COVINAJA : Aplikasi Pelayanan Informasi dan Panduan
Penanganan Covid-19

Aryandi Nanda Pramadhani
9 min readJul 28, 2021

--

Pada study case kali ini kami akan menjelaskan tentang latar belakang dan proses pengerjaan di balik hasil desain aplikasi COVINAJA. Proyek ini kami buat untuk menyelesaikan tugas course Summer Program 2021. Proyek ini dikerjakan secara kelompok dengan 6 anggota kelompok yaitu Taufik Ardiansyah Putra, Alfina Nurrahma N, Aryandi Nanda Pramadhani, Tata Farindra Ayuningtyas, Nanda Hafiza Yusron, dan Najma Jihan Radja. Dalam pembuatan proyek ini, kami juga dibimbing oleh Kak Riski Fitriani Ichi sebagai menthor kelompok 7 Summer Program 2021.

Introduction

Halo semuanya! Kami dari kelompok 7 Summer Program 2021. Kami sangat senang dan antusias karena kami ingin mencari lebih banyak lagi ilmu dan belajar dari mentor-mentor kami yang sudah berpengalaman.

Tema yang kami ambil sebagai tugas course Summer Program 2021 yaitu tentang Covid-19. Tujuan kami memilih tema ini karena keadaan saat ini yang telah memprihatinkan akibat Pandemi Covid-19 dan telah menjadi perbincangan publik.

Covid-19 merupakan penyakit baru yang disebabkan oleh virus dari golongan coronavirus atau lebih dikenal dengan virus corona. Virus ini menyebar dengan sangat cepat dan luas hingga ke puluhan negara salah satunya Indonesia. Kasus virus corona di Indonesia saat ini semakin meningkat dan menduduki posisi ke-14 di seluruh dunia. Banyak faktor yang menyebabkan kasus virus corona meningkat, mulai dari kurang taatnya masyarakat terhadap aturan, banyaknya berita hoaks yang tersebar di kalangan masyarakat, pemerintah yang kurang tanggap, dan masih banyak penyebab yang lainnya.

Oleh karena itu kami berniat untuk menciptakan sebuah aplikasi yang dapat mengatasi permasalahan di atas. Dalam membuat suatu produk, diperlukan sebuah kerangka kerja untuk menghasilkan produk yang sesuai. Kali ini kami akan menggunakan framework design thinking. Terdiri dari Emphatize, Define, Ideat, Prototype, dan Testing.

Stage 1 — Empathise

Pada bagian ini, kami melakukan 3 hal penting, yaitu perencanaan penelitian, membuat pedoman penelitian, dan melakukan penelitian.

Fungsi dari tahap emphaty :
Kami akan membuat produk yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh pengguna, memahami tujuan, motivasi, dan kebutuhan pengguna, dan kami dapat memprioritaskan kebutuhan pengguna.

Cara yang kami gunakan dalam menemukan masalah adalah dengan menyebarkan kuisioner dan juga memilih dua orang dari pengisi kuisioner yang ada untuk diwawancarai.

A. Merencanakan Penelitian

Mendefinisikan Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan informasi yang valid untuk menghindari banyaknya hoaks yang tersebar.

Ruang Lingkup

Ruang lingkup membantu kami untuk mengerti target dari sebuah populasi. Target ruang lingkup kami adalah sebagai berikut :

Who/What : Warga Negara Indonesia
When : Kapan pun
Where : Indonesia

Mendefinisikan Masalah Penelitian

Berikut adalah pertanyaan utama dari kami :

  1. Darimana anda mengetahui informasi terbaru terkait Covid-19?
  2. Menurut anda apa kelemahan dari media informasi yang anda gunakan?
  3. Apakah anda percaya akan adanya berita hoaks tentang Covid-19?
  4. Menurut anda, seberapa banyak berita hoaks yang tersebar?
  5. Apakah diperlukan sebuah aplikasi pelayanan informasi dan juga panduan penanganan Covid-19 yang terpercaya?

Mencantumkan Hipotesis

Berikut ini adalah hipotesis kami :

  1. Pengguna memiliki masalah, yaitu kurangnya media yang mereka gunakan untuk mencari informasi mengenai Covid-19.
  2. Pengguna merasa sumber informasi mereka memiliki banyak kelemahan.
  3. Pengguna menyadari bahayanya hoaks tentang Covid-19.
  4. Pengguna merasa kesulitan mencari informasi mengenai Covid-19 yang dapat dipercaya.

B. Membuat Pedoman Penelitian

Setelah menyusun rencana penelitian, kami menanyakan beberapa pertanyaan kepada pengisi kuisioner yang sudah kami pilih melalui wawancara. Wawancara dilakukan dengan tahap perkenalan, mengajukan pertanyaan, dan penutup.

Kami tidak memiliki kriteria khusus dalam mewawancarai pengguna. Yang pasti, melalui wawancara itu kami dapat mendapatkan informasi dengan akurat.

C. Melakukan Penelitian

Melalui tahap-tahap yang sudah dijabarkan sebelumnya, kami dapat mengetahui apa saja yang menjadi masalah pengguna, apa yang dibutuhkan oleh pengguna, dan kami juga mendapatkan ide tambahan yang dapat mempermudah pengguna dan tentunya sesuai dengan kebutuhan pengguna sehingga produk yang kita buat dapat digunakan dengan maksimal.

Empthy Map

Setelah membagikan kuisioner, kami memilih dua dari pengisi kuisioner untuk diwawancarai tentang aplikasi yang menyediakan informasi mengenai covid-19. Melalui wawancara dengan pengguna, kami mendapatkan data dan informasi dari pengguna dengan lebih detail. Untuk lebih memudahkan dan memperjelas hasil wawancara yang sudah dilakukan, maka kami menggunakan empthy map.

Setelah membuat empthy map kami dapat dengan mudah memahami kebutuhan user dan keinginan user.

Stage 2— Define

Fokus dari case study ini adalah pengguna yang ingin mendapatkan informasi serta penanganan mengenai Covid-19. Metode yang digunakan adalah kuantitatif (Google Form) dan 64 responden telah mengisi form yang telah disebarkan. Berikut Respon dari responden :

Dapat disimpulkan bahwa masih banyak orang yang belum megenal Covid-19. Mereka juga belum mengetahui cara mencegah serta dampak yang disebabkan oleh Covid-19. Oleh karena itu 90,6 % dari 64 responden menginginkan sebuah aplikasi yang dimana terdapat pelayanan informasi dan panduan penanganan Covid-19

User Persona dan User Journey Map

User 1

User 2

Problem :
Pengguna menginginkan sebuah aplikasi yang dimana terdapat pelayanan informasi dan panduan Covid-19 .

Solusi :
Membuat aplikasi mobile yang dapat digunakan kapan saja dan dapat mengatasi problem atau keluhan dari pengguna.

Kenapa aplikasi mobile?

  1. Mudah didapatkan, semua pengguna cukup mengunduh dari app store.
  2. Mudah digunakan dan diakses, pengguna cukup mengeluarkan smartphone mereka dan membuka aplikasi.
  3. Sebagian besar orang sudah memiliki smartphone, hampir semua orang terutama masyarakat di Indonesia sudah mengenal dan memakai smartphone untuk kehidupan sehari-hari.

Stage 3— Ideate

Ditahap Ideate, kami melakukan 4 langkah, yaitu :

Mengumpulkan Ide

Dalam tahap ini, kami mengumpulkan ide yang dimiliki oleh anggota kelompok kami.

Mengelompokkan Ide

Dalam tahap ini kami mengelompokkan ide sesuai dengan jenisnya. Setelah dikelompokkan, ide-ide tersebut terbagi menjadi 3 jenis, yaitu fitur, feedback (tanggapan), serta pelatihan dan sosialisasi. Setelah dikelompokkan, ide tersebut dipilih menjadi peringkat satu sampai 3. Dan ide yang terpilih adalah ide 2.1, yaitu dibuatkan fitur vaksinasi online.

Membuat User Flow

Membuat Sitemap

Stage 4— Prototype

Pada tahap ini, kita akan melakukan 3 hal utama :

  1. Wireframe
  2. User Interface
  3. Prototype & Interaction

Wireframe

User Interface

Pada proyek kali ini kami menggunakan warna dasar hijau muda karena warna hijau melambangkan kehidupan dan energi. Selain itu, warna hijau biasa dipakai didunia medis untuk mengurangi ketegangan salah satu contohnya adalah baju berwarna hijau untuk keperluan operasi. Hal ini membuat kami semakin kuat untuk memilih warna hijau karena aplikasi yang kami buat bertema kesehatan. Alasan lain kami memilih warna hijau sebagai warna dasar adalah agar sesuai dengan tema yang telah kami buat.

Warna hijau memiliki manfaat positif bagi kita, misalnya membawa harmoni dalam kehidupan sehari-hari, keseimbangan emosi, penyegaran mata dan pikiran, menenangkan, membuat kita peduli akan lingkungan, keseimbangan pikiran, dan membawa kedamaian.

Jadi, ini adalah desain User Interface kami:

Onboarding

Ini adalah layar pembuka dan layar onboarding aplikasi COVINAJA. Tampilan Onboarding ini sangat penting karena dengan tampilan ini orang akan mengerti tentang apa itu aplikasi COVINAJA. Kami menampilkan beberapa fitur utama yang bisa digunakan, yaitu membantu pelacakan penyebaran virus, informasi zonasi persebaran virus, vaksinasi dan pemeriksaan kesehatan, zona resiko paparan Covid-19, serta tiket vaksinasi.

Login dan Registrasi

Pada halaman ini pengguna diharuskan melakukan registrasi terlebih dahulu jika belum memiliki akun. Setetah proses registrasi selesai, pengguna dapat melakukan login sesuai akun yang telah didaftarkan.

Menu Utama

Pada halaman ini terdapat beberapa menu utama yang bisa dipilih oleh pengguna, antara lain :

  1. Update kasus tiap daerah yang terdapat grafik serta lokasi penyebarannya.
  2. Artikel mengenai pengenalan, pencegahan, dan pengobatan Covid-19, serta juga terdapat cara memakai masker yang baik dan benar.
  3. Layanan berupa Konsultasi dokter, Rumah sakit terdekat, serta pendaftaran vaksinasi secara online
  4. Mengedit profil pengguna

Artikel

Pada bagian artikel, pengguna dapat mengakses dan mendapatkan informasi mengenai covid-19 seperti mengenal apa itu covid-19, mencegah terjangkit covid-19, dan cara mengobati diri ketika terjangkit atau terkonfirmasi positif covid-19, serta pengguna mendapatkan informasi mengenai cara menggunakan masker yang baik dan benar. Dengan begitu, pengguna dapat mengantisipasi diri dari covid-19 dan lebih berhati-hati.

Pendaftaran Vaksinasi Online

Pada fitur vaksinasi, pengguna dapat melakuan pendaftaran vaksin dengan memilih lokasi pengguna, kemudian memilih rumah sakit atau tempat yang melayani vaksinasi. Setelah itu pengguna bisa mendaftarkan diri dengan menginput data diri dan juga scan KTP pengguna.

Rumah Sakit Terdekat

Pada fitur ini, pengguna bisa mencari rumah sakit dengan jarak terdekat dan menampilkan rumah sakit yang masih tersedia dan sudah penuh. Pengguna juga bisa melakukan panggilan secara langsung dengan rumah sakit yang tersedia.

Konsultasi Dokter

Pada bagian ini, pengguna dapat menggunakan fitur chat dokter dan melakukan konsultasi dengan memilih layanan yang disediakan seperti chat dokter, mengirim obat, dan juga memesan layanan rumah sakit.

Prototype & Interaction

Kami membuat prototype dengan Figma. Prototyping pada Figma sangat mudah dan bagus. Hasilnya dapat dilihat oleh siapa saja yang memiliki tautan berbagi prototipe.

Klik tautan di bawah untuk melihat prototipe dan interaksinya.

Stage 5— Testing

Usability Testing (UT)

Usability Testing berguna untuk menguji apakah aplikasi kita sudah dalam bentuk prototype yang dimengerti oleh user. Hal ini membantu untuk memvalidasi hasil proyek kami, apakah aplikasi bisa berjalan dengan baik atau tidak.

Kita dapat melakukan Usability Testing dengan mengarahkan orang dan melihat bagaimana pengalaman mereka saat menggunakan aplikasi. Atau bisa juga menggunakan Remote UT dengan tool bernama Maze. Ini cukup efektif untuk mengumpulkan wawasan dari orang-orang.

Kami melakukan Direct UT kepada teman-teman kami. Kelebihan dari Usability Testing adalah kita bisa melihat bagaimana tanggapan mereka saat menggunakan aplikasi di prototype ini.

Berikut adalah hasil dari Testing:

Closing

Jadi, itu semua adalah proses dari awal hingga akhir mengenai proyek yang telah kami buat. Begitu banyak ilmu dan pembelajaran yang kami dapatkan. Semuanya sangat berharga dan bermanfaat bagi kami, mendapatkan banyak ilmu dan teman baru adalah sedikit dari berbagai hal yang kami dapatkan.
Terima kasih telah berkunjung! Semoga proses yang kami tulis di atas dapat menjadi bahan referensi bagi siapa saja yang membacanya. Anda juga dapat meninggalkan umpan balik dan komentar agar kami dapat berdiskusi dan berkembang lebih baik. Terima kasih :)

--

--