UX Case Study — Bank Jago : Penambahan Fitur Asuransi Jiwa dan Wasiat di Era Bank Digital
Disclaimer : Proyek ini merupakan bagian dari UI/UX Training Program yang diadakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan Skilvul (linknya juga) dan Bank Jago sebagai Challenge Partner. Saya tidak bekerja atau diikat dalam kontrak professional oleh BankJago.
Background UX Case
Semakin hari, pengguna aplikasi bank digital semakin banyak. Salah satunya adalah Bank Jago. Bank Jago berhasil menduduki urutan pertama sebagai 7 Bank Digital Terbaik di Indonesia yang dilansir dari laman investbro.id. Dengan berbagai fitur yang memberikan kemudahan kepada nasabah, tentu saja DKatalis selaku pengembang aplikasi Bank Jago bisa mengambil langkah untuk menambahkan fitur lain agar bisa menjangkau lebih luas pengguna dari fitur baru yang mereka tawarkan. Maka dari itu, munculah pemikiran.
Bagaimana jika produk finansial lain seperti asuransi jiwa dan pembuatan wasiat dimasukan dalam fitur tambahan aplikasi Bank Jago selanjutnya?
Goals UX Case
Menambahan fitur asuransi jiwa dan wasiat pada aplikasi Bank Jago. Dimana 2 fitur yang terbagi menjadi JagoJiwa (fitur asuransi jiwa) dan Jago LastWish (fitur surat wasiat).
My Role on Team
Dalam kelompok yang terdiri dari 4 orang, saya berperan sebagai UI/UX Designer. Dimana hal yang saya lakukan mulai dari research, membuat interaction design dan membuat visual design.
DESIGN PROCESS
👨🏻 EMPATHIZE — Secondary Research
Dari hasil kegiatan Desk Research yang sudah dilakukan, hasil yang didapat kemudian memunculkan beberapa Pain Points.
🗣 DEFINE — Pain Point and How-Might-We
Pain Points terbagi menjadi 5 kelompok permasalahan, dimana permasalahan yang dihadapi antara lain pada sisi User Interface, Product Knowledge, Pelayanan, Loading App dan Sistem.
Dari hasil pengelompokan masalah yang dihadapi user/pengguna, dengan metode How-Might-We akhirnya muncul sebuah pertanyaan untuk mendapatkan solusi yang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi user/pengguna.
💡IDEATE — Solution Idea, Affinity & Prioritization Diagram and Crazy 8's
Dari How-Might-We kemudian munculah ide-ide pemecahan masalah user/pengguna (Solution Idea). Ide-ide yang sudah saya dan tim pikirkan tentu berdasarkan How-Might-We yang telah disepxakati, sebagai fokus pada desain product nantinya.
Dari Solution Idea, saya dan team kemudian mengelompokkan ide-ide sesuai dengan kriteria mereka masing-masing. Terdapat 7 kelompok yang saya dan tim ingin fokuskan kedalam desain produk.
Kemudian, ide-ide yang sudah dikelompokkan tadi saya dan tim buatkan skala prioritas untuk bisa menempatkan fitur apa yang seharusnya dilakukan terlebih dahulu.
Jika sudah menentukan skala prioritas ide dari desain produk, kemudian saya dan tim membuat Crazy 8’s dan melakukan voting atas masing-masing 8 wireframe yang sudah kami kerjakan.
🤖 PROTOTYPE — User Flow, Low-Fidelity, High-Fidelity
Dari solution idea yang sudah ditentukan tadi, adapun untuk prioritas awal fokus dari desain produk adalah 4 bagian, diantaranya:
- Pendaftaran Polis
- Transaksi Bulanan
- Pembuatan Wasiat
- Promo
Kemudian, masing-masing fokus bagian desain produk dibuatkan User Flow yang berisikan alur kerja proses.
Dilanjutkan dengan pembuatan low-fidelity wireframe sesuai dengan user flow yang sudah dibuat dan disepakati.
Acuan pembuatan high-fidelity wireframe adalah dari low-fidelity wireframe yang sudah saya dan tim buat. Kemudian menghasilkan desain tampilan user interface seperti pada gambar diatas. Desain tersebut merupakan hasil akhir dari desain produk pada fitur bank Jago yaitu JagoJiwa dan Jago LastWish.
Dari high-fidelity wireframe, kemudian dihubungkan dengan interaction arrow yang merupakan bagian dalam intercation design atau biasa kita sebut sebagai prototyping. Dimana prototype ini yang akan digunakan user sebagai sample/ rancangan desain produk sebelum di launching kedalam aplikasi.
✅ TEST — Usability Testing dan User Research
Adapun, kriteria user yang akan diikutsertakan sebagai user partisipan dalam kegiatan testing antara lain:
- Berusia 25–35 tahun,
- Pekerjaan sebagai karyawan/karyawati pada instansi apapun,
- Daerah perkotaan, SES A & B (tingkat pengeluaran per bulan),
- Memiliki kemampuan Bahasa Indonesia sebagai native language,
- Sudah memiliki asuransi dari kantor,
- Belum/pernah menggunakan aplikasi asuransi,
- Berpendidikan dan ramah teknologi,
- Biasa menggunakan aplikasi untuk kebutuhan sehari-hari (beli makanan, transportasi, belanja dan lainnya).
Dalam kegiatan Usability Testing ini, partisipan diarahkan untuk menggunakan prototype terlebih dahulu. Jika user partisipan kebingungan dengan prototype, maka kami ikut membantu mengarahkan sampai mencapai tujuan pembuatan prototype.
Dari hasil interview, berikut merupakan rekap penilaian, pendapat, opini dan masukan dari user partisipan menggunakan Single Ease Question per-aktivitas dalam fitur yang akan ada di dalam aplikasi
Dan secara keseluruhan, menggunakan Single Ease Question berikut hasil penilaian dari user partisipan
OUTPUT DAN PEMBELAJARAN
Dari kegiatan desain produk yang sudah selesai dilakukan, adapun output yang sudah dikerjakan merupakan hasil dari kerjasama tim. Dengan segala waktu dan sumber daya yang sudah dikeluarkan, tentu saja ini adalah langkah awal untuk semakin meningkatkan kualitas dari desain yang sudah saya dan tim kerjakan namun kami tetap bersyukur dan bangga atas segala capaian saya dan tim capai sampai project tahap pertama ini berhasil selesai dikerjakan.
Memang jika dilihat, desain produk saya dan tim kerjakan saat ini sangatlah jauh dari kata sempurna, tetapi saya dan tim akan tetap meningkatkan desain kedepannya dan menjadikan pembelajaran setiap proses yang sudah dilalui agar lebih baik. Ini bukanlah sebuah akhir, tapi merupakan awal bagi saya dan tim untuk bisa menjadikan fitur ini benar-benar menarik dan memudahkan user untuk mencapai tujuan dari fitur JagoJiwa dan Jago LastWish.
Saya dan Tim mengucapkan, Terima kasih 🙏🏻