UX Case Study: Krealogi — Integration with Logistic and Marketplace

Bachtiar Ashidiqy
5 min readOct 24, 2021

--

Disclaimer : Proyek ini merupakan bagian dari UI/UX Training Program yang diadakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan Skilvul dan Krealogi sebagai Challenge Partner. Saya tidak bekerja atau diikat dalam kontrak professional oleh Krealogi.

Krealogi

Krealogi menawarkan solusi yang menyeluruh: komunitas sebagai wadah berjejaring dengan pelaku usaha lainnya, pelatihan untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan UMKM, serta aplikasi ramah pengguna untuk membantu pencatatan kegiatan operasional dan membuat perencanaan strategis. Dari pengalaman menjalankan UMKM kriya sejak 2015, Du Anyam sangat memahami kendala UMKM dalam manajemen pesanan, produksi, persediaan sampai pengiriman

Latar Belakang

Krealogi memiliki tiga tipe user yakni Vendor, Producer dan juga Seller. Vendor dan Seller merupakan pengguna yang ingin melakukan penjualan produk anyaman melalui platform Du Anyam dan platform online lainnya. Sedangkan Producer adalah pelaku produksi. Lalu, bagaimana aplikasi ini bekerja?

  1. Vendor ataupun Seller dapat mengakses fitur-fitur yang membantu vendor dalam melakukan pencatatan terkait proses usahanya berupa: pencatatan pesanan masuk, perencanaan produksi, pencatatan keuangan, dan pencatatan inventori.
  2. Vendor ataupun seller dapat melakukan monitoring terhadap proses bisnisnya sesuai dengan data-data yang mereka catat berupa: pesanan masuk, rencana produksi, catatan keuangan, maupun ketersediaan barang di gudang.
  3. Seller ataupun Vendor dapat mendapatkan permintaan penawaran (request of quotation) pesanan dari Du Anyam dan dapat memberikan respon terkait kesediaannya
  4. Vendor atau Seller, pengguna aplikasi Krealogi bisa mengalokasikan pengerjaan pesanan ke Desa / Kelompok dan Pengrajin di setiap Desa

Akan tetapi, permasalahan Krealogi saat ini adalah tidak memiliki desain aplikasi yang user friendly untuk target pengguna mereka. Saat ini Krealogi membutuhkan sebuah desain aplikasi yang user friendly dan tentunya bisa membantu pengguna Krealogi untuk mencatat kegiatan operasional mereka, membuat strategi dan menjaga alur operasional mereka.

Saat ini Krealogi belum memiliki fitur Integration with Logistic and Marketplace.

Objektif

  • Vendor ataupun Seller dapat dengan mudah melakukan sinkronisasi inventori yang ada pada akun marketplace dengan akun Krealogi miliknya.
  • Vendor ataupun Seller dapat dengan mudah melakukan monitoring pesanan yang dikirim melalui jasa ekspedisi.

Peran dalam Team

Pada kasus ini saya sebagai berkolaborasi dengan Keziawrda. Pada awalnya ada satu anggota lain, akan tetapi mengundurkan diri saat ditahap awal. Untuk UX Researcher dan Usability Testing kami kerjakan bersama, sedangkan untuk UX Design kami bagi tugas. Adapun Design yang saya kerjakan adalah:

  • Flow Konfirmasi Pengiriman dan Konfirmasi Pembayaran (secara manual)
  • Flow Input Produk Baru
  • Lacak Pesanan
  • Detail Pesanan Masuk

Design Process

Dalam kasus ini, kami memilih menggunakan Design Thinking sebagai mindset atau framework untuk memecahkan suatu problem dan menemukan solusi design. Karena Design Thinking menekankan pendekatan dari perspektif pengguna dan menerapkan pendekatan solusi praktis dan kreatif dalam memecahkan tantangan.

Proses Design Thinking ini bisa diterapkan secara tidak linier atau tidak berurutan, tiap tahap bisa dilakukan dan diloncati sesuai kondisi tiap case dan digunakan sesuai kebutuhan dari proses dsegin yang dilakukan.

Design Thinking: A 5 Stage Process (Interaction Design Foundation)

1 — Empathize

Pada tahapan ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman empatik dari masalah yang ingin dipecahkan.Pada tahap ini dilakukan pendekatan terhadap pengguna aplikasi . Apa sebenarnya yang diinginkan oleh mereka. Hal ini dapat dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan dan bertemu mereka untuk melakukan wawancara dan dapat juga bertindak seolah menjadi mereka. Namun disini kami tidak melakukan riset secara langsung karena terbatasnya waktu yang diberikan dan juga tidak ada penganjuran secara mutlak.

2 — Define

Dalam tahapan ini kami melakukan pembagian pain points dan how might we. Pada tahapan pain points kami mengelompokkan berdasarkan riset terhadap keresahan pengguna saat menggunakan platform tersebut.

Pada tahapan how might we, kami membuat pernyataan solusi dan ide untuk memecahkan masalah.

3 — Ideate

Pada tahap ini, saya dan tim mulai menampung ide-ide untuk menyelesaikan maslah yang telah didapat pada tahap define. Kami mulai berfikir untuk mencari solusi apa saja permasalahan yang dialami oleh user.

4 — Prototyping

Pada tahap prototyping ini, hal yang dilakukan adalah menyusun userflow dengan beberapa task. Setelah itu, melakukan pembuatan wireframe yang nantinya akan dikembangkan menjadi UI Design. Setelah selesai, akan dilakukan prototyping pada desain tersebut.

User Flow

User flow adalah diagram langkah-langkah penggunaan dari sebuah fitur pada aplikasi.

Wireframe

Wireframing merupakan cara desainer UI/UX membuat rancangan website maupun aplikasi pada level struktural. Wireframe sendiri dapat diartikan dengan sederhana sebagai kerangka gambar.

Design Systems

Design systems adalah sebuah panduan umum untuk para desainer dalam membuat UI dan selalu diperbarui untuk membuat desain yang konsisten. Design systems biasanya berisi komponen — komponen yang nantinya akan digunakan dalam mendesain. Selain itu juga terdapat typography, iconography, coloring, dll.

Prototype

5 — Testing

Pada proses testing ini, kami menggunakan cara riset dengan In Depth Interview. Di mana, proses testing ini juga sekalian bertujuan untuk melakukan User Research dengan Usability Testing.

Kesimpulan

Kesimpulan yang didapat dari ux case study ini adalah penambahan fitur Integrasi Logistik dan Marketplace merupakan langkah yang sangat baik karenakan dapat mempermudah user dalam melakukan penjualan. Mempermudah melakukan sinkronisasi inventori yang ada pada akun marketplace dengan akun Krealogi yang dimiliki, dan memudahkan dalam melakukan monitoring pesanan yang dikirim melalui jasa ekspedisi..

Berdasarkan hasil usability testing yang telah dilakukan, responden memberikan nilai positif dan berkomentar akan sangat membantu proses penjualan dan manajemen usaha dari responden.

Rekomendasi Selanjutnya

Masih banyak fitur yang belum dibangun dalam studi kasus kali ini dikarenakan terbatasnya waktu. Mungkin untuk kedepannya perlu dikembangkan beberapa fitur yang dapat semakin membantu user seperti: CRM, Report, dll.

Penutup

Demikian UX Case Study mengenai Integration with Logistic and Marketplace pada aplikasi Krealogi yang telah yang telah kami buat. Saya sebagai penulis menyadari banyaknya kekurangan dalam penulisan artikel ini. Dan terakhir saya ucapkan terima kasih atas waktu yang telah anda luangkan untuk membaca artikel ini.

--

--