Under the water

ian
3 min readMay 6, 2023

--

"Under the water we can't breathe, we die."

cw// mcd, angst, mention of kiss.

Malam ini, ia kembali menyanyikan lagu kesepian. Biarlah malam ini ia menangis hingga malam berganti siang, sebab tak akan ada yang mendengarnya. Di lautan yang sepi dan dingin.

Hidupnya hanyalah diisi oleh rasa sepi, rasa hampa dan rasa takut. Sunghoon seorang siren hidup sendirian di lautan yang luas, ia hanya berenang kesana kemari, lalu kembali merasa takut.

Jika suatu hari ia bisa bertemu seseorang maka ia akan menyerahkan hidupnya untuk mengejar orang itu. Ia tak ingin sendirian lagi.

Ditengah Sunghoon yang sedang bernyanyi,suasana di lautan tiba-tiba berubah ketika sebuah kapal besar terlihat datang menghampirinya. Kapal tersebut dihuni oleh manusia yang terkenal dengan keberaniannya dalam mengarungi perairan yang berbahaya. Namun sayangnya, mereka juga terkenal dengan kebiasaannya mengejar dan menangkap siren untuk memperoleh kekuatan magisnya.

Sunghoon yang awalnya merasa gembira karena ada tamu yang datang, menjadi cemas ketika menyadari bahwa kapal tersebut adalah kapal manusia yang berbahaya. Dia berusaha untuk menghindar, namun suara pesonanya yang merdu telah berhasil memikat hati para pelaut di kapal tersebut.

Sang kapten kapal, seorang pria yang tegas dan berani, memerintahkan anak buahnya untuk menangkap sang siren. Namun Jay , anak dari kapten kapal yang memiliki hati yang lembut dan penuh belas kasih, merasa iba dengan nasib Sunghoon. Dia berusaha meyakinkan kapten bahwa menangkap siren tidaklah benar, dan bahkan bisa membawa bencana bagi kapal dan krunya.

Sunghoon menatap mata pemuda itu, tampan dan cantik di saat bersamaan. Sunghoon jatuh cinta, hatinya berdegup sangat kencang. Bukan karna takut, tapi karna sorot mata itu yang menatapnya.

“Ayah, biarkan dia pergi. Mereka bisa membunuh kita dengan sekejap, ia bisa mengendalikan lautan. Lebih baik kita pergi sekarang sebelum dia menghipnotis kita.” ujar Jay.

Sang kapten mengangguk menyetujui usulan itu dan akan memerintahkan awak kapal yang lainnya untuk memilih kembali saja, tapi ada seorang awak kapal dengan tubuh besar dan penutup mata di mata kirinya tengah menurunkan jangkar dan beberapa awak kapal sudah turun menggunakan sampan untuk menangkap siren.

Sunghoon ketakutan dan panik saat mendapati dirinya akan diburu, lantas ia langsung menyanyikan sebuah lagu hingga membuat semua orang terhipnotis, semua terbuai oleh nyanyian indah itu, bagaikan nyanyian di surga mereka mulai kehilangan akal sehat mereka.

Langit mulai menggelap, angin mulai bergemuruh dan laut mulai mengamuk. Kapal-kapal mulai terombang-ambing kesana kemari kehilangan keseimbangannya, angin kencang mematahkan layar-layar yang menjulang, sampan sampan kecil itu terbalik dan tenggelam.

Kapal hancur berkeping-keping sebab laut terus mengamuk, semuanya tak sadar sebab semuanya terhipnotis. Sunghoon terus menyanyi sambil menangis, ia tak ingin membunuh orang orang tapi ia tak punya pilihan.

Semuanya tamat, hancur dan karam. Tubuh-tubuh awak kapal mulai tenggelam kedasar laut sebab nyawanya meregang, Jay tersangkut dibeberapa puing-puing kapal.

Saat Jay hampir tenggelam, Sunghoon yang merasa tak sanggup melihat Jay mati di hadapannya, dengan cepat berenang mendekat dan memeluk tubuh Jay erat-erat. Sunghoon berharap bahwa dengan memeluk Jay, dia bisa memberikan kehangatan dan kekuatan pada Jay agar tetap bertahan hidup di tengah lautan yang ganas.

Jay, yang merasa kekuatannya mulai memudar, merasa terkejut dan sedikit terhibur dengan pelukan hangat Sunghoon.

“Terimakasih sudah menolongku, maafkan kami, kami tidak berniat untuk memburumu.” Jay sedikit terbatuk sebab air terasa menusuk tubuhnya.

“Aku ketakutan.” Sunghoon mengeratkan pelukannya pada Jay.

“Maafkan aku.” Jay mulai mengigil kedinginan.

“Aku kesepian.” lirih Sunghoon.

“Aku disini.” mata jay mulai tertutup.

“Aku mencintaimu.” tangis Sunghoon makin kencang, tangisan itu terdengar begitu pilu.

Cinta pandangan pertama, cinta yang begitu singkat dan cinta yang terlarang. Jay hanya tersenyum mendengar penuturan Sunghoon sebab ia tak bisa bertahan lebih lama lagi.

Pelukan itu mulai meregang, tubuh itu mulai melemah, jiwanya mati kedinginan. Sunghoon meraung menangis sebab cintanya mati, ia menyesal.

Sunghoon mendekatkan wajahnya lalu menyatukan bibirnya dengan bibir jay. hanya sebatas kecupan sebab ia tak sanggup lagi. Jay tenggelam, mati di hadapan Sunghoon dan meninggalkan luka dalam.

Di lautan mereka bertemu, di laut pula mereka berakhir. Singkat dan tak terkira, cinta mereka terukir dalam sejarah sebab untuk pertama kalinya Sunghoon mencintai seseorang begitu hebatnya.

Di lautan cinta mereka diukir, di lautan ia tak bisa bernafas, di luatan ia mati.

--

--