Benarkah Indonesia dan PBB Tidak Akur Karena Papua? Ini Fakta-faktanya!

Josepmorrison
5 min readFeb 9, 2022

--

Ada kelompok tertentu yang berusaha mengaitkan nama Indonesia dalam internasionalisasi konflik Papua. Bahkan, kelompok ini juga menyebarkan isu bahwa hubungan antara Indonesia dan PBB menjadi dingin karena isu Papua. Sebenarnya, apa yang terjadi di Papua?

Sesungguhnya, Papua sekarang tidak seperti yang publik dunia bayangkan. Papua hari ini sudah jauh berbeda dengan 20 tahun lalu. Ada 80 LSM, 51 media lokal, internet cepat, akses ke media sosial, pendidikan gratis, bahkan pengobatan gratis.

Karena isu yang simpang siur soal Papua, banyak asumsi salah soal Papua. Padahal, Papua punya bandara terbanyak di Indonesia. 117 bandara Papua membuat warga bisa angkut bahan pangan sampai pelosok, melengkapi akses 3.462 km jalan Trans-Papua yang hubungkan 43 kabupaten/kota di seluruh Papua.

Bahkan, PBB mempercayai Indonesia sebagai anggota Dewan HAM PBB setelah dipilih oleh 174 negara pada 2019 lalu, yang artinya Indonesia dipercaya membantu menyelesaikan kasus HAM dunia. Tak hanya itu, Dewan HAM PBB sudah mengunjungi Indonesia 10 kali sejak 1999, meski 2 tahun terakhir terpaksa terhalang pandemi.

PBB memang rajin berkunjung ke Papua sebelum pandemi untuk menjaga pembangunan berkelanjutan di Papua. Sejak 3 kunjungan terakhir di 2016, 2017, dan 2018, sudah banyak program pendidikan, kesehatan dan perlindungan HAM yang dijalankan PBB bersama pemerintah Papua.

Zeid Ra’ad Al Hussein
Komisioner HAM PBB

Saya optimis melihat momentum positif ini, dan berharap bahwa akal sehat dan tradisi toleransi yang kuat dari masyarakat Indonesia akan menang melawan politik oportunistik (di Papua).

Karena pandemi, undangan Indonesia agar Dewan HAM PBB bisa berkunjung ke Papua jadi terpaksa terus ditunda. Namun, Indonesia terus mengkoordinasikan kunjungan KT HAM ke Papua lewat Kantor Dewan HAM PBB di Bangkok, Thailand.

Bahkan dalam kesempatan beliau menjadi pembicara di Bali Democracy Forum, 9 Desember 2021, Komisioner Tinggi HAM PBB Michelle Bachelet yang sekarang sedang menjabat sudah berencana berkunjung ke Papua untuk meninjau efektivitas program PBB untuk rakyat Papua.

Sambil menunggu kunjungan PBB setelah pandemi berlalu, organisasi PBB bersama Indonesia dan Papua bekerja membuka akses internasional dan menyejahterakan rakyat, tak kenal lelah untuk membantu rakyat Papua menjadi lebih makmur. Apa saja, sih, program-program penting PBB di Papua?

1 Indonesia dan badan PBB UNDP membantu Rakyat Papua Berantas Kekerasan Terhadap Perempuan

Tahukah kamu, rakyat Papua sudah menggandeng badan milik PBB, UNDP (United Nations Development Programme), untuk mengatasi Kekerasan Berbasis Gender (GBV)? Di Tanah Papua, agenda ini adalah program multi-tahunan yang berlangsung selama 2018–2020 untuk membantu rakyat hidup dalam suasana aman tanpa kekerasan.

Hanya dalam 6 bulan, tingkat kekerasan di Papua Barat turun sampai 38%, jauh lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara Pasifik seperti Vanuatu atau Fiji yang di atas 60%! Jangan ada lagi suami yang pukul istri atau orang tua yang pukul anaknya di dunia!

Pada kunjungan 7 Februari 2018, Komisioner HAM PBB Zeid Ra’ad Al Hussein kaget melihat warga Papua dapat akses gratis untuk pendidikan, gizi, dan kesehatan. Rakyat Papua selama ini hidup berdampingan dengan berapa organisasi PBB, seperti WHO dan UNDP, yang terus berpartisipasi dan mengontrol kesejahteraan warga.

Zeid Ra’ad Al Hussein
Komisioner HAM PBB

Indonesia telah memenuhi hak warga atas fasilitas kesehatan gratis dan universal, serta memberi sumber daya untuk Komnas HAM dan Komnas Perempuan hingga menjadi lembaga yang kuat dan independen.

Tak cuma sampai di situ, UNDP bekerja sama dengan Bappenas juga menjalankan Platform untuk Percepatan Pembangunan Berkelanjutan, untuk memberantas kemiskinan di Papua mulai April 2018. Rakyat Papua diajak bercocok tanam juga berdagang.

2 Indonesia dan badan PBB UNDP membantu Papua Jadi Provinsi Konservasi Terpenting di Pasifik!

Hutan hujan Papua tak hanya penting bagi kehidupan warga Papua, tetapi juga paru-paru dunia. Karenanya, Indonesia dan badan PBB UNDP membantu Papua dan Papua Barat menjadi provinsi konservasi di 2015. Kini, rakyat Papua mengusahakan 10% perairan nasional menjadi kawasan konservasi pada 2030, termasuk di Papua!

Menggandeng badan PBB UNDP, sejauh ini sudah terbentuk 196 kawasan konservasi di seluruh Indonesia dengan luas mencapai 23,34 juta hektar, termasuk di wilayah Papua dan Papua Barat. Papua pun menjadi salah satu kawasan konservasi terpenting di Pasifik!

3 Indonesia bangun fasilitas Kesehatan di Papua sampai Maju, Mengejutkan Pelapor Khusus Dewan HAM PBB

Tak hanya ingin merdeka dan sejahtera dengan pengobatan gratis, Indonesia juga mendorong kemitraan dengan tokoh agama dan komunitas untuk solusi penyediaan akses perawatan HIV/AIDS dan TBC.

Dainius Puras, Pelapor Khusus Dewan HAM PBB untuk Hak atas Kesehatan (SR on Health) terkesan dengan kemitraan Klinik Walihole di Waena, Jayapura. Kunjungan Pelapor Khusus ke Klinik Walihole ini merupakan bagian dari rangkaian kunjungan resmi ke Papua sejak 31 Maret 2017–1 April 2017

4 Badan PBB untuk Kesejahteraan Anak, UNICEF, Bantu Tenaga Kesehatan Indonesia Dalam Vaksinasi Anak-anak Papua Barat

Untuk memastikan imunisasi rutin berlanjut dalam masa pandemi, Kemenkes, bekerja sama dengan UNICEF dan WHO, membuat panduan vaksinasi aman yang telah diluncurkan dan disebarluaskan kepada tenaga kesehatan di 34 provinsi.

Berkat penyuluhan UNICEF dan pemerintah,warga Papua menyadari pentingnya vaksin untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Papua dan Papua Barat. Tahun lalu, Manokwari bisa melakukan percepatan untuk 5.000 warganya hanya berbekal KTP saja (26/07/21).

5 Badan Pelestarian Kebudayaan UNESCO Bantu Indonesia Lestarikan Noken Khas Papua

Perwakilan PBB dari UNESCO memuji Papua atas laporan periodik kedua tentang Noken (12/2021), yang telah tercatat dalam Daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO sejak 2012. Pengakuan noken, menyusul batik sebagai Kekayaan Takbenda Indonesia jadi kebanggaan bangsa di level internasional.

Tak seperti gosip yang diedarkan kelompok tertentu, Indonesia dan PBB terus bergandengan tangan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat di Papua. Bagi rakyat Papua, kemerdekaan itu adalah kesejahteraan: hidup dalam damai, aman, terjamin pendidikan, gizi, dan pengobatan.

--

--