Mentor On Demand

Bibit mulyo
4 min readSep 27, 2022

“Rahasia untuk maju adalah memulai.” — Mark Twain

“Hanya ada satu strategi pertumbuhan: bekerja keras.” — William Hague

Latar Belakang

Mentor on demand adalah sebuah layanan yang akan dibuatoleh tim kami sebagai layanan pendidikan yang memungkinkan user untuk menyewa untuk sesi sebuah mentoring dari pelatihan tertentu yang bertujuan untuk endukasi

Latar yang mendasari pembuatan layanan ini adalah adanya keterbatasan dalam sebuah sistem kursus yang membuat user/siswa merasa kurang di bimbing sepenuhnya oleh para mentor dikarenakan lebih banyaknya jumlah user dari mentor yang membatasi komunikasi personal dengan mentor yang memungkinkan user/siswa bisa memperloleh detail dari pembelajaran yang disediakan. Maka dari itu layanan ini dibuat diharapkan dapat menjadi solusi dari permasalahan tersebut.

Objektif

  1. memungkinkan User/siswa dapat memesan sesi bersama mentor untuk membantu proses belajar user maupun calon user dari layanan tersebut
  2. Dapat mensosialisaikan layanan pada calon user dan mendapat feedback dari user dari segi pengembangan layanan yang akan di buat

Peran dalam tim

Sebagai UX Designer yang berkolaborasi dengan 2 orang anggota yaitu Angga Dwi Sangra sebagi desainer UI dan Heri Susanto sebagai desainer user flow & wireframe. Pada tim ini saya Bibit Mulyo sebagai desainer user flow & wireframe yang memiliki tugas:

  1. Membuat User flow
  2. Membuat Wireframe pada UI
  3. Memberi masukan dalam tahap proses Design System & UI Kit
  4. Menjadi Pewawancara saat tahap user testing

Pada process ini tim memilih menggunakan design thinking sebagai pendekatan dengan proses proses yang kami lakukan, dikarenakan pendekatan ini dapat mencakup berbagai aspek dan dapat memudahkan pengerjaan dikarenakan progres ynag dibagi kedalam beberapa tahapan yang mempermudah dalam pembagian waktu pengerjaan yang sempit

I-Empathize

Pada Tahap ini kami melakukan research masing masing berdasarkan refrensi yang diberikan untuk mencari permasalahan, pengalaman pengguna dalam pelayanan serupa, dan sebagai refrensi untuk dijadikan plain poin pyang akan diteruskan pada proses define

pada proses ini didapat permasalahan yang sesuai dengan tujuan bahwa:

  • Para pengguna pelayanan serupa meraasakan kurang interaktifnya pembelajaran yang dilakukan sehingga pembelajaran menjadi cukup membosankan
  • tidak adanya interaksi personal dengan mentor yang membuat para user merasa kurang mendapat detail pembelajaran yang diberikan
  • user merasa kurang dibimbing dikarenakan keterbatasan waku yang disediakan oleh pennyedia layanan

II-Define

Pada tahap ini masukan dan permasalahan yang didapat diproses menjadi sebuah pain point yang nantinya akan menjadi dasar dan latar belakang dibuatnya layanan ini serta pain point tersebut akan diubah ke How Might We untuk dijadikan sebagai peluang yang biasa digunakan kedalam tahap Ideate untuk diproses lebih detail

III-Ideate

Setelah mendapatkan pain poin yang ada dalam tahap define dilanjutkan ke tahap ideate untuk memperkecil permasalahan dan ide yang di ambil untuk diberikan solution idea dimana ide ide tersebut diberikan beberapa solusi dari masalah yang ada untuk dilanjukan ke tahap affinity diagram yang bertujuan mngelompokan solusi berdasarkan kategori permasalahan tertentu dan di lanjjutkan ke dalam proses prioritization idea untuk menentukan solusi mana yang terlebihdahulu dikerjakan dengan memiliki kriteria low effort tetapi memiliki high value

IV-Prototyping

Sebelum masuk kedalam tahap prototyping kami melakukan tahap pembuatan Design flow dan wireframe yang bertujuan sebagai kerangka untuk mempermudah pembuatan UI Mockup

Dalam tahap pembuatan user flow dan wireframe ini dikarenakan adanya miscomunication jadi pengerjaan dilakukan secara masing masing yang pada akhirnya mennjadi banyak file yang dibuat dan diambilah solusi penggabungan menjadi satu file userflow dan wireframe utama yang digunakan

Setelah penyelesaian tahap prototyping lalu diterukan ke tahap pembuatan UIDesign sytem dan UIkit

pada tahap ini pemilihan warna serta refrensi yang digunakan merupakan yang ada pada penyelenggara yaitu skilvul.com dengan iprovisasi button dan UI kit oleh Angga Dwi Sangra

Prototype link

Pada tahap UI Mockup dan prototyping ini dilakukan oleh Angga Dwi sangra sebagai UI designer dengan anggota yang lain sebagai pemberi saaran dan masukan.

V-Testing

Pada tahap ini saya melakukan tahap interview bersama T/n Diki Nurafni (Diknu) menggunakan zoom dengan narasumber yang kebetulan memiliki pengalaman menggunakan layanan pembelajaran serupa

Hasil yang didapat saat melakukan sesi interview dengan user didapat feedback mengenai:

  • Pemilihan warna
  • Fungsi halaman yang kurang terlihat
  • Ada fitur yang dapat diminimalisir
  • Informasi tamppilan yang cukup jelas
  • Pendaftaran yang mudah

Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan hal tersebut masih banyak aspek yang belum tercapai dari segi warna, fitur, dan layanan yang disediakan diharapkan data yang diperloleh dapat menjadi acuan untuk pengembangan desain yang lebih matang lagi kedepanya

Demikian rangkuman proses dalam pembuatan pelayanan Mentor on demand kurang lebihnya mohon maaf

“Pertumbuhan dimulai ketika kita mulai menerima kelemahan kita sendiri.” — Jean Vanier

“Anda harus memiliki tingkat ketidakpuasan untuk merasakan dorongan untuk ingin tumbuh.” — Idowu Koyenikan

Best regards

Bibit Mulyo

--

--