Kekhawatiran Aventurine

ay
1 min readFeb 4, 2024

--

Topaz menahan tawanya untuk meledak keluar tatkala menyaksikan teman serumahnya benar-benar keluar dari kamar mandi tidak lama pasca chat barusan terkait dengan tuduhan perempuan itu akan Aventurine yang hendak memasak anaknya.

Napas Aventurine tersenggal, ia berdeham sembari mengatur napasnya yang tidak beraturan akibat mempercepat acara mandinya. Kedua manik matanya menatap lurus perempuan yang sedang duduk di sofa ruang tengah tepat menghadapi laptop.

“Gue serius nggak bermaksud masak atau makan Numby, Paz.”

Perempuan yang diajak bicara itu menyilangkan kaki dan menyedekapkan kedua tangan di atas dada. Matanya menatap tajam Aventurine dari ujung kepala sampai kaki.

Diam-diam Aventurine menelan ludahnya tapi wajahnya tidak menunjukkan sedikitpun panik. Ia meninggikan dagu, kenapa juga harus takut kalau tidak salah?

Topaz mengisyaratkan Aventurine untuk mendekat ke arahnya, perempuan itu menepuk-nepuk bagian kosong dari sofa yang berada di sebelahnya.

Kini laki-laki itu sudah memosisikan diri dengan apik di sebelah Topaz. Aventurine bersumpah pada momen ini jantungnya nyaris berhenti karena tiba-tiba saja Topaz mengacungkan tangannya menuju wajahnya.

Apakah ia akan dipukul?

Refleks, Aventurine memundurkan kepalanya sekian sentimeter.

Tap.

Topaz menyentuh kening laki-laki itu dengan ringan. “Masih ada sisa sampo di jidat lo. Pfft — ”

Sial. Kalau begini cara mainnya, Aventurine khawatir ia bisa mati muda dibuatnya.

--

--