Moving Day

Blue
2 min readSep 17, 2023

--

Setelah menyelesaikan kelasnya pada pukul tiga sore, Khaotung dan Book langsung pulang ke rumahnya masing-masing untuk mengambil barangnya. Karena ini bulan genap jadi bulan ini Khaotung yang boleh menaruh mobilnya di kontrakan, sehingga Book harus memesan taksi online untuk membawa barang-barangnya yang sebenarnya tidak terlalu banyak itu. Book lebih dulu sampai dan ia langsung mengambil kunci yang sudah diberikan Neo tadi saat di kampus, begitu membuka gerbang pagar dan memasuki rumahnya Book sebenarnya merasa sedikit takut. Terlebih setelah mengetahui bagaimana ia dan Khaotung saling berbincang, menurutnya Khaotung benar-benar tipe teman yang sangat ingin ia hindari.

Setelah bolak balik membawa dua box serta satu koper berisikan bajunya, Book langsung berbaring di kasurnya karena lelah. Saat berbaring ia mendengar ada suara langkah kaki, Book langsung berasumsi Khaotung sudah tiba. Book rasanya hanya ingin bertahan selama sebulan disini lalu pergi, ia tidak enak dengan Neo namun ia juga tidak nyaman dengan keberadaan Khaotung di sekitarnya. Book terlalu sibuk berpikir sampai tidak sadar ia sudah menutup matanya selama 15 menit dan mulai menjemput mimpinya, sampai ia merasakan sedikit getaran di perutnya. Ia baru ingat kalau belum makan siang, tak lama Book langsung bangun dari posisinya dan menghampiri Khaotung yang masih bolak-balik membawa barangnya.

“Mau order makanan gak? Gue males masak,” tanya Book.

“Boleh deh, mau makan apa?” tanya Khaotung yang siap mengeluarkan ponselnya.

“Pake akun gue aja, banyak promoan. Apa ya, mau geprek?” tanya Book.

“Baru mulai ngontrak udah disambut makanan wajib anak rantau nih?” Khaotung sedikit tertawa dengan pilihan makanan yang ditawarkan Book.

“Apa dong?” tanya Book lagi.

“Pesta lah day 1 mah, gue pesenin pizza aja ya?” tawar Khaotung.

“Anjir ini akhir bulan lu malah ngajak pesta? Kita abis bayar uang kontrakan sama iuran segala macem juga ya,” Book protes.

“Sesekali aja sih, gue yang beliin deh ini. Gak usah patungan,” ucap Khaotung.

“Oke kalo gitu, pesennya tetep dari akun gue biar dapet point.” ucap Book.

“Iya iya, pilih aja mau pesen yang mana nanti tinggal sebut gue harus transfer berapa.” ucap Khaotung.

“Baik deh lu,” Book langsung tersenyum lebar dan reflek mencubit pipi Khaotung.

“Ngapain deh lu, naksir ya?” tanya Khaotung terkejut.

“Ye tolol, udah gih lanjut pindahin barang lu yang banyak itu. Gue masih mau milih-milih,” Book berjalan kembali ke kamarnya sambil tersenyum sumringah.

tebak ini kamarnya siapa? (clue: bukan kamar Lookjun)

--

--

Blue
0 Followers

write whatever comes in my mind