UI/UX : Seberapa Penting Untuk Dipelajari?

Boaz Demeson
3 min readFeb 12, 2020

--

Source : www.uxoui.com

Dalam perkembangan Teknologi Informasi, semakin banyak aspek yang diperhatikan dari berbagai sudut pandang. Tidak hanya mengutamakan dari aspek teknis dari sebuah aplikasi baik seluler maupun web. Namun, aspek seni dan psikologi pun menjadi sebuah pengaruh yang besar dalam perkembangan Teknologi Informasi. Aspek seni yang dimaksud disini merupakan bagaimana sebuah aplikasi ditampilkan kepada pengguna. Lebih tepatnya adalah, aspek seni ini mencakup presentasi visual yang diterapkan pada sebuah aplikasi. Pada aspek psikologi, penerapan ilmu tentang manusia juga sangat diperlukan. Perlu dipahami bahwa manusia selalu melakukan sebuah tindakan untuk mencapai suatu tujuan, sehingga perlu diterapkan ke dalam sebuah aplikasi. Artinya, sebuah aplikasi diciptakan untuk digunakan oleh manusia, sehingga sebuah aplikasi harus bisa memberikan kenyamanan dalam penggunaannya bagi yang menggunakannya.

Dikutip dari dtc.co.id UX atau User Experience merupakan sebuah proses dalam meningkatkan kepuasan pengguna sebuah aplikasi dalam sebuah interaksi antara pengguna dengan produk aplikasi tersebut. Tujuan yang paling penting dari setiap aplikasi adalah untuk memberikan interaksi yang lancar antara pengguna dan sebuah produk aplikasi.

Tidak hanya itu, ada pula yang disebut sebagai UI atau User Interface. User Interface lebih mengarah kepada tampilan visual baik dari sebuah produk aplikasi. Dengan menerapkan UI, maka sebuah produk aplikasi dapat memaksimalkan pengalaman pengguna.

Sebuah tujuan utama diciptakannya sebuah produk aplikasi adalah untuk memberikan sebuah pengalaman yang memuaskan dan membantu siapapun yang menggunakan produk aplikasi tersebut. Sebuah produk aplikasi harus mampu memikat target penggunanya dengan menyuguhkan desain yang tepat dan sesuai porsi. Dengan menyeimbangkan UI/UX, maka pengguna sebuah produk aplikasi akan semakin puas dan juga dapat mempengaruhi pertumbuhan pengguna yang menggunakan sebuah produk aplikasi.

Kita mengetahui bahwa keseimbangan antara UI/UX diperlukan untuk menciptakan kenyamanan pengguna dalam menggunakan aplikasi yang mereka gunakan. Tanpa kita sadari setiap saat kita menggunakan sebuah aplikasi, maka disana tercipta sebuah interaksi yang terjadi antara kita sebagai manusia dengan aplikasi yang digunakan. Interaksi tersebut terjadi karena adanya sebuah tampilan interaktif yang dirancang pada aplikasi tersebut. Sehingga dalam pembuatan sebuah aplikasi, sang pengembang aplikasi tersebut tidak boleh mengesampingkan urusan desain pada pengalaman pengguna beserta tampilannya.

Japanese Omotenashi
Source: tokyoweekender.com

Tidak hanya manusia dengan manusia lainnya saja yang dapat melakukan interaksi dengan segala keramah-tamahan dan kepekaannya masing-masing. Sebuah aplikasi pun sebenarnya harus dirancang agar “seakan-akan” perduli dan mampu menjalin sebuah interaksi yang berarti dengan penggunanya. Aplikasi tersebut pun harus memberikan pelayanan layaknya pelayanan yang baik selayaknya pelayanan yang diberikan oleh manusia dengan manusia lainnya. Interaksi seperti inilah yang menciptakan sebuah kepercayaan dari seorang pengguna untuk tetap menggunakan sebuah aplikasi.

Negara Jepang dapat dijadikan sebuah contoh dalam urusan pelayanannya. Budaya Jepang dalam melayani setiap orang patut diberikan apresiasi, karena mereka selalu memberikan pelayanan terbaik untuk setiap orang yang memerlukan jasa mereka. Budaya ini biasa mereka sebut dengan nama Omotenashi. Menurut FastCompany, Omotenashi merupakan budaya interaksi yang baik antara tuan rumah dengan tamu yang datang ke rumah mereka. Dalam artian, setiap tuan ruah harus memahami apa yang dibutuhkan oleh tamunya, apa yang harus dibicarakan dengan tamunya dan tipe interaksi seperti apa yang harus dilakukan oleh sang tuan rumah, dan juga tuan rumah harus berusaha agar tamu yang datang tidak menyadari usaha tuan rumah tersebut dalam melayani tamu yang datang. Hal ini menjadi tantangan sekaligus petunjuk baru dalam merancang sebuah desain pengalaman pengguna yang baik.

Dengan memahami dan mengadopsi beberapa prinsip dalam omotenashi, maka sebuah aplikasi diharapkan dapat memiliki sebuah desain pengalaman pengguna yang memiliki arti tersendiri bagi para penggunanya. Sebuah aplikasi dapat menjalin hubungan yang baik dengan penggunanya, walaupun hubungan tersebut dapat kita katakan sebagai hubungan yang semu. Namun, yang menjadi hal utama dalam hubungan yang semu ini adalah, pengguna merasa bahwa aplikasi tersebut mengerti tentang dirinya dan merasa dilayani dengan baik oleh aplikasi tersebut. Tetapi sebuah aplikasi pun harus dirancang untuk tetap memiliki batasan dalam menjalin interaksi dengan penggunanya. Contohnya adalah, pengguna akan merasa privasinya tidak dihargai apabila sebuah aplikasi mengetahui semua kegiatan dan keseharian sang pengguna. Kasus dalam contoh tersebut sebenarnya bukan menjadi masalah apabila terjadi. Akan tetapi yang menjadi masalah adalah, aplikasi tersebut dirancang untuk menjadi dekat dengan sang pengguna, namun sang pengguna merasa belum membentuk sebuah “hubungan” dengan aplikasi tersebut, sehingga terjadilah hal demikian.

--

--