berry.
2 min readMar 31, 2023

FAVORITE BOOK
Kunigami Rensuke x Female Reader (pahmud)

“Udah semua, kan?” tanya Kunigami pada sang anak.

“Iya, udah.”

“Yakin?” ia memastikan, karena terlihat wajah anaknya masih kebingungan seperti ada yang kurang.

“Hm.” Ia bergumam sendiri, “kayaknya udah. Nggak ada lagi.”

“Nanti, sampai rumah langsung di siapin ya buku yang mau di bawa ke sekolah buat besok.”

“Okay, Pah!”

Mereka pun langsung pulang, karena kebetulan di rumah sudah ada yang menunggu dan menyiapkan hidangan lezat yang begitu menggoda.

“Mamah!”

“Hai, sayang.” Kamu memeluk sang anak yang dengan bangga menunjukkan isi dari paper bag miliknya. “Ih, apa itu?”

“Buku! Ini yang buat tugas sekolah itu, Mah.”

“Oh, iya. Mamah kelupaan terus, maaf ya.”

“Nggak apa-apa, yang penting bukunya udah ada sekarang! Hehehe.”

“Kalo gitu, sekarang mandi dulu. Nanti, temenin Papah duduk di belakang sambil baca buku. Mau?”

Mata sang anak langsung menjadi tambah antusias. “Mau! Tungguin ya, aku mandi sekarang.”

“Haha, semangat banget sih anak kita.” Kamu tersenyu manis.

“Seneng banget dia abis beli buku.” Kunigami merangkul tubuhmu dan mengusap pelan ujung bahumu. “Kamu udah mandi, sayang?”

“Udah.”

“Yah.”

“Kok? Kenapa?”

“Nggak apa-apa, aku mandi dulu deh.”

“Iya sana, kamu bau.”

“Enak aja! Nggak!”

Setelah selesai menunggu Kunigami dan anakmu mandi, kamu berdiri dan bersandar di pintu belakang sambil melihat Kunigami dan anakmu sedang tertawa kencang.

“Papah beneran beliin ini buat aku? Kok nggak bilang?”

“Tadi, Papah udah bilang sama Mamah buat sengaja beliin tapi diem-diem.” Kunigami menunjuk kearahmu.

Anakmu langsung menoleh. “Serius? Aku kaget banget!”

Kamu berjalan menghampiri mereka dan ikut duduk di sofa. “Ayo, buka bukunya.”

“Ayo, kita baca bareng ya?”

Kamu dan Kunigami mengangguk.

Anakmu langsung membuka buku itu dengan wajah yang sangat antusias dan gembira. Bukunya sangat indah, gambar-gambar ilustrasi dari ceritanya pun begitu cantik dan membuat mata menjadi senang melihatnya.

Tak hanya di lihat-lihat, tetapi kalian bertiga benar-benar membacanya bersama. Buku itu menceritakan tentang seorang putri yang memiliki perpustakaan pribadi di istana nya.

“Keren… Putri nya punya perpustakaan pribadi! Aku juga mau kayak gitu!”

“Berarti, kamu harus punya banyak buku dulu dong. Biar bisa bikin perpustakaan.” Kunigami menanggapi dengan senang.

Sang anak mengangguk. “Aku bakal koleksi banyak buku! Nanti aku nabung juga buat beli buku lain.”

“Kalo buku yang ini bagus nggak?” sekarang giliran kamu yang bertanya.

“Bagus banget! Ini buku favorit aku! Aku suka banget!”

“Kamu harus rajin baca buku ya, biar nanti bisa punya perpustakaan pribadi juga kayak Putri di dongeng itu.” Ucap Kunigami.

“Pasti, Pah!” sang anak langsung memeluk kalian berdua dengan perasaan yang sangat bahagia.