KESEHATAN MENTAL GENERASI MUDA

Azura Shine
2 min readJun 30, 2020

--

Di era teknologi seperti sekarang, semua hal menjadi praktis. Semua mudah untuk dilakukan hanya dengan sekali klik. Internet bagaikan asupan wajib setiap hari bagi hampir semua orang di dunia, khususnya para generasi milenial dan generasi Z. Disaat semua hal bisa menjadi mudah dan ringan, seharusnya manusia bisa menjadi lebih baik dan sehat secara jasmani dan rohani. Pada kenyataan nya tidak sejalan seperti garis lurus yang berdampingan. Organisasi Kesehatan Dunia dan Institute for Health Metrics and Evaluation (Lembaga Metrik dan Evaluasi Kesehatan) melaporkan: Lebih dari 1,1 miliar orang menderita gangguan mental atau penggunaan narkoba, di seluruh dunia. Sekitar 20% anak-anak dan remaja bergumul dengan masalah kesehatan mental. 50% dari gangguan mental muncul sebelum usia 14. Gangguan mental dan penggunaan narkoba adalah penyebab utama disabilitas di seluruh dunia. Setiap tahun, lebih dari 800.000 orang bunuh diri.

Indonesia adalah salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Berdasarkan data sensus dari badan pusat statistik jumlah penduduk Indonesia tahun 2018 sebanya 267.7 juta jiwa. Apakah semua penduduk Indonesia sehat secara mental? Menurut riset kesehatan nasional Indonesia (RISKESDAS) 2013: Sekitar 3,7% (9 juta) orang menderita depresi, dari populasi 250 juta orang. Sekitar 6% (14 juta) orang berusia 15 tahuan ke atas menderita gangguan mood (suasana hati) seperti depresi dan kecemasan. Sekitar 1,7 per 1000 orang menderita gangguan psikologis kronis, seperti skizofrenia.

Kesehatan mental adalah kondisi ketika batin kita berada dalam keadaan tentram dan tenang, sehingga memungkinkan kita untuk menikmati kehidupan sehari-hari dan menghargai orang lain di sekitar, menurut Kemenkes. Orang yang memiliki mental yang sehat akan menggunakan potensi dalam dirinya dengan maksimal dan bisa menjalin hubungan yang positif dengan oranglain. Menurut Kemenkes pada laman nya, ada beberapa jenis masalah kesehatan mental yang paling umum yaitu : stress, gangguan kecemasan, dan depresi.

Bagaimana kesehatan mental generasi muda Indonesia? Merujuk data hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, prevalensi penderita skizofrenia atau psikosis sebesar 7 per 1000 dengan cakupan pengobatan 84,9%. Sementara itu, prevalensi gangguan mental emosional pada remaja berumur lebih dari 15 tahun sebesar 9,8%. Angka ini meningkat dibandingkan tahun 2013 yaitu sebesar 6%. Meskipun Indonesia bukan negara dengan tingkat stress yang paling tinggi, tetapi peduli terhadap kesehatan mental itu sangat penting.

Bagaimana cara untuk meningkatkan kesehatan mental di Indonesia terkhusus generasi muda? salah satu cara paling sederhana yang bisa dilakukan sebagai umat beragama yaitu mendekatkan diri kepada Tuhan.Keyakinan menaruh peran penting dalam kondisi jiwa seseorang secara spiritual. Orang yang benar –benar yakin dan taat kepada Tuhan biasanya akan mendapatkan ketenangan di dalam hatinya.

Kolaborasi dari berbagai elemen sangat penting, karena kesehatan mental adalah hasil interaksi antara faktor psikologis, sosial dan biologis. Strategi yang menyertakan dorongan, pencegahan, penyembuhan dan rehabilitasi harus ditekankan. Organisasi kesehatan mental, pemerintah dan masyarakat umum harus bekerja sama untuk menciptakan perubahan. Dengan begitu semoga mental generasi muda di Indonesia bisa menjadi lebih baik kedepan nya.

--

--

Azura Shine

A young woman who is trying to become a poet and sharing her perspective through writing