Disclaimer
Project ini merupakan bagian dari pembelajaran Design Thinking. yang mana di project ini, kami mencoba untuk memecahkan permasalahan dalam suatu aplikasi.
Introduction
Disini saya akan membahas sebuah aplikasi ojek online yang bernama BUROQ. Aplikasi ini sangat berguna bagi user dalam melakukan perjalanan.
Dalam persiapan saya untuk program ini, saya telah mengamati dan mencoba berbagai fitur yang ada pada aplikasi ini, dan disini saya akan mencoba untuk memperbaiki design dari aplikasi ini dengan tujuan merancang pengalaman pengguna menjadi lebih baik.
Aplikasi Buroq
Merupakan platform yang memberikan layanan transportasi online yang murah nyaman dan aman. disana terdapat berbagai fitur, seperti Buroq(Ojek Motor), Kereta Kencana(Ojek Mobil), Makanan Surga(Jasa pengantar makanan). Dan disana kita juga bisa menggunakan BUROQ Pay untuk bertransaksi secara online maupun dengan meng Scan QR code yang ada.
Aplikasi ini memang cukup unik dan menarik. Namun setelah melakukan riset lebih mendalam, saya mendapatkan beberapa permasalahan yang sama-sama didapat oleh kebanyakan pengguna aplikasi ini, dan berikut telah kami rangkum & perbaiki beberapa masalah yang ada di aplikasi ini.
User Testing (Uji Coba Pengguna)
Sebelum menguji ke orang lain, saya mencoba untuk memahami fitur aplikasi itu sendiri. Dan mencari beberapa kekurangan didalamnya dan memperbaikinya.
Hal yang saya rasakan sebagai seorang pengguna diantaranya adalah:
- Kurang nyaman dengan fitur pembayaran.
- Fitur Scan yang tak berfungsi semestinya.
- Tidak ada menu filter di fitur search.
- Kekurangan driver
Untuk lebih meyakinkan lagi, maka saya mencoba untuk bertanya kepada beberapa teman saya yang juga seorang UI/UX designer
Dan feedback yang mereka berikan setelah menggunakan aplikasi ini adalah:
- Kekurangan driver.
- Fitur pembayaran yang kurang memuaskan.
- Fitur scan yang tak berfungsi.
Objektif
- Merancang pengalaman baik pengguna dalam menggunakan aplikasi ini, dengan menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang kami dapat dari hasil riset kami dalam menyelidiki aplikasinya sendiri, serta menanyakan pengalaman kepada para pengguna.
- Bukan hanya mendorong minat para pengguna, namun bisa menarik minat para driver diluaran sana untuk bermitra dengan aplikasi BUROQ.
Design Process
Dalam kasus ini kami menggunakan menggunakan Design Thinking sebagai pendekatan design process yang kami lakukan. Karena metode ini yang paling umum digunakan dan sesuai dengan materi pembelajaran yang diberikan. Kami memulai dari tahap define karena objektif challenge sudah ditentukan dari awal maka untuk tahap emphatize kami lewati.
1. Define
Kami mulai dengan menuliskan beberapa masalah atau kendala yang kami alami saat menggunakan aplikasi Buroq, dan berikut adalah daftar masalah yang telah kami simpulkan berdasarkan uji coba mandiri dan lapangan :
- Driver yang sangat terbatas
- Fitur scan tak berfungsi
- fitur pembayaran yang kurang memuaskan
Penjabaran Masalah
A. Driver yang sangat terbatas
Driver yang sangat terbatas tentu menjadikan pengguna kian menurun. Bagaimana tidak, jika seorang pengguna sedang dalam keadaan terburu-buru dan ia mengorder buroq dengan tujuan perjalanannya dipercepat, namun ternyata lokasi kita sangat jauh dari jangkauan driver. Maka itu akan sangat mengecewakan bagi seorang pelanggan.
B. Fitur Scan tak berfungsi
Seperti yang kita lihat pada gambar diatas, screen QR code di aplikasi ini belum berjalan dengan baik, dan belum bisa berjalan dengan semestinya.
C. Fitur Pembayaran kurang memuaskan
Disini ada beberapa poin yang telah saya dapatkan.
- Seluruh nominal yang kita pilih tetap akan menuju ke screen pembayaran yang meminta kita untuk mentransfer dana sebesar Rp. 500.000,00.
- Tidak di cantumkan metode pembayaran.
2. Ideate
Pada tahapan ini kami mulai menulis solusi ide terkait pain point (Masalah utama yang dirasakan user) yang telah ditentukan sebelumnya.
Brainstorming Solusi
Mencari ide solusi secara spontan.
- Untuk menarik minat para driver, Kami menerapkan sistem pembagian hasil pada setiap transaksi tunai dengan layanannya. Pembagiannya adalah 80% dan 20%. 80% untuk driver itu sendiri dan 20% untuk perusahaan, dengan begitu para driver akan dapat meraup banyak keuntungan dengan mendapatkan banyak pelanggan, begitu pula perusahaan yang akan tetap mendapatkan banyak keuntungan dari banyak nya driver dan pelanggan.
- Memperbaiki tampilan maupun codingan dari fitur scan yang tidak berfungsi, atau jika dirasa belum sanggup dalam melakukan perbaikan, kita ganti fitur scan tersebut dengan fitur pembayaran via id, jadi untuk melakukan transaksi, sang pembeli mengirim buroq pay kepada penjual dengan memasukan id penjual kedalam kotak transaksi. Atau kita dapat menambahkan fitur upload image, yang dimana dalam fitur itu kita bisa dengan langsung mengupload barcode yang telah user punya di file masing-masing user tersebut.
- Memperbaiki UI & UX screen TopUp/pembayaran dengan cara menambahkan fitur methode pembayaran, dan memperbaiki nominal pembayaran sesuai dengan nominal yang dipilih, serta memberikan promo kepada pelanggan dengan tujuan untuk menarik minat para pelanggan.
3. Prototyping
Pada tahap ini, kami mulai melakukan redesign(mendesign ulang) dan mengimplementasikan solusi yang telah kami rancang dalam tahap ideate. Dan pada tahapan kali ini, kami juga akan memprototyping masing-masing screen yang telah kami redesign.
Dan berikut adalah hasil redesign kami dalam mengimplementasikan solusi-solusi yang telah kami bahas diatas.
A. Screen Scan QR
Disini, kami memperbaiki tampilan dari scan QR screen tersebut dari QR code yang tidak berfungsi, menjadi QR code yang bisa berfungsi. Dan tak lupa, kami juga menambahkan fitur untuk transfer via ID, yang bertujuan untuk memudahkan user yang memiliki masalah pada kamera Hp nya atau pun terdapat bug dalam aplikasi. Dan untuk memudahkan pengguna, kami juga menambahkan fitur upload image didalamnya, jadi pengguna hanya perlu mengupload image berupa qr code dan akan di scan secara otomatis.
B. Screen TopUp / Pembayaran
Jika kita lihat pada gambar diatas, disana terlihat bahwa tidak ada perubahan yang signifikan, yang berubah dari design sebelumnya ialah fungsionalitas dari tools-tools diatas, terlihat bahwa tools-tools di gambar ‘before’ lebih rumit dan banyak tools yang tidak berguna didalamnya, maka dari itu, saya me redesign screen ini menjadi lebih rapi dan simple, agar mudah di pahami dan nyaman digunakan oleh user itu sendiri.
Final Prototype
Disini saya mencoba untuk membuat prototype dari redesign yang telah saya buat menggunakan platform figma.
3. Testing
Setelah melalui beberapa tahapan dalam meredesign aplikasi ini, sampailah kita pada tahap testing, yang dimana testing ini adalah sebagai penentu final project kita, apakah ada masalah atau tidak.
Dan disini kami telah melakukan tes kepada 6 orang teman saya yang juga ahli di bidang ui/ux design, dan saya meminta mereka untuk menilai hasil redesign saya dengan skor kisaran 1–5, dan berikut adalah hasil rekap dari penilaian-penilaian yang telah diberikan oleh 6 orang teman saya :
- 3 orang memberi nilai : 5.
- 2 orang memberi nilai : 3.
- 1 orang memberi nilai : 2.
Kesimpulan
Dan UX Case Study yang saya lakukan memang bukan sebuah redesign yang bersifat menyeluruh, melainkan hanya beberapa fitur kecil yang saya pikir dapat meningkatkan pengalaman saat menggunakan aplikasi ini karena lebih terpersonalisasi kepada pengguna.
Dengan menambahkan fitur yang di butuhkan dan memperbaiki beberapa User Experience dan User Interface yang ada, kami berharap aplikasi Buroq dapat digunakan dengan nyaman oleh para penggunanya.
________________________Thanks for Reading__________________________