SAFETY

Astri Monica Sianturi
9 min readMar 10, 2019

--

Safety adalah kondisi aman dimana terjauh dari segala bahaya, kecelakan, maupun resiko. Safety dalam konteks IMK yaitu kondisi dimana user terhindar dari bahaya atau kesalahan yang tidak diinginkan pada saat menggunakan sebuah sistem atau aplikasi. Kesalahan yang dimaksud adalah kesalahan manusia (Human Error).

HUMAN ERROR

Human Error adalah kesalahan yang dilakukan manusia saat menyelesaikan sebuah tugas atau melakukan tindakan yang tidak diinginkan yang dapat menimbulkan kerugian(resiko). Resiko ini akan mengakibatkan pekerjaan menjadi terganggu, pekerjaan batal, atau tertunda karena menghabiskan waktu yang lebih banyak dari yang seharusnya.

Human error dibagi menjadi 2 bagian yaitu :

1. Skill-based errors : kesalahan yang dilakukan user secara rutin(sudah menjadi kebiasaan). Human error ini dibagi menjadi 2 yaitu :

  1. Slips of action : kesalahan yang dianggap sebagai kesalahan yang sudah menjadi kebiasaan, dan juga dianggap sebagai kesalahan yang tidak disengaja. Kebiasaan yang tidak sesuai dengan prosedur yang seharusnya sudah sering dilakukan oleh user saat menjalankan sebuah perintah. Contohnya : saat ingin copy teks dilakukan dengan Ctr+V yang seharusnya dilakukan dengan Ctr+C. Hal ini terjadi karena kebiasaan user yang sering melakukan perintah copy dan paste secara terus-menerus. Slips ini lebih diartikan ke aksi user.
  2. Lapses of memory : kesalahan yang sama dengan Slips yaitu kesalahan yang tidak disengaja dan sudah menjadi rutinitas. Hanya saja Lapses lebih ke internal seseorang yaitu berhubungan dengan memori atau ingatan. Ada prosedur yang terlewatkan yaitu ketika user gagal melakukan suatu tindakan karena penyimpangan memori atau karena melupakan sesuatu prosedur yang seharusnya atau user lupa dimana posisinya berada sekarang dalam sebuah prosedur.

2. Mistakes : kesalahan yang ketika user diperhadapkan dengan sesuatu hal yang baru, yang belum pernah digunakan sebelumnya tetapi harus dikerjakan. Karena ada prosedur yang harus ditaati,disinilah sering terjadi human error karena user tersebut belum memahami prosedur tersebut dengan baik. Human error ini dibagi menjadi 2 yaitu :

  1. Rule-based mistakes : kesalahan user atas suatu kondisi yang berada pada situasi antara kebiasaan atau tidak. Dalam hal ini user harus diperhadapkan dengan situasi yang mengharuskan mengikuti prosedur yang ada. Pada kondisi ini user akan melakukan suatu tindakan yang bukan sesuai dengan aturan atau prosedur yang seharusnya.
  2. Knowledge-based mistakes : kesalahan user atas sesuatu keadaan yang bukan kebiasaan dan tidak ada prosedur untuk mengatasinya. Kadaan ini akan mengharuskan user untuk melakukan tindakannya sendiri yang tidak ada referensinya sehingga sering terjadi kesalahan.

SLIPS juga dibagi menjadi beberapa jenis yaitu :

1. Capture Errors : yaitu jenis kesalahan dimana user melakukan tindakan yang serupa namun sebenarnya sudah menjadi kesalahan.

Contohnya : Pada saat user hendak menyimpan file pada TextEdit seringkali menekan Command+ S+Q. Langkah ini dilakukan sengaja untuk berhenti dari program. Padahal seharusnya untuk menyimpan cukup dilakukan perintah Command+S, dan jika ingin berhenti tekan Command + Q.

2. Description Errors : yaitu kesalahan yang terjadi ketika user melakukan tindakan yang benar pada objek yang salah karena spesifikasi tindakan yang tidak mencukupi yang akan menyebabkan hasil yang diinginkan. User bermaksud untuk melakukan suatu tindakan, tetapi tidak sengaja mengganti tindakan yang lain. Hal ini terjadi karena adanya kemiripan pada prosedur yang harus dilakukan.

Contohnya : Pada Gmail terdapat 3 ikon centang,bintang,dan penting. Ketiga ikon terlihat sangat mirip dan diletakan pada posisi yang berdektan. Seringkali user salah mengunakan fungsi dari ketiga ikon tersebut.

https://carakumu.blogspot.com/2017/01/cara-daftar-akun-instagram-lewat.html

Contoh lainnya adalah : Pada saat user ingin minimalkan jendela aplikasi, user seringkali salah menekan tombol, yaitu menekan tombol cancel yang berdekatan dengan tombol minimize tersebut.

3. Mode Errors : yaitu jenis kesalahan diamna user melakukan tindakan yang sesuai untuk situasi dalam situasi lain, namun dalam perangkat lunak yang berbeda mode.

Contohnya :

1. user tidak sengaja melakukan tindakan Ctr+Z yang artinya kembali ke tindakan sebelumnya.

2. user tidak menyadari bahwa saat memasukkan password, mode CapsLock sedang aktif. Sementara format pada password tidak boleh huruf capital.

3. user seringkali tidak memperhatikan dimana posisi petunjuk kursor berada pada saat ini, sehingga seringkali user saat melakukan pengetikan tidak sesuai dengan posisi yang seharusnya.

kesalahan ketika mengetik bukan pada posisi yang seharusnya.

PREVENTION ERROR

Konsep ini menyatakan bagaimana tindakan yang dilakukan untuk mencegah adanya Human Error.

Ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mencegah Human Error yaitu :

1. Mencegah tindakan yang tidak disengaja harus diperhatikan.

Dalam hal ini user mungkin bisa saja tidak sengaja menekan tombol cancel sebelum save sebuah file, maka pencegahan harus dilakukan dengan menampilkan jendela peringatan bahwa user sadar dan menyetujui tindakan yang dilakukannya.

2. Mencegah input data yang buruk

Daerah input yang bebas memberikan fleksibilitas saat user menginput sebuah data, tetapi juga memungkinkan user untuk menginput data dengan cara yang salah atau tidak sesuai dengan prosedur yang seharusnya. Menggunakan lebih banyak control input yang dibatasi juga dapat membantu mencegah kesalahan saat input data.

Contohnya :

  1. Dalam kasus ketika user ingin memasukkan username, namun user hanya menginput hanya satu huruf saja. Sedangkan pada prosedur yang diinginkan harus lebih dari empat karakter. Maka untuk mencegahnya, perlu ditampilkan peringatan kepada user untuk menginpit data lebih dari 4 karakter.

2. Pada saat user ingin menginput data jenis kelamin, ada baiknya menampilkan beberapa pilihan kepada user. Agar data yang diinput user sesuai dengan opsi yang dapat diterima yang seharusnya, itu bisa menjadi strategi yang baik untuk membatasi jenis input yang dibuat user.

3. Pada saat user ingin mengatur tanggal keberangkatan dan kepulangan penerbangan. Dalam hal ini sebagai contoh pada kelender Widget untuk memilih tanggal penerbangan menggunakan cara bermanfaat untuk mencegah user tidak sengaja menetapkan rentang tanggal yang tidak masuk akal dan tidak sesuai aturan. Bahkan pada saat user ingin mengatur tanggal kepulangan sebelum tanggal keberangkatan. Widget ini memaksa user untuk memilih tanggal terlebih dahulu. Selain itu, widget ini secara halus memberikan warna untuk memberikan konteks tentang tanggal yang akan diubah. Dalam hal ini biru menandakan tanggal keberangkatan yang membantu user untuk melihat batasan tanggal yang harus dipilih yaitu menentukan tanggal kepulangan sesudah tanggal berwarna biru tersebut. Dan warna hijau menandakan tanggal kepulangan.

widget kelender pada saat mengatur tanggal penerbangan

3. Memberikan saran pencarian

Dengan cara ini dapat memandu user ke arah penggunaan interface yang benar, saran dapat mencegah kesalahan slip sebelum pengguna memiliki kesempatan untuk melakukan sebuah tindakannya.

Contohnya : pada situs web yang menawarkan ribuan produk, pencarian adalah cara yang efektif untuk membantu user melakukan pencarian produk yang diinginkan. Namun pada saat pengetikan bisa saja user melakukan kesalahan, terutama pada layar sentuh. Maka dengan cara menampilkan saran beberapa pilihan yang sesuai dengan keinginan user dapat ditampilkan pada saat user melakukan pengetikan, akan membantu mencegah kesalahan ketik.

4. Gunakan format yang jelas

Beberapa prosedur memang mengharuskan user untuk menginput data yang sangat rinci, karena itu bisa saja user menginput data dengan format yang salah, tidak sesuai dengan prosedur seharusnya. Oleh karena itu untuk meminta user untuk menginput data numerik ke dalam formulir, dapat memberikan format yang seharusnya dengan cara yang mudah dipahami user untuk mencegah terjadinya keslahan.

Contohnya : pada formulir pendaftaran akun, sering kali ada bagian yang meminta nomor telepon. Namun banyak user memiliki tantangan menginput sederetan angka panjang yang tidak putus dengan spasi atau tanda baca, yang sering menjadi kesalahan. Oleh sebab itu, perlu dibuat format penulisan nomor telepon yaitu dengan teknik chunking yang dapat memudahkan user untuk menginput data.

ada diberikan format dalam penulisan nomor telepon yang diminta

5. Memberikan respon peringatan

Dalam hal ini, respon “peringatan” akan memberitahu apa konsekuensi dari suatu tindakan berikutnya dengan menyediakan beberapa pilihan. Kemudian peringatan ini akan membiarkan user untuk memutuskan bagaimana untuk melanjutkan tindakannya. Ini bisa menjadi respon yang sopan bagi user ketika hendak melakukan sebuah tindakan.

Contohnya : pada saat mengakses situs web, sering kali muncul peringatan untuk mengaktifkan notifikasi dari laman situs tersebut. Peringatan ini memberikan pilihan kepada user untuk mengizinkan notifikasi atau tidak.

Kesalahan memang tak dapat dihindari dari kehidupan kita. Ketika seseorang mengerjakan tugasnya, sangat mungkin ia terjebak di suatu tahap prosedur. Situasi inilah ang dapat membuat user dapat frustasi jika tidak dapat ditangani dengan benar. Suatu sistem/aplikasi harus mampu menangani tindakan keliru yang dilakukan user dengan baik.

Pada saat user sudah melakukan keslahan, maka sebaiknya sebuah sistem/aplikasi harus memberikan informasi bahwa user telah melakukan kesalahan. Informasi ini yang akan membantu user untuk memperbaiki kesalahannya tersebut.

Informasi ini yang disebut dengan Error Message.

Error Message adalah informasi yang ditampilkan ketika ada sebuah kondisi yang tidak terduga atau kondisi dimana user melakukan sebuah kesalahan. Error Message digunakan untuk menunjukkan bahwa operasi yang diinginkan telah gagal, atau menyampaikan sebuah peringatan penting. Biasanya Error Message akan ditampilkan dalam bentuk kotak dialog.

Berikut ini beberapa cara yang dapat diperhatikan saat hendak membuat Error Message :

1. Jelas dan tidak ambigu

Menuliskan pesan dalam Bahasa yang jelas dan sederhana. User harus dapat memahami masalah saat membaca Error Message tersebut.

2. Singkat dan bermakna

Pesan harus berisi informasi yang diperlukan tidak memberikan penjelasan yang bertele-tele. Kebanyakan user tidak mau membaca pesan yang terlalu panjang. Sebaiknya pesan harus mendeskripsikan dengan singkat apa masalahnya dan bagaimana cara mengatasinya.

Contoh : pada gambar dibawah ini memberikan penjelasan singkat apa kesalahan yang dilakukan user dan memberikan contoh format yang benar. Dan menempatkan Error Message tepat didekat kotak pengisian email.

gambar kiri contoh yang baik. gambar kanan contoh yang salah

Sedangkan pada gambar dibawah ini menempatkan Error Message di atas teks, sehingga user tidak fokus dan mengetahui dimana letak kesalahannya dengan cepat.

contoh Error Message yang salah

3. Harus Sopan

Pesan yang disampaikan jangan seolah-olah menuduh user telah melakukan kesalahan. Pesan yang disampaikan harus rendah hati, menyampaikan masalah dengan sopan tanpa harus menyalahkan atas tindakannya. User dapat melakukan kesalahan berulang kali, namun tanggung jawab desain adalah untuk memberitahukan kepada user tentang kesalahannya dengan cara yang baik.

contoh bahasa yang salah pada Error Message
contoh bahasa yang benar pada error message

4. Hindari teks huruf besar dan tanda seru berlebihan

Teks huruf besar sulit untuk dibaca. Selain itu teks huruf besar dan tanda seru berlebihan seolah-olah membentak user seperti memberikan teriakan. Error Message adalah sebuah informasi yang dapat memberikan solusi atas kesalahan, sehingga menggunakan teks huruf besar dapat memberikan perasaan putus asa kepada user.

5. Berikan petunjuk

Error Message yang baik memiliki tiga bagian yaitu identifikasi masalah, detail penyebabnya jika membantu, dan solusi jika memungkinkan. Setiap kali kesalahan terjadi, user ingin memperbaikinya sesegera mungkin. Oleh karena itu, Error Message harus memiliki informasi yang cukup bagi user untuk memberi solusi bagaimana keluar dari situasi yang salah tersebut.

Pesan itu juga dapat mengarahkan user kepada tindakan lain untuk mendapatkan bantuan yang lebih jelas tentang masalah tersebut.

Contohnya : pada gambar dibawah ini mengarahkan user untuk menggunakan nama lain pada saat menyimpan sebuah file.

gambar kiri contoh yang baik. gambar kanan contoh yang salah

Contoh lainnya yaitu pada saat user salah mengetik email pada saat melakukan pendaftaran akun. Maka akan ditampilkan Error Message yang mengarahkan user untuk menulis email dengan format yang benar.

error message memberikan format yang benar pada penulisan email

6. Hindari penggunaan kata-kata negative

Error Message dapat merupakan hasil dari sebuah tindakan user yang tidak biasa. Oleh karena itu, untuk menampilkan pesan sebaiknya dengan kata-kata yang tidak mengandung arti yang begitu membuat user ketakutan dan telah melakukan kesalahan yang fatal. Contoh kata-kata negative misalnya error, fatal, illegal, dll.

gambar kiri contoh yang baik. gambar kanan contoh yang salah

Berdasarkan beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan bagaimana cara membuat Error Message yang baik yaitu :

1. Error Message harus menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh user.

2. Bahasa yang digunakan harus sopan.

3. Jangan menggunakan kata-kata yang terkesan menyalahkan user.

4. Hindari kata-kata seperti error, fatal, dummy, dll karena hal ini akan menyebabkan user merasa dirinya sangat bodoh dan bersalah.

5. Hindari penggunaan tanda baca seru (!) berlebihan.

6. Hindari penggunaan teks huruf besar.

7. Error Message mendefenisikan apa masalahnya, kenapa itu terjadi, dan bagaimana mengatasinya.

--

--