3D Printing Building

Jurnal HMFT
2 min readSep 28, 2018

--

3D Printer untuk bangunan milik Apis Cor (www.apis-cor.com)

(Artikel ini disadur dari Majalah HMFT “Giant Leaps” edisi 4, Hunian Masa Depan)

Jika ingin membangun rumah, biasanya kita perlu mempersiapkan banyak hal seperti berkonsultasi ke perusahaan konstruksi, menyiapkan alat dan bahan konstruksi, dan masih banyak lagi hingga pembangunannya baru akan selesai sekitar 1 bulan atau lebih tergantung desain rumah yang diinginkan. Bayangkan jika kita dapat mendesain dan membangun rumah hanya dalam kurang dari seminggu. Keren, kan?

Sekarang, pembangunan rumah sudah dapat dikerjakan dengan 3D Printer. Tunggu, jangan mengira rumah yang dimaksud hanya berbentuk miniatur karena 3D Printer yang digunakan dalam proses ini hingga seukuran crane!

Apis Cor merupakan perusahaan pertama yang mengembangkan 3D Printer mobile untuk konstruksi bangunan. Perusahaan yang didirikan oleh Nikita Chen-yun-tai ini memulai operasi pertamanya dekat daerah Moscow, Rusia hanya dalam 1 hari. Biaya yang diperlukan untuk membangun rumah ini yaitu 10.000 USD atau sekitar 135 juta IDR.

Sebelum konstruksi dimulai, 3D Printer diprogram terlebih dahulu untuk membangun rumah sesuai desain. Setelah diprogram, 3D Printer akan membentuk semen berlapis-lapis sehingga terbentuk dinding-dinding rumah. Pengecatan, pemasangan jendela, dan atap tetap dilakukan oleh pekerja konstruksi untuk membuat rumah tampak lengkap.

Meskipun proses pembangunan rumah dengan 3D Printer ini terdengar sederhana, pihak Apis Cor mengklaim rumah ini dapat bertahan hingga 175 tahun. Rumah ini juga diklaim ramah lingkungan karena dalam proses pembentukan rumah, material yang digunakan tidak terbuang percuma.

Rumah yang dibangun dengan 3D Printer ini dapat mencapai luas 64 m2 dengan tingkatan sebanyak 3 lantai. Uniknya, dasar rumah yang dibangun tidak hanya berbentuk segiempat yang biasa kita lihat melainkan segala bentuk seperti lingkaran dan bentuk unik lainnya seperti pada operasi pertamanya di Rusia.

Konstruksi dengan 3D Printer sebenarnya sudah dilakukan sebelum Apis Cor, hanya saja 3D Printer saat itu terbatas pada ukuran rumah yang diinginkan. Bentuk 3D Printer yang digunakan saat itu masih menyerupai gerbang sehingga jika ingin membangun rumah dengan ukuran yang besar, maka ukuran 3D Printernya pun harus besar juga.

Berbeda dari konstruksi pihak sebelumnya, bentuk 3D Printer yang digunakan Apis Cor menyerupai crane sehingga mampu menjangkau hingga 3 lantai dan luas area pencetakan berukuran 132 m2 dengan ukuran 3D Printer yang sama. Oleh karena itu, dari segi biaya instalasi, Apis Cor unggul dari kompetitornya.

Rencananya, Apis Cor akan memulai lagi operasinya di benua Eropa, Asia, Afrika, Amerika, dan Australia. Penulis pun mengharapkan Apis Cor merambah hingga ke Indonesia. Unik bukan? Mempunyai rumah hanya dalam waktu 1 hari dengan menggunakan 3D Printer terdengar canggih bagi penulis. Hal lain yang perlu diingat, mereka juga berambisi untuk proyek kolonisasi ke Mars, lho! Ambisi yang luar biasa sehingga penulis pun tidak sabar untuk melihat proyek Apis Cor ini tercapai.

Dibuat oleh:

Erland Rachmad Ramadhan — 13315054

--

--