blissofu
4 min readDec 21, 2023

; Kesendirian yang mematikan

Dua bulan lebih lima hari terhitung Jimin dan Taehyung resmi putus. Iya, keduanya resmi putus setelah satu hari Jimin menunggu Taehyung untuk menarik ucapannya seperti hal yang lalu, namun tidak kunjung datang. Ego dan gengsinya yang setinggi angan itu mengerogoti dirinya sendir hingga membuat penyesalan di akhir.

Iya, perkataan kakaknya dua bulan lalu benar adanya, bahwa dia akan merasakan penyesalan tentang dirinya yang kehilangan Taehyung serta hubungannya yang tidak membaik. Jimin tahu rasa penyesalan itu, rasanya sepereti tiap malam selalu di hantui dengan kenangan yang lampau, yang dimana membuat dadanya serasa di hunus ribuan belati tak kasat mata yang sering kali membuat dadanya sesak dan berakhir dengan sebuah menangis, meratapi nasibnya yang begitu menyedihkan.

Jimin tidak sedang melebih-lebihkan, nasibnya begitu menyedihkan dua bulan ini. Putus dengan Taehyung membuatnya sadar jika selain keluarganya orang yang membawa energi positif serta selalu mensupportnya dalam keadaan apapun adalah Taehyung. Namun sejak pemuda tersebut pergi dari hidupnya, hidupnya kembali menjadi hambar, tidak ada warna, hanya berisikan hitam dan putih yang begitu monoton. Dan tiap kali pacar sang Kakak yang kebetulan teman mantan pacarnya itu— Mingyu berkunjung ke rumahnya selalu membuatnya menangis karena rasa rindu dan rasa bersalah yang begitu memuncak. Sebeb, jika itu dulu, setiap kali Mingyu bermain ke rumahnya untuk acara Apel rutin mingguannya, pemuda itu selalu mengajak Taehyung ikut bersama, lalu berakhir dengan kita berempat duduk melingkar di ruang tengah sembari bermain monopoli atau terkadang memilih mengambil spot masing-masing.

Jika membicarakan spot favorite dirinya dan Taehyung adalah satu sofa tidur yang menjulang di pojok ruang tengah yang menghadap ke arah halaman belakang, lalu yang terakhir adalah ayunan yang menghadap ke arah kolam renang di belakang rumahnya. Itu adalah dua spot favorit Taehyung dalam agenda apel di rumahnya untuk setiap minggunya. Dan sejak keduanya putus, selama dua bulan ini rasanya Jimin benar-benar sekuat tenaga menghindari untuk menduduki tempat-tempat yang mengingatkannya terhadap Taehyung. Bukan karena ia inggin menghilangkan segala kenangan yang Taehyung berikan, namum ia hanya belum sanggup untuk mengingat berbagai macam obrolan yang ia dan Taehyung sering bicarakan di dua tempat tersebut.

Di dua tempat tersebut Taehyung kerap kali mengatakan kata-kata kelewat sederhana namun jika ia ingat ulang terdengar begitu romantis dan membuatnya kembali menyadari jika selama ini tanpa sebuah ucapan yang ekplisit Taehyung selalu mengatakan jika Taehyung menyukai dan memuja apa yang ada pada dirinya.

Mantan kekasihnya itu gemar sekali bermain dengan helai rambutnya, gemar sekali menyisir rambut hitamnya denga jemarinya yang panjang lalu mengomantari tentang betapa halus rambut miliknya, betapa wangi rambutnya hingga berakhir dengan sebuah ciuman pada pucuk kepalanya dengan sayang. Lalu selain itu Taehyung gemar sekali mengusap kulit tangan atau pipinya lalu berkata jika kulitnya seputih susu dan sangat halus.

“Heh ngelamun aja lo!” Lamunan Jimin yang di dalamnya tengah mengingat kenangan tentang mantan kekasihnya itu buyar karena pacar sang kakak — Mingyu itu tiba-tiba duduk disebelahnya dan menepuk pundaknya dengan kerasa yang sedikit meninggalkan rasa panas pada bahunya.

“Mas Nu, lagi mandi.”

“Iya tau, di bilangin nyokap lo tadi.” Jimin tidak menanggapi lagi, lalu matanya kembali mengarah ke arah sofa yang bisanya menjadi tempat duduk Taehyung ketika bermain ke rumahnya.

Mingyu yang melihat jika adik dari pacarnya itu tengah menatap nanar sofa yang tentu saja ia tahu betul siapa orang yang sering menduduki tempat tersebut hanya menggelengkan kepalanya karena tebakannya pasti tidak meleset sebab Jimin sekarang terlihat seperti seorang yang tengah merindukan kekasihnya yang sudah lama tidak menyambanginya. Nanar matanya begitu terlihat dari padangannya pada sofa tersebut lalu bergantian melihatannya dan melihat kearah pintu utama rumahnya, seolah-olah seseorang akan masuk lewat pintu tersebut.

“Tante sama Om belum tau ya kalau lo putus sama Taehyung?” Tanya Mingyu.

“Belom tau, gue gak pernah cerita dan mereka gak pernah nanya.”

Mingyu menganggukkan kepalanya lalu tangannya membuka meraih ponsel yang ia geletakan di atas meja yang berada di hadapannya. “Pantes tadi nanyain gue, dimana Taehyung? kok gak ikutan.”

“Terus lo jawab apa?”

“Ya gue jawab kalau dia pindah kerja di Beruel. Terus ya mereka kaget kok tumben gak pamit? terus mereka balik nanya apa lo sama Taehyung putus? ya habis itu gue jawab kalau gue gak tau, dan nyaranin mereka buat tanya ke lo langsung soalnya itu kan ranah privasi lo yang gak bisa gue ceritain ke mereka.

Jimin menghela nafas lelah karena sudah pasti selepas ini dia akan di introgasi oleh kedua orang tuanya dan pastinya ia akan mendapat sebuah wejangan yang sudah bisa di tebak jika isinya dirinya yang salah.

“Taehyung gimana kabarnya, Gyu?” tanya Jimin tiba-tiba yang membuat Mingyu sendiri tidak percaya jika Jimin menanyakan kabar sahabat karibnya.

“Dia baik, terakhir telponan sama dia dua hari yang lalu. Dia bilang kalau lingkungan kerja disana sehat banget, dia nyaman, atasannya baik dan udah sebulan ini dia kalau weekend nyambangi mbaknya.”

“Dia ada temen kan?”

“Ada kok, lo tau kan kalau Taehyung orangnya super humble dan pinter nyari topik obrolan. Jadi gak usah khawatir, dia udah bisa adaptasi dan he is living in his best life kata dia, sebelum masuk kantor dia selalu mampir ke coffee shop dan dia bilang seminggu yang lalu baristanya ngajak kenalam dan minta nomer telpon dia.” Jimin yang mendengar penuturan Mingyu memasang wajah kesal mendengar ada yang mendekati Taehyung, sedangkan dia disini seperti orang gila yang terus menerus memikirkan kesalahannya yang bahkan belum ia ucapkan kata maaf.

“Muka lo jangan cemberut gitu anjir, kalau mas lo liat bisa di gampar gue. Masih suka sama Taehyung ya lo? kalau emang iya, ya gue bocorin aja sih ya kalau dia sering nanya kabar lo ke gue, dan buat orang yang minta nomer ke Taehyung, gak usah di pikirin karena yang lo perluin cuman fight for him again. Nomer dia gak di ganti, kalau lo di block ya, dm ke instagramnya dia. Sesimpel itu.”