Studi Kasus UX | Eksplorasi Fitur Integrasi Marketplace dan Simple CRM Aplikasi Krealogi

Bagus Bryliandita
5 min readOct 13, 2022

--

A. Krealogi

Krealogi merupakan aplikasi pencatatan penjualan dan keuangan digital untuk UMKM, yang dapat diunduh di Playstore maupun Appstore. Aplikasi ini dibuat sejak 2015 oleh Du Anyam, dengan visi untuk memberdayakan komunitas, mempromosikan budaya dan meningkatkan kesejahteraan hidup.

Dilansir dari website Krealogi, Aplikasi Krealogi memiliki beberapa fitur unggulan dalam pencatatan dan perencanaan strategis UMKM seperti seperti Catat Pesanan, Rencana Produksi, Catat Biaya hingga Laporan Usaha. Selain itu, terdapat kelas pelatihan dan modul digital untuk mengembangkan kemampuan berbisnis para pengguna.

Namun dari fitur-fitur yang sudah tersedia, masih ada beberapa permasalahan yang belum teratasi oleh aplikasi Krealogi untuk membantu pengguna mencatat kegiatan operasional, membuat strategi dan menjaga alur operasional pengguna. Ada tiga fitur yang dibutuhkan oleh pengguna, namun hingga saat ini belum tersedia maupun di desain oleh pihak Krealogi, seperti Simple CRM, Cash Flow Feature dan Integration with Logistic and Marketplace.

Studi kasus ini dikerjakan secara berkelompok yang bertujuan untuk menyelesaikan tugas DTS PROA dan untuk membagikan proses yang kami kerjakan dalam mendesain ulang fitur baru yang berlu tersedia, sekaligus pembelajaran untuk kamimengenai proses-proses dalam membuat user Interface. Mulai dari proses research hingga prototype untuk fiturCRM, intergrasi marketplace dan logistik.

B. Empathize (Secondary Research)

Pada tahap pertama, empathize kami lakukan untuk dapat mencari tahu pandangan & kebutuhan target user Krealogi dengan secondary research sebelum mendefisinikan problem statement dan melakukan ideation. Berikut adalah gari besar topik yang kami gali untuk mendalami masalah yang dihadapi pengguna berdasarkan permasalahan dari challenge brief:

  1. Tantangan yang dihadapi UMKM. Misalnya, kurangnya memahami pemasaran digital, pembukuan yang masih manual, pentingnya ko kreasi dan diferensiasi channel bisnis untuk mendukung bisnis industri kreatif.
  2. Kondisi eksisting Krealogi, seperti siapa profil user, use case pengguna aplikasi, hingga permasalahan yang dihadapi.
  3. Mendalami bagaimana fitur integrasi marketplace, simple CRM, dan integrasi logistik bekerja di berbagai platform.

Hasil dan temuan dari berbagai sumber dirangkum pada dokumen spreadsheet sebagai acuan dalam pengambilan keputusan desain dan pengembangan fungsi fitur.

C. Define & Ideate

  • Define

Tahap define adalah tahapan kedua yang dilakukan, yakni menyusun permasalahan apa saja yang dialami pengguna serta apa saja yang dapat dilakukan untuk membangun solusi terhadap masalah yang dihadapi pengguna. Berikut adalah cuplikan tahap define yang tim kami lakukan.

  1. List Pain Point
  1. How-Might We
  • Ideate

Selanjutnya adalah tahap ideate, dimana masing-masing anggota tim di minta untuk memberikan solusi-solusi yang dapat menyelesaikan masalah yang disampaikan pada tahap sebelumnya. Kemudian ide-ide tersebut dikelompokkan dalam affinity diagram dan dipilih berdasarkan voting, ide mana yang tim setuju untuk diwujudkan. Ide yang terpilih kemudian dikelompokkan untuk ditentukan prioritasnya. Setelah ditentukan prioritasnya, maka designer sudah dapat membuat gambaran kasar untuk ide-ide yang hendak diwujudkan.

  1. Solution Idea
  1. Prioritization Idea

D. User Flow & Wireframe

  • User Flow

User flow adalah langkah langkah yang dilakukan oleh pengguna saat menggunakan suatu produk untuk menyelesaikan suatu task.

  • Wireframe

Wireframe adalah sebuah kerangka untuk menata suatu item di laman website atau aplikasi.

E. Design System

  • Design System adalah suatu kumpulan komponen-komponen UI dan code yang saling terhubung kemudian dikategorikan oleh suatu standarisasi yang jelas dan terintegrasi dalam suatu sistem.
  • UI Styleguide

UI Design

F. Finishing UI Design

Ditahap ini kami melakukan penyelesaian desain UI secara berkelompok. Setiap anggota kelompok mengerjakan fitur yang berbeda.

G. Prototyping

Masuk ketahap prototyping, dimana masing-masing anggota tim bekerja secara individu untuk membangun aplikasi sesuai spesifikasi pada tahap ideate. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini terdiri atas pembuatan userflow, wireframe, UI styleguide, UI design, dan prototype.

  • Gambar prototyping

H. User Research

Kami menggunakan metode In-depth interview dan Usability Testing untuk memberikan informasi sekaligus mengklarifikasi dari sisi usability (kegunaan) dari produk yang akan dibuat dari sudut pandang real-user

Pada user reseach, kami membuat dokumen Stimulus User Research & Record Data sebagai bahan persiapan untuk melakukan User Research. Berikut hal yang terdapat pada Stimulus User Research.

  1. Research Objective
  2. User Criteria
  3. Scenario Research
  4. Question List
  5. Usability Metric

Dokumen Stimulus User Research dan Record Data selengkapnya dapat diakses pada link berikut:

  1. Stimulus User Research
  2. Record Data

H. Closing

Rekomendasi

Dari seluruh kegiatan yang dilakukan, masih banyak hal yang kami harus lakukan terutama mengeksekusi user testing ke real user agar hasilnya dijadikan rekomendasi dari segi desain dan fungsi yang lebih relevan. Kami merasa bahwa desain aplikasi yang dibuat dapat jauh ditingkatkan dikemudian hari. Hal ini dikarenakan desain prototype yang dibuat belum sepenuhnya mengakomodir kebutuhan bisnis kreatif secara khusus dan masih banyak mengadopsi flow dari beberapa platform sejenis.

Akhir kata, kami ingin menyampaikan terima kasih yang amat mendalam pada seluruh tim proyek Digitalent, mentor, serta skilvul selaku penyelenggara. Kami sangat beruntung dapat berpartisipasi dalam kegiatan ini. Semoga tulisan ini menyediakan informasi yang pembaca butuhkan. Kami harap teman-teman berkenan memberikan kritik dan saran terhadap tulisan. Terimakasih!

--

--