HARMONI WARNA

Arkan Zain
4 min readDec 5, 2022

--

Sebelum kita mulai, ada baiknya kita pahami dulu beberapa alasan mengapa kita harus mengetahui tentang teori warna. Setidaknya ada 3 hal yang mendasari pertanyaan itu:

  • Warna memiliki kekuatan untuk membentuk dan merusak karya kalian.
  • Warna memiliki kekuatan untuk membangun emosi dan persepsi seseorang.
  • Warna memiliki kedudukan yang sama penting dengan layout dan keseimbangan.

Nah, untuk mengawali pemahaman tentang warna. Ada 2 konsep yang berkaitan dengan warna yaitu:

  1. SATURASI (saturation), atau intensitas warna.
  2. VALUE (nilai), atau tingkatan gelap dan terang dari sebuah warna.

eori Harmoni Warna Dengan Color Wheels

Nah, setelah kita mempelajari Saturation dan Value maka tahap berikutnya adalah mempelajari harmoni warna. Harmoni warna adalah teori susunan warna yang dapat kita pakai dalam sebuah desain sesuai dengan jenis struktur warna. Dalam menyusun harmoni warna kita menggunakan colour wheels atau lingkaran warna, seperti gambar dibawah ini:

Dengan lingkaran warna ini, kita bisa mendapatkan kurang lebih 5 variasi jenis komposisi warna sesuai strukturnya, yaitu:

1. Monochromatic

Pada prinsipnya, monochromatic adalah satu jenis warna yang kita mainkan nilai dan saturasinya

Monochromatic adalah variasi warna paling sederhana yang bisa diterapkan dalam sebuah desain. Dalam desain interior, prinsip monokromatik adalah yang paling sering digunakan karena paling mudah. Semakin banyak warna yang digunakan dalam satu ruangan, semakin sulit untuk mencapai keseimbangan.

thespruce.com

Atau contoh penggunaan monokromatik dalam desain typography:

Skribsinner

2. Complementary

Yang kedua adalah komplementer, jenis harmoni warna komplementer adalah gabungan 2 warna dalam lingkaran warna yang saling berhadap-hadapan. Ini juga merupakan varian yang populer.

Cara terbaik menggunakan teori warna komplementer adalah jangan mengatur komposisi yang sama besar 50–50, tapi pilih satu sebagai warna yang dominan dan satu lagi sebagai pendukung.

Seperti pada contoh aplikasi teori komplementer dibawah, penggunaan warna dominan dipakai warna biru sedangkan warna kuning yang didapatkan dari pemilihan furniture dipakai sebagai pelengkap.

Rilane

Atau contoh penggunaan teori warna komplementer pada desain typography seperti berikut:

argoos.letters

3. Split Complementary

Perkembangan dari komplementer, split complementary adalah tambahan 1 warna di samping kiri dan kanannya. Dengan penggunaan 3 warna, lebih memicu kreatifitas untuk bisa seimbang dalam sebuah penyajiannya. Namun apabila berhasil, nantinya akan mendapatkan sebuah karya yang otentik dan berciri khas.

Dalam sebuah desain interior, penerapan harmoni warna split komplementer seperti contoh berikut:

Maupun dalam desain typography, split komplementer bisa juga seperti ini:

BACA JUGA:

4. Analogous

Yang keempat adalah Analogus, penggunaan kombinasi analogus adalah dengan deret 3 warna yang ada di dalam lingkaran warna. Kombinasi warna analogus ini adalah kombinasi favorit untuk desain yang natural.

Contoh penerapan harmoni warna analogus dalam desain typography:

5. Triadic

Triadik adalah penggunaan kombinasi warna yang memiliki jarak sama diantara ketiganya di dalam lingkaran warna. Seperti penggunaan kombinasi 3 warna yang saya sebutkan sebelumnya, untuk mencapai keseimbangan 3 warna perlu ketelitian agar tidak saling tumpang tindih. Salah satu aturan dasar yang paling gampang adalah jangan memberikan porsi yang sama besar pada masing-masing warna.

Kesimpulan

Dengan masing-masing karakter yang bisa kalian manfaatkan dari harmoni warna. Semoga kalian bisa berkreasi lebih jauh lagi dalam membuat karya desain. Jangan takut untuk mencoba, karena semakin sering kita berlatih akan semakin kaya pengalaman warna kita dan semakin mudah menentukan rancangan yang akan kita buat.

--

--