The more the better!

brian arfi
4 min readSep 18, 2022

--

“More people in freer markets solves all the problem that everybody wants to solve faster than anything we’ve ever produced by a large margin” — Jordan B. Peterson

2 anak itu cukup! Pasti ingat dong campaign yang nadanya begini.

Tapi apa iya bener 2 anak itu cukup?

Kemarin gw nonton salah satu diskusi mas Jordan Peterson yang membahas tentang buku yang berjudul “Superabundance: the age of plenty” bersama penulisnya cak Marian Tupy dan bang Gale Pooley

Lo pasti familiar lah dengan THANOS di movienya marvel dengan judul Infinity Wars.

Objective utama pak thanos adalah melenyapkan setengah dari makhluk yang ada di jagat raya ini agar setengah sisanya bisa menikmati hidupnya di jagat raya ini dengan aman dan tentram.

Premis utamanya, pak thanos ngerasa jagat raya ini over crowded. Makanya perlu diilangin setengahnya.

Kalo sadar dan ingat, ada banyak juga karya fiksi dystopian future yang biasanya disebabkan oleh overpopulation dari manusia.

Masuk akal kan ya kalo dipikir pikir?

Sementara bumi ini terbatas sumber dayanya. Kalo jumlah manusianya nambah terus, akan sampai kita pada suatu titik dimana kita akan mentok dan kekurangan sandang pangan papan.

Dan tentu saja ini bukan cuma karya fiksi. Dalam video diskusi tersebut, dijelaskan ilmuwan dari Amerika (biologis) bertaruh dengan seorang economist bahwa semakin banyak jumlah manusia maka sumber daya akan semakin terbatas.

Ingat juga policy dari China yang melarang penduduknya punya lebih dari satu anak yang terjadi antara tahun 1980 sampai 2016 kan? 36 tahun ‘kebijakan’ ini diterapkan.

Dan terakhir tentu kampanye dua anak cukup yang populer di negri kita. Tentu gak se ekstrim China implementasinya ya. Semoga Allah terus berkahi negara kita dan beri hidayah pemimpin pemimpinnya agar bisa membawa Indonesia ke masa depan yang lebih baik. Amiin!

Nah, saking populernya cara mikir kayak gini, kebanyakan generasi yang lahir di tahun tahun yang sudah menerima komunikasi massal mulai memiliki pemikiran yang sama.

Tahu dari mana?

Cek aja antara jumlah anak yang dimiliki oleh kakek nenek kita, dan jumlah anak yang dimiliki oleh orang tua kita.

Semakin kesini, orang semakin khawatir dan takut untuk punya anak banyak karena berpikir bahwa biaya nya mahal dan juga memang sesuai dengan anjuran pemerintah.

Padahal nih… 4 negara yang punya ekonomi kuat kok kebetulan ya negara yang jumlah penduduknya terbanyak! Indonesia termasuk.

Dan di dalam diskusinya, dibahas gimana cara mengukur sebenernya kita itu semakin kehabisan sumber daya atau nggak.

Btw, yang menangin taruhannya economistnya, bahwa harga komoditas itu makin lama makin murah. Ngukurnya tentu juga di adjust dengan nilai inflasi.

Nggak berhenti disana, penulis kemudian meneliti lebih jauh harga komoditas yang lebih luas, tapi menilainya nggak cuma dengan nilai uang kartal. Jadi mereka normalisasi hitungannya dengan cara mengkonversinya ke satuan waktu.

Intinya, berapa waktu yang harus dibayar untuk mendapatkan satu barang tertentu. Dan not surprisingly, turun drastis. Dalam tabel dibawah bisa dilihat ya, di negara kita harga untuk mendapatkan satu resource pada tahun 2018 itu lebih murah (secara waktu) dibandingkan harga di tahun 1980.

Kasarnya, cara bacanya gini. Kalo rata rata orang di Indonesia perlu menghabiskan waktu 8 jam untuk bisa beli 10 kg beras di tahun 1980, maka di tahun 2018 cuma perlu waktu 2,3 jam, atau kira kira 2 jam 20 menit, untuk bisa membeli 10 kg beras.

Dan yang bikin mindblown, ini terjadi di seluruh dunia (dengan rate yang berbeda tentu saja) yang datanya bisa dilihat di screenshot ini:

Pada intinya, sebenernya dengan jumlah manusia yang terus bertambah, kita harusnya nggak khawatir sumber daya di bumi ini kurang. Karena manusia beda dengan hewan dimana hewan memang nggak pake otak.

Manusia akan mikir dan cari cara agar resource yang ada bisa makin banyak dan ini sudah terbukti dari data di atas.

Secara rata rata, semua negara di dunia membutuhkan waktu 20 tahun untuk meningkatkan efisiensi pendapatannya sampai 2 kali lipat. Jadi kalo 20 tahun yang lalu kerja 1 bulan bisa dapat 1 kambing, maka sekarang kerja 1 bulan bisa dapat 2 kambing yang speknya sama.

Ini juga berarti kita kita dijaman sekarang ini jauh lebih kaya dibandingkan kakek nenek kita atau nenek moyang kita. Kalo kita dengan gaya hidup yang sama hidup 200 tahun yang lalu, kita bisa jadi adalah golongan 1% orang paling kaya yang hidup di Indonesia!

Seringnya kita kurang bersyukur aja lo. Kebayang gak kalo dibandingkan dengan 1400 tahun yang lalu? pas zaman Rasulullah hidup? Gak kurang sesuatu apapun kita ini sebenernya. Nggak pantes kalo kita ini banyak komplain dan kurang bersyukur atas apa apa yang bisa kita nikmati sebenernya.

Balik lagi ke pembahasan tentang manusia, menarik banget ya secara makro udah terbukti sebenernya. Banyak anak banyak rejeki!

Tinggal secara personal aja gimana hayo…gw sih percaya banget ini ya. Semoga bisa terus nambah anak gw yang saat ini baru 13 dan bisa minimal 20. Aaamiiiin….

Gak sepakat? punya pendapat lain? monggo di komen ya!

Video lengkapnya bisa dicek di https://youtu.be/6iC_hY4qhyk


Buat temen temen yang pingin gabung ke grup whatsapp buat belajar sama sama untuk ningkatin #karir, mengaplikasikan #growthmindset, atau belajar tentang #productmanagement bisa tinggalin emailnya di comment ya. Nanti gw kirim link invite untuk masuk ke grupnya.

--

--