Memaknai PoPoPe Mahasiswa, Apakah Sesempit Template Materi KAT?

El syhd
3 min readJul 14, 2023

--

PoPoPe Mahasiswa, singkatan dari Posisi Potensi, dan Peran Mahasiswa, memang seringkali diartikan secara sempit sesuai dengan definisi yang diberikan dalam acara Orientasi Studi dan Keluarga Mahasiswa (OSKM) maupun Diklat Terpusat (Dikpus). Namun, sebenarnya PoPoPe memiliki makna yang lebih luas dan dapat dipahami secara individual oleh setiap mahasiswa. Hal ini terlihat pada contoh Bang Bayu, G-366-XXX, Ketua Umum Keluarga Mahasiswa Pencinta Alam (KMPA) Ganesha ITB DP XXXI. Ia memberikan makna yang unik pada PoPoPe-nya sendiri dengan menghubungkannya dengan kehidupan serta realitas yang ia jalani.

Bang Bayu, dalam perannya sebagai Ketua Umum KMPA, mengartikan posisinya sebagai wadah untuk membawa nilai-nilai cinta alam dan kehidupan lingkungan kepada anggota dan masyarakat sekitar. Selaku ketua, ia juga merasa penting untuk menjadi contoh bagi anggota lain sekaligus memposisikan dirinya setara dengan anggota lainnya.

Sebagai anggota KMPA Ganesha, Bang Bayu menyadari bahwa dirinya memiliki potensi yang besar. Mengingat KMPA adalah satu-satunya unit pencinta alam di ITB, KMPA memiliki peran penting dalam mencetak kader-kader lingkungan yang diharapkan dapat berperan aktif dalam menyelesaikan permasalahan di masyarakat, terutama dalam aspek lingkungan. Selain itu, Bang Bayu mengakui keberadaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang bagus-bagus di KMPA, yang hanya memerlukan sedikit pemolesan untuk mencapai potensi yang lebih optimal.

Terkait perannya, Bang Bayu menyebutkan bahwa sebagai anggota KMPA, seharusnya setiap individu memiliki kesadaran terhadap isu-isu lingkungan, baik dalam skala kecil maupun skala yang lebih besar yang terkait dengan lapangan pekerjaan masing-masing jurusan. Selain itu, sebagai anggota KMPA, mereka juga memiliki peran penting dalam mengedukasi masyarakat mengenai isu-isu lingkungan yang ada.

Saya sendiri mendefinisikan posisi saya sebagai seorang mahasiswa Institut Teknologi Bandung dan sebagai anggota KMPA. Selain itu, saya juga menyadari bahwa saya memiliki tanggung jawab untuk membuat orangtua saya bangga. Namun, yang paling penting, saya memiliki posisi sebagai seorang muslim, yang sudah semestinya menebarkan kebaikan dan kebermanfaatan dalam segala hal yang saya lakukan.

Mengenai potensi, sebagai mahasiswa ITB, saya menyadari sepenuhnya bahwa saya memiliki kesempatan untuk belajar lebih banyak dan mendapatkan pengetahuan yang lebih luas daripada orang-orang di sekitar saya. Hal ini merupakan suatu keberuntungan yang harus saya syukuri. Selain itu, sebagai anggota KMPA, saya menyadari bahwa saya memiliki potensi untuk mengembangkan pemahaman saya tentang lingkungan dan ilmu-ilmu alam bebas lainnya.

Dengan memperhatikan posisi dan potensi yang saya miliki, saya merasa sudah seharusnya untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat. Mulai dari hal-hal kecil seperti mengedukasi teman-teman sekitar saya tentang isu-isu lingkungan hingga terlibat dalam skala yang lebih luas seperti membantu pengembangan desa wisata atau memberikan bantuan kepada korban terdampak bencana alam. Saya percaya bahwa dengan menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang saya peroleh, saya dapat memberikan dampak positif pada lingkungan dan masyarakat sekitar saya.

Dalam kesimpulannya, PoPoPe tidak hanya terbatas pada definisi yang diajarkan dalam kegiatan OSKM dan Dikpus. Setiap individu memiliki kebebasan untuk memahami dan memaknai PoPoPe-nya sendiri, seperti yang dilakukan oleh Bang Bayu dalam perjalanan hidupnya. Melalui peran sebagai Ketua Umum KMPA, ia menerjemahkan PoPoPe sebagai wadah untuk membawa nilai-nilai cinta alam, lingkungan, serta kesadaran terhadap isu-isu lingkungan kepada anggota dan masyarakat sekitar. Sehingga kita, setiap individu yang ada, dapat mendefinisikan PoPoPe kita seluas-luasnya tanpa batasan template materi KAT.

--

--