan masalah pertama, yaitu:
“Bagaimana kita bisa mempermudah pengguna dalam pendaftaran dan penambahan wasiat agar tertarik untuk menggunakan produk Jago Last Wish”
Kami kemudian mengumpulkan ide-ide solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Kemudian, kami mengelompokkan ide-ide tersebut sesuai dengan kategori yang kami anggap sama/serupa dalam bentuk Affinity Diagram.
Setelah itu, kami membuat diagram skala prioritas berdasarkan nilai yang akan pengguna dapat dan effort yang dikeluarkan.
Kemudian, kami melakukan voting untuk menentukan fokus kami terhadap fitur mana yang akan kami kerjakan.
Hasil dari voting adalah:
- Membuat fitur wasiat digital.
- Membuat fitur pendaftar asuransi jiwa yang mudah.
Setelah berhasil menentukan fokus fitur yang akan kami kerjakan, tahap selanjutnya adalah kami membuat Crazy 8's untuk brainstorming ide desain dari fitur yang telah ditentukan.
4 — Prototype
Pada tahap ini, hal pertama yang kami lakukan adalah membuat User Flow.
4 .1 — User Flow
User Flow adalah alur atau langkah-langkah yang akan dilewati pengguna ketika menggunakan aplikasi untuk menyelesaikan tugas. User Flow yang kami buat adalah:
- User Flow Pendaftaran dan Penambahan Last Wish.
- User Flow Pembayaran Last Wish.
4. 2 — Wireframe
Kemudian, kami membuat wireframe berdasarkan alur dari user flow yang telah kami buat.
4. 3 — UI Style Guide
Setelah membuat wireframe, selanjutnya kami membuat UI Style Guide. Karena fitur Jago Last Wish ini adalah fitur dari Bank Jago, kami pun mencoba membuat UI Style Guide mengikuti dari aplikasi Bank Jago.
4. 4 — UI Design
Setelah membuat UI Style Guide, selanjutnya kami membuat UI Design dan juga Prototype.
Oiya, kalian bisa lho mencoba prototype fitur Jago Last Wish yang kami buat di sini: Coba Prototype!
5 — Test
Pada tahap ini, kami menguji prototype kami dengan metode Usability Testing dan Single Ease Question (SEQ). Kami menguji prototype kami kepada satu orang responden dengan kriteria yang sesuai dengan target pengguna. Sebelum melakukan pengujian, kami menyiapkan dokumen pendukung untuk membantu dalam pengujian. Di dalam dokumen tersebut kami menyiapkan daftar pertanyaan dan task scenario yang akan kami ujikan.
Usability Testing
Usability Testing adalah metodologi penelitian User Experience yang populer. Dalam Usability Testing, seorang peneliti meminta peserta untuk melakukan tugas, biasanya menggunakan satu atau lebih antarmuka pengguna tertentu. Saat peserta menyelesaikan setiap tugas, peneliti mengamati perilaku peserta dan mendengarkan umpan balik yang diberikan. Yang penting dalam usability testing adalah menentukan tugas dan skenario yang akan diujikan ke peserta.
Berikut merupakan tugas dan skenario yang kami ujikan:
[Tugas 1] Pendaftaran dan Penambahan Last Wish
Skenario: Pengguna merupakan pengguna aplikasi Bank Jago yang mencoba untuk mendaftar dan melakukan penambahan Last Wish pada fitur baru Jago Last Wish.
[Tugas 2] Pembayaran Last Wish
Skenario: Setelah pengguna membuat Last Wish, pengguna melakukan pembayaran pertamanya.
Single Ease Qusetion (SEQ)
Single Ease Question (SEQ) adalah skala penilaian 7 poin untuk menilai seberapa sulit pengguna mengerjakan tugas. Setelah pengguna menyelesaikan tugas dalam usability testing, kami menanyakan kepada responden pertanyaan sederhana ini: “Secara keseluruhan, dari skala 1 sampai 7 seberapa sulit atau mudahkah tugas untuk diselesaikan?”
Conclusion
Berdasarkan proses Design Thinking yang kami lakukan, kami berhasil menawarkan ide solusi berupa prototype aplikasi untuk pengguna agar dapat membuat sebuah wasiat secara digital, yang isinya bisa berupa apa saja yang pengguna ingin lakukan.
Dari hasil pengujian yang kami lakukan, meskipun ada beberapa feedback yang diberikan oleh responden, namun responden mengklaim flow dari tugas yang diberikan sudah sesuai. Berdasarkan SEQ dari sisi kemudahan pengguna, kami berhasil mendapatkan nilai 6 dari skala 1–7 yang berarti ide solusi yang kami tawarkan termasuk ke dalam kategori mudah digunakan. Yeay!
Thank You :)
Halo, terima kasih telah membaca sampai sejauh ini! Saya harap kamu dapat menemukan insight dari tulisan ini. Pastinya masih ada kekurangan dalam proses yang saya dan tim lakukan. Untuk itu, jangan ragu memberikan saya feedback berupa kritik dan saran di kolom komentar.
Ayo saling terhubung di LinkedIn!!