Beige Flag!?

Bimanjaya Aji
2 min readJun 14, 2023

--

src : Wikipedia

Kalian tau ga, apa itu “beige”? Bagi saya yang ga terlalu kenal dengan warna-warna-warni selain mejikuhibinu, kata “beige” cukup asing bagi saya. Setelah sedikit googling, saya baru tahu kalau “beige” adalah warna sejenis krem. Ya, KREM.

Saya mendengar ini sewaktu scrolling timeline Twitter saya, belum lama ini. Ada satu tweet yang mengatakan bahwa kriteria pasangan beige flag adalah seperti ina inu ini tralalalala wasweswos.

It fuc king bugs me! Why?

Sebelum-belum-belumnya, saya sudah tidak sreg ketika pertama mendengar istilah green flag ataupun red flag yang kerap dipakai orang untuk menggambarkan pasangan — atau calon pasangan — yang mendekati spektrum kanan dan spektrum kiri. Entah apa itu spektrum kanan dan kiri. Namun, jelas ada 2 pembagian besar: green dan red. Sepaham saya green adalah yang bagus, sedang red yang tidak bagus.

Pertama-tama-tama, menurut saya ini merupakan simplifikasi yang — kalau tidak cukup bijak — bisa jadi berbahaya. Istilah-istilah semacam ini mengikis keruwetan masalah yang ada dan membuat kesimpulan hanya dalam satu atau dua atau tiga atau empat patah-patah-patah kata saja.

“Oke, kondisinya begini. Sip, cocok kalo dikasi label green.”

“Woo, kalo gitu dah ga banget si. Red red red!”

“Astaga, beige flag banget ga tuh!”

Saya bukan sedang menyalahkan, saya juga setuju bahwa kegiatan melabeli sesuatu seperti ini cukup membantu untuk memahami suatu kondisi. Bahkan, saya pun sering menyebut fenomena ini sebagai labelling. Saya hanya mempertanyakan. Jika kegiatan ini diteruskan, apakah akan memberi dampak yang baik terhadap “bagaimana satu orang memandang orang lain”. Bagaimanapun, menurut saya jika hal ini menjadi budaya, bisa-bisa orang yang terbiasa memakai kosa kata tersebut akan menumbuhkan sisi judgemental dengan subur, yang mana menurut saya sangat tidak baik melihat budaya manusia ber-sosial media sekarang ini. Budaya yang bagemana? Tulisan lain saja.

Makin hari makin gerah. Jangan lupa minum es teh. Mari sambat-menyambat dan tetap bersyukur.

--

--