UX Case Study: Krealogi- Simple Customer Relationship Management (CRM)
UX Case Study merupakan sebuah ulasan yang menjelaskan proyek desain UX yang telah dikerjakan. Saat ini kami akan mengulas UX Case Study aplikasi Krealogi. Proyek ini termasuk dalam program Digital Talent Scholarship PRO 2022 UI/ UX Design, kerjasama antara Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Skilvul. Dalam program tersebut, Krealogi merupakan salah satu Challenge partner, dimana peserta ditantang untuk menyelesaikan beberapa case UI/ UX di aplikasi tersebut. Kami tidak bekerja atau terikat dalam kontrak profesional dengan Krealogi.
Waktu Pengerjaan: 2 bulan
Tools: Figma, Google Docs, Google Spreadsheet
Latar Belakang
Krealogi merupakan aplikasi catatan digital yang dikembangkan Du Anyam, yang bertujuan untuk membantu pemilik usaha UMKM menjalankan bisnis mereka. Sebagian besar user adalah UMKM Kriya yang membuat sendiri barang dagangannya. Sampai Oktober 2022 awal, sudah 14.000 user mengunduh aplikasinya dari Playstore.
Walaupun sudah memiliki fitur pencatatan yang lumayan lengkap, ternyata masih ada beberapa fitur yang belum dimiliki yaitu Simple CRM, Cash Flow dan Performa, dan Integrasi dengan Logistik. Fitur-fitur ini yang menjadi Challenge Project untuk dalam Proyek UI Design ini.
Krealogi berharap, kepuasan user dalam penggunaan aplikasi ini dapat meningkat setelah fitur-fitur tersebut dikembangkan.
Objektif
Berdasarkan latar belakang diatas, maka tujuan dari proyek ini adalah:
Membuat desain fitur yang akan meningkatkan kepuasan user Krealogi, dalam hal ini setelah melalui beberapa proses dalam design thinking, akan dibuat fitur pengelolaan pelanggan sederhana (Simple Customer Relationship Management/ CRM).
Peran dalam Tim
Dalam proyek ini, saya sebagai UI designer, bekerjasama dengan Mayang Pusfitasari. Dalam tim ini, kami bersama-sama mengerjakan proses Empathize, Define. Mayang Pusfitasari bertanggung jawab dalam proses Ideate dan saya bertanggung jawab dalam UI design, Prototyping dan Testing.
Design Process
Dalam kasus ini kami memilih menggunakan Design Thinking sebagai pendekatan design process yang kami lakukan. Kami menganggap pendekatan design thinking sangat tepat dalam mengembangkan product yang sesuai dengan need pengguna.
1 — Empathize
Pada tahap empathize, dilakukan secondary research dengan mencari tahu kebutuhan target user melalui feedback user atas aplikasi Krealogi di Playstore, pendalaman dokumen challenge partner, menilik aplikasi lain yang memiliki fungsi serupa. Hasil yang didapat adalah:
- User ingin mengetahui profil pelanggan sehingga dapat membantu user melakukan penjualan.
- User ingin mengetahui arus kas supaya dapat dengan mudah mengetahui posisi keuangannya.
- User ingin terintegrasi dengan Logistic dan Marketplace.
2 — Define
Pada tahap ini, terdapat 2 tahap yaitu Pain Points dan How-Might-We.
Pain Points
Dalam tahap ini, ditetapkan need dari para pengguna atas aplikasi Krealogi dan hasil secondary research.
How-Might-We
Pada tahap ini, disusunlah usulan-usulan mengenai apa yang akan dilakukan sebagai tanggapan atas pain points. Dari usulan-usulan tersebut kemudian dipilih beberapa usulan utama berdasarkan voting.
3 — Ideate
Dalam tahap Ideate, ada 5 proses yang dijalani yaitu Solution Idea, Affinity Diagram, Prioritization Idea, User Flow dan Wireframe.
Solution Idea
Dalam tahap ini, tim melakukan brainstorming untuk mendapatkan ide solusi atas hasil How-Might-We yang telah ditetapkan yaitu membuat sistem yang dapat membantu user dalam meningkatkan pelayanan pelanggan.
Affinity Diagram
Dalam tahap ini, ide-ide solusi yang dihasilkan kemudian dikelompokkan dalam beberapa kategori. Disini tim merumuskan dalam 6 kategori yaitu Gamifikasi, Tutorial, Informasi, Pengiriman & Pembayaran, Komunikasi dan Lain-lain.
Prioritization Idea
Dalam tahap ini, ditetapkan urutan fitur yang akan dikerjakan berdasarkan tingkat nilai (value) dan tingkat usaha (effort). Dari tahap ini ditetapkan bahwa prioritas yang akan dilakukan dalam proyek ini adalah membuat Simple Customer Relationship Management yang akan membantu user mengelola pelanggan.
User Flow
Dalam tahap ini, dibuat alur langkah-langkah yang akan dilakukan user untuk menyelesaikan sebuah task/ fitur. Disini tim menyusun user flow Fitur Pelanggan yang akan memudahkan user melihat database pelanggan, menghubungi pelanggan dan melakukan promo.
Wireframe
Dalam tahap ini, disusun layout Fitur Pelanggan dalam versi low-fidelity berdasarkan user flow Fitur Pelanggan Anda yang telah dibuat. Dalam layout tersebut diberikan pula penjelasan atas fungsi-fungsi yang dapat dilakukan dalam fitur tersebut.
4 — Prototyping
Dalam tahap ini, ada 2 proses yang dilalui yaitu UI design (termasuk design system) dan Prototype.
Design System
Dalam tahap ini disusun UI Style yang akan membantu designer pada saat melakukan proses desain. Design system yang dibuat mencakup color pallete, typography, button styles, icon, input field styles, bottom navigation bar, tabbing syles, chips, general, checkbox dan header.
UI Design
Dalam tahap ini dilakukan desain interface pada fitur Pelanggan dalam versi high- fidelity berdasarkan wireframe yang sudah disusun.
Prototype
Pada tahap ini, dibuat prototype atau mockup produk yang akan dikembangkan. Disini akan muncul simulasi solusi desain Fitur Pelanggan menggunakan hasil UI design yang telah dibuat dan terhubung interaksinya.
5 — Testing
Dalam tahap ini, kami melakukan testing melalui user research dengan metode in-depth interview. Sebelum melakukan user research, terlebih dahulu dilakukan Stimulus User Research di Google Docs dan disusun suatu draft Record Data User Research di Google Spreadsheet. Selain itu disediakan juga link prototype untuk responden. Kriteria responden untuk user research ini adalah:
- Berusia 18–55 tahun.
- Bekerja sebagai wirausaha/ pemilik UMKM
- Berdomisili di seluruh wilayah Indonesia
- Pengguna aplikasi digital/ handphone secara aktif
- Pernah menggunakan aplikasi Customer Relationship Management
Wawancara in-depth interview dilakukan secara online via Zoom pada tanggal 28 September 2022 dengan sample 1 orang responden. Responden merupakan pengelola CRM di suatu perusahaan yang langsung berhubungan dengan para UMKM dan sudah menggunakan beberapa aplikasi CRM.
Metode yang dilakukan dalam user research ini, selain dilakukan in depth interview, dilakukan penilaian atas prototype fitur Pelanggan Anda dengan metode Single Ease Question (SEQ) untuk tiap proses dan System Usability Scale (SUS) untuk keseluruhan proses.
Hasilnya adalah nilai rata-rata untuk Single Ease Question adalah 6 (6+6+5+7) dan nilai untuk System Usability Scale adalah 85. Hal ini berarti user sudah menganggap aplikasi ini acceptable (diatas 5.5 untuk skor SEQ) dan memuaskan (diatas 80 untuk skor SUS).
Dalam In-depth Interview terungkap bahwa menurut responden, secara keseluruhan fitur ini mudah digunakan, kekurangannya saat ini adalah tampilan masih kebanyakan berupa template sehingga susah dibedakan, selain itu button untuk masuk ke fitur Pelanggan juga susah ditemukan. Masukan yang lain adalah untuk menu alamat, sebaiknya bisa dibuat lebih rinci sesuai dengan format di aplikasi kurir untuk memudahkan koneksi API.
Kesimpulan
Kesimpulan dari studi kasus ini adalah didapatkan bahwa desain fitur Simple CRM yang dikembangkan sebagian besar telah diterima positif oleh user. Hal ini dilihat dari nilai SUS > 80% dan rata-rata nilai SEQ > 5.5. Hasil Testing juga menunjukkan bahwa user merasa terbantu mencari data pelanggan dengan menggunakan fitur ini.
Rekomendasi Selanjutnya
Desain fitur Simple CRM ini masih perlu pengembangan lebih lanjut, terutama terkait integrasi dengan data keuangan, data kiriman dan data produksi. Selain itu diperlukan pengembangan lebih lanjut pada fitur message dan setup promo/ diskon, serta rincian data alamat pelanggan yang dapat mendukung API dengan aplikasi kurir/ logistik.
Demikian ulasan kami mengenai UX Case Study: Krealogi- Simple Customer Relationship Management (CRM). Semoga berguna bagi para pembaca. Terimakasih.