Soowi
2 min readFeb 13, 2022

Double Z

“Sekali lagi makasih udah inget gue hehe. Maaf juga barangkali Difa gak nyaman sama tingkah gue” Zeina tersenyum tulus sembari memeluk boneka beruang pemberian dari sahabat kecilnya itu, “Ohiya, tentang sec acc gueㅡ”

Entah apa yang ingin dikatakan oleh Zeina, yang pasti Zyan masih diposisi sama bersabar menunggu penjelasan. Sedangkan yang ditunggu tiba-tiba menunduk dan menangis dalam diam, “Maaf, lo pasti ilfeel ya?” Ucapnya bergetar.

Tak tega melihat pipi sahabat cantiknya yang mulai basah, pria berkulit pucat itu mengulurkan lengannya lalu berkata “Gue boleh jujur?”

Yang diajak bicara balas mengangguk.

“Zeina, lo itu bukan tipe cewek yang cocok dijadiin pacar, udah bener cocok jadi temen. Maaf ya” ucap Zyan jujur hingga mendapat tatapan sendu dari gadis yang duduk dihadapannya, “Maksud lo?”

Lagi-lagi Zyan mengusap pipi Zeina dengan lembut, namun kini tak lupa melengkungkan senyum hangat yang jarang ditunjukkan olehnya pada siapapun, “Jadi temen hidup gue yuk! Kita tinggal seatap, punya anak, terus bahagia sampe tua. Mau?”

Mendengar pertanyaan diluar dugaan tentu saja membuat Zeina terkejut dan spontan mengangkat kepala hingga memperlihatkan kedua matanya yang masih membendung air mata.

“Zyan jujur, lo pasti dipaksa bunda ya?”

“Heum, gimana maksudnya?”

Zeina menutup mata sejenak lalu mengambil nafas dalam-dalam, “Ya lo tau sendiri kalo bunda selalu maksa lo buat jadi mantu. Plis, jangan hibur gue dengan cara kaya gini yan. Lo mending fokus sama Difa aja ya” ucapnya lembut namun tak meninggalkan kesan serius.

“Gausah bahas Difa, bisa? Gue gak ada apa-apa sama dia. Lo gak perlu cemburu juga, karna lo tetep pemenangnya na”

Ahㅡ pemenang?

Dilihat darimana?

Zeina tahu pasti urutan prioritas dalam kehidupan sahabat sekaligus cinta pertamanya itu, sangat lucu jika mengetahui fakta bahwa ia mungkin saja termasuk urutan yang kesekian.

“Kok bisa gue jadi pemenang? Apa karna gue sahabat lo?” tanya Zeina memastikan.

Kepala pria itu menggeleng pelan, lalu menatap teduh wajah cantik sahabatnya, “Gue tau ini bukan waktu yang tepat. Tapi yang pasti, semua ucapan gue tentang kelanjutan hubungan kita berdua semuanya serius”

“Gue mungkin keliatan deket sama banyak cewek. Tapi aneh, gue selalu jatuh cinta pada satu orang yang sama. Na.. Liat chat gue deh, gue cerita sama lo disana”