Pengayaman Tajen, Taruhan Sabung Ayam Tradisional Bali

1xbetindonesia
4 min readOct 23, 2023

--

Pengayaman Tajen merupakan tradisi yang berasal dari Pulau Dewata Bali dan masih lestari hingga saat ini. Bali adalah satu-satunya provinsi di Indonesia yang melegalkan adanya praktik sabung ayam karena termasuk ke dalam tradisi penganut agama Hindu.

Walaupun tradisi ini jarang terekspos seperti tradisi lainnya, nyatanya banyak wisatawan yang datang ke Bali untuk menyaksikan kegiatan ini. Tak hanya sapi, masyarakat bali juga dikenal sangat mensucikan keberadaan ayam di dalam kehidupan mereka.

Tradisi ini pun sudah hadir di antara masyarakat sejak zaman kerajaan kuno dan biasanya dilakukan untuk hiburan semata. Nah, untuk kamu yang ingin tahu lebih dalam seputar kegiatan pengayaman Tajen di Bali, yuk simak informasinya berikut ini!

Apa Itu Pengayaman Tajen?

Tajen adalah istilah yang diambil dari kata ‘taji’ yang memiliki arti pisau kecil yang diibaratkan ada di bagian belakang kaki ayam aduan. Inilah yang menjadi daya tarik utama dari pertunjukkan tradisi Tajen di Bali.

Pengayaman Tajen merupakan aktivitas sabung ayam yang dilakukan saat merayakan hari Galungan dan Kuningan. Karena dikaitkan dengan tradisi keagamaan, perayaan Tajen setiap tahunnya pun digelar dengan sangat meriah dan disaksikan oleh banyak orang.

Wilayah di Bali yang dikenal dalam menyelenggarakan tradisi Tajen secara besar-besaran adalah Gianyar. Di sini para wisatawan bisa menemukan beberapa area Tajen yang biasanya digelar dalam satu tempat besar.

Ayam yang digunakan pada tradisi pengayaman tajen pun dipilih secara khusus dan tidak bisa sembarangan. Biasanya, ayam yang digunakan berjenis kelamin jantan (jago) dengan badan yang berukuran sedang.

Sejarah Pengayaman Tajen di Bali

Di Bali terdapat dua jenis tradisi sabung ayam, tradisi pertama bernama Tajen dan tradisi kedua bernama Tabuh Rah. Kegiatan Tajen merupakan sarana hiburan pada zaman kerajaan yang biasanya digelar oleh masyarakat dalam memperingati hari besar.

Dulunya, banyak orang bertaruh pada tajen menggunakan harta benda mereka atau hasil bumi yang dimiliki. Saat ini, kegiatan tajen hanya menerima taruhan berupa uang tunai yang nilainya bisa mencapai jutaan rupiah.

Sementara untuk tradisi Tabuh Rah sendiri hanya dilakukan saat ritual Bhuta Yadnya yang digelar sehari sebelum Hari Raya Nyepi. Dikutip dari Jurnal Upacara Bhuta Yadnya Sebagai Ajang Pelestarian Alam karya M. Yusuf dan Ali Mursyid Azisi (2020:123), tradisi ini memiliki makna persembahan pada Bhuta agar tidak mengganggu kehidupan manusia.

Biasanya para pemangku adat akan mengadu dua ayam jago dan melakukan sabung ayam di area pura. Ayam yang kalah pada taruhan ini akan disembelih dan darahnya akan ditaruh di sekitar pura untuk mencegah aura negatif.

Perbedaan Ayam Tajen dengan Tabuh Rah

Apa perbedaan antara Tajen dengan tabuh rah? Perbedaan utamanya adalah tujuan dari kedua kegiatan ini. Tajen lebih condong untuk hiburan saja dan memiliki kaitan erat dengan judi. Sementara tabuh rah digunakan untuk permohonan agar terhindar dari pengaruh negatif dan tidak digunakan untuk taruhan.

Keduanya pun digelar pada hari yang berbeda, Tajen biasanya diadakan dalam puncak perayaan hari raya Galungan Kuningan. Sedangkan Tabuh Rah diselenggarakan sebelum memasuki hari raya Nyepi setiap tahunnya.

Cara Menang Tajen

Lalu, bagaimana cara untuk memenangkan tradisi sabung ayam atau Pengayaman Tajen? Berikut ini adalah 3 hal yang tak boleh dilewatkan!

1. Pilih Jenis Ayam untuk Diadu

Selain jenis kelamin, para Bebotoh (penjudi sabung ayam) akan melihat bentuk fisik dari ayam yang akan diadu. Ukuran kaki, ketajaman paruh, jengger, warna bulu, dan juga ukuran ayam menjadi hal yang penting.

Kriteria utama yang dipilih adalah ayam dengan postur paling gagah dan juga warna bulu yang menarik. Setelah mendapatkan ayam yang ingin diadu, Bebotoh biasanya meletakkan ayam mereka di dalam kandang anyaman lontar.

2. Adakan Sabung Ayam di Hari yang Tepat

Tahukah kamu jika ternyata kegiatan sabung ayam tidak bisa dilakukan setiap hari? Berdasarkan kepercayaan masyarakat Bali, hanya ada hari-hari tertentu untuk melaksanakannya. Hari Senin Pahing adalah waktu yang paling sering digunakan untuk menyelenggarakan sabung ayam selain di hari raya Hindu lainnya.

3. Pemberian Nama Ayam

Sebelum diturunkan ke arena pertarungan, beberapa ayam biasanya akan diberi nama oleh Bebotoh. Di bawah ini adalah nama ayam berdasarkan warna bulu yang dimiliki:

  • Kelawu: Ayam jago dengan bulu warna abu-abu
  • Brumbun: Ayam jago dengan paduan warna bulu merah, putih, dan hitam
  • Buik: Ayam aduan dengan bulu warna-warni
  • Sa: Ayam aduan dengan bulu berwarna putih
  • Biying: Ayam jago dengan bulu merah

Seiring berkembangnya zaman dan juga teknologi, kini kamu tidak perlu repot untuk menggelar agenda sabung ayam karena sudah tersedia secara online. Sabung ayam online atau dikenal dengan hackfight atau cockfight.

Tak perlu bingung lagi untuk mencari agen sabung ayam online terpercaya, karena kamu bisa bermain dengan aman di 1xbet! Hanya dengan deposit Rp 10 ribu saja, kamu bisa mendapatkan hadiah dan bonus hingga jutaan rupiah dalam satu kali main. Yuk daftar akun dan pilih permainan favoritmu di 1xbet.

--

--