Meningkatkan Ketertarikan Manajemen Data, Untuk Merancang Produk Yang Lebih Baik Sesuai Dengan Kebutuhan User Dengan UX Case Study

Bedisetiawan
5 min readSep 28, 2022

--

Proyek ini adalah bagian dari program pelatihan UI/UX dari Skilvul, untuk program Digital Talent Scholarship yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Krealogi sendiri merupakan Challenge Partner dari Skilvul

Latar Belakang

Usaha Mikro Kecil Menengah adalah usaha ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat kalangan menengah ke bawah. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah bertujuan menumbuhkan dan mengembangkan usahanya dalam rangka membangun perekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi yang berkeadilan. UMKM memiliki peran yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi negara. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah UMKM saat ini mencapai 64,19 juta dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 61,97% atau senilai 8.573,89 triliun rupiah.

Usaha Mikro Kecil Menengah inilah yang menginiasi Krealogi meluncurkan sebagai aplikasi bagi usaha kreatif, di mana para pemilik UMKM Kriya dapat mengembangkan usahanya dengan cara meningkatkan pengelolaan operasional dan juga dapat melakukan komunikasi dengan pihak eksternal secara digital.

Sasaran

Menambahkan fitur “Dashboard CRM” sehingga pengguna dapat dengan mudah manajemen datanya, seperti Stok Produk, Riwayat Pembelian, dan Chat.

Buat Dashboard sederhana untuk Pengguna, sehingga mereka dapat dengan mudah melihat berapa banyak pesanan, keuntungan, dan info lainnya pada waktu tertentu serta sehingga manajemen data menjadi dalam satu genggaman.

Peran dalam Group 4

Dalam proses pengerjaan proyek ini, kami berkolaborasi dalam sebuah tim yang beranggotakan : Saya ( Bedi setiawan ), Dini rahadhiny ( Ketua Kelas ), Ahmad farid, Dwi wahyu dan Mutia bella yang berdiri pada kelompok 4.

  • Melakukan riset penggunaan Apps Krealogi dll.
  • mengumpulkan ide solusi
  • Melakukan penelitian untuk tahap define dan ideate
  • membuat user flow dan wireframe
  • membuat prototype
  • melakukan testing

Design Process

Design Thinking

Dalam kasus ini kami memilih menggunakan Design Thinking sebagai pendekatan design process yang kami lakukan. Metode ini dipilih karena beberapa tahapan pada proses tersebut lebih fleksibel dan mudah.

Seluruh proses pengerjaan proyek dilakukan pada figma, dengan menggunakan FigJam pada beberapa tahapan untuk mengumpulkan ide secara berkolaborasi. Kemudian semua proses desain yang telah dikerjakan secara berkolaborasi dilakukan pada figma desain file.

1 — Empathize

Pada tahapan ini kami secara berkolaborasi mencari ide dan gagasan mengapa CRM sangat dibutuhkan untuk proyek Krealogi. Sehingga dilakukan pengumpulan informasi dan penglaman user pada saat menggunakan aplikasi.

Fitur CRM ini dipilih untuk dikembangkan, user saat melakukan aktifitas penjualan melalui platform “Sosial Media” history chat nya tidak terstruktur dan terkoordinir dengan rapih. Kemudian secara berkolaborasi setuju bahwa Krealogi perlu untuk meningkatkan fitur pada Aplikasinya.

2 — Define

Setelah mendapatkan informasi kami mengetahui mengenai hal yang dibutuhkan oleh pengguna, proses selanjutnya yaitu “Define”. Pada tahap ini ditentukan “Pain Point” pengguna, kemudia dikelompokan dalam Affinity Diagram.

Pain Point Figjam

Berdasarkan “Pain Point”, Kami Menulis dan memilih How-Might We untuk memastikan Tujuan yang kami pilih.

How-Might We Figjam

3 — Ideate Stage

Setelah melalui tahap “How-Might-We”, kemudian pada stage “Ideate” ini kami membuat ide-ide solusi terhadap target tujuan berikutnya untuk memilih, mengelompokan dan membuat prioritas mana yang harus diselesaikan berdasarkan yang sudah team tentukan.

Ide Soluasi
Team mengumpulkan ide solusi terkait fitur dan fungsinya yang tertulis pada sticky notes, beberapa ide yang masih dalam 1 koridor atau mirip kemudian dikelompokan menjadi 1 line.

Solution Idea

Affinity Diagram
Kumpulan data yang didapat dari “Solution Idea” kemudian diatur dalam kelompok atau tema tertentu berdasarkan hubungan antar data

Affinity Diagram

Prioritazion Idea
Pada tahap ini kami mendefinisikan apa yang dapat kami lakukan untuk memberikan pengalaman pengguna yang lebih mudah berdasarkan solusi yang sudah kami tentukan

Prioritazion Idea

Kami menetapkan untuk memberikan kemudahan dan pengalaman pengguna yang dari “Prioritazion Idea” sepakat menetapkan 3 fitur

Finally

4 — Prototyping

Pada tahap ini, kami menentukan alur dari fitur

Prototype

Setelah melalui hasil diskusi dan kerja sama tim, kami sepakat untuk mengimplementasikan desain untuk memberikan pengalaman pada pengguna saat bersentuhan langsung

5 — In Dept Interview

Pada sesi Dept Interview ini kami mempraktekan lalu menguji seberapa mudahkah fitur yang telah kami buat sehingga cepat untuk dipahami user. tujuan agar design tersebut menjadi user friendly

Kesimpulan

Indonesia memiliki banyak variasi pelanggan dari berbagai pasar dan aplikasi pencatatan serta aplikasi per pesanan seperti halnya sosial media yang lain. Setelah melalui proses yang panjang, fitur CRM sudah memiliki layout yang jelas berdasarkan kolaborasi dengan tim selama ini, bahwa fitur CRM ini membuat kinerja user lebih mudah dalam media pencatatan dan manajemen data, serta lebih mudah untuk dipahami dari kalangan usia.

Penutup

TeamWork mengucapkan banyak terimakasih atas bimbinga mentor kami Ecky Alimansyah yang senantiasa selalu sabar membibing kami dan mengarahkan. Tidak ada kata seindah kata “Semoga Tuhan Yang Maha Esa” membalas kebaikan Kak Ecky.

Begitu pun Skilvul, kami berterimakasih telah mem fasilitasi ruang untuk menimba ilmu, sehingga ilmu yang kami dapat semoga bisa menjadi panutan dan tuntunan untuk teman teman yang lain juga.

--

--