Redesign Bagian Berita & Donasi pada Aplikasi Kitabisa — A UX Case Study

Cahyo Dhian Tyastono
6 min readSep 28, 2022

--

Disclaimer: Proyek ini merupakan rangkaian dari program Professional Academy DTS Kominfo: UI/UX Design Mastery bersama Skilvul dengan Kitabisa sebagai Partner UI/UX Challenge.

Latar Belakang

Kitabisa merupakan salah satu platform crowdfunding (penggalangan dana) terbesar di Indonesia. Pengguna dapat menggunakan platform ini untuk melakukan penggalangan dengan berbagai tujuan. Sebagian besar tujuannya untuk kebutuhan medis. Akan tetapi, pengguna juga bisa melakukan penggalangan untuk beberapa kategori seperti bencana alam, pendidikan, lingkungan, kegiatan sosial, kemanusiaan dan lainnya.

Kitabisa ingin melakukan redesign bahkan revamp atau perubahan untuk bagian “Berita” yang ditemukan melalui menu Inbox di navigasi menu lalu lihat bagian Berita di sebelah bagian Pesan.

Fitur ini merupakan cara Kitabisa untuk mendistribusikan informasi dari kampanye yang telah mereka donasi. Tidak hanya itu, informasi yang diberikan juga bisa berkaitan dengan kampanye sejenis sehingga pengguna bisa melakukan donasi ulang di kampanye lain.

Objektif

Untuk meningkatkan tampilan dan pengalaman pengguna dari aplikasi Kitabisa khususnya pada bagian Berita agar meningkatkan engagement pengguna untuk berdonasi dan mengawal jalannya donasi pada aplikasi Kitabisa.

Peran dalam Tim

Sebagai UI/UX Designer yang berkolaborasi dengan Adi Cayono Griyadi dan Besty Afrah Hasyati sebagai UI/UX Designer serta dibantu Firman Juniardi Putra sebagai UX Researcher. Tanggung jawab saya di dalam tim ini adalah:

  1. Melakukan research untuk menemukan dan menentukan masalah dari sisi pengguna pada aplikasi Kitabisa dan membuat ide-ide untuk solusi dari masalah-masalah tersebut
  2. Membuat alur dari solusi yang sudah ditentukan dan membuat bentuk visualnya dalam wireframe, UI design, sampai prototype-nya
  3. Menyiapkan dan melakukan user research untuk mengetahui bagaimana respon pengguna pada produk yang sudah dibuat

Design Process

Dalam kasus ini kami memilih menggunakan Design Thinking sebagai pendekatan design process yang kami lakukan, karena Design Thinking dapat memecahkan masalah yang rumit, dengan cara menata kembali masalahnya dalam sudut pandang manusia, menciptakan banyak ide-ide dalam sesi brainstorming, dan mengadopsi pendekatan langsung dalam pembuatan desain awal dan melakukan uji coba. Terdapat 5 tahap dalam Design Thinking: Empathise, Define, Ideate, Prototype, dan Testing.

Design Thinking — Image Souce: https://visme.co/blog/wp-content/uploads/2020/03/what-is-design-thinking.gif

Empathise

Pada tahap ini kami melakukan research yang berupa secondary research pada tahap awal sebagai salah satu metode untuk menemukan masalah pada aplikasi dari berbagai sumber yang didokumentasikan dalam spreadsheet.

Secondary Research Halaman 1
Secondary Research Halaman 2
Secondary Research Halaman 1

Di sini kami mendapatkan referensi dari beberapa sumber, seperti review dari aplikasi Kitabisa, review dari competitor, dan jurnal.

Define

Pada tahap ini kami mendefinisikan permasalahan dari sisi pengguna yang kami tulis sebagai pain points yang telah kami dokumentasikan dalam FigJam.

Pain Points

Ideate

Pada tahap ini kami melakukan brainstorming yang memunculkan ide-ide yang menurut kami dapat menjadi solusi dari permasalahan pengguna yang sudah ditulis dalam pain points.

Solution Idea

Setelah kami mengemukakan solution idea dari brainstorming yang sudah dilakukan, kami memilih dengan cara voting ide-ide mana yang akan diimplementasikan, lalu mengelompokkan ide-ide tersebut ke dalam affinity diagram dengan menyatukan ide-ide yang senada dalam satu kategori.

Affinity Diagram

Kemudian ide-ide tersebut kami kelompokkan kembali menurut skala prioritasnya, manakah ide yang bisa dan butuh untuk segera diimplementasikan dan manakah yang bisa dikerjakan di lain waktu, ke dalam prioritization idea.

Prioritization Idea

Prototype

Pada tahap ini sebelum kami membuat bentuk visual dari ide-ide yang sudah ada, kami membuat alurnya terlebih dahulu ke dalam user flow dengan jenis task flow pada FigJam.

User Flow

Dari user flow tersebut kami membuat low-fidelity design terlebih dahulu dalam bentuk wireframe pada Figma.

Wireframe

Setelah itu, kami membuat design system sebagai acuan kami dalam membuat desain UI, yang meliputi color styles, text styles, buttons, dan iconography.

Design System

Kemudian kami membuat high fidelity design dalam bentuk UI design yang mengacu pada wireframe yang sudah kami buat sebelumnya pada Figma.

UI Design

Dari UI design yang sudah kami buat, kami implementasikan dalam prototype dengan menambahkan animasi pada UI design. Prototype ini merupakan representasi dari aplikasi Kitabisa yang sudah kami modifikasi dan dapat dioperasikan layaknya aplikasi yang sebenarnya.

Prototype

Testing

Pada tahap ini kami menguji hasil dari redesign aplikasi yang sudah kami kerjakan, melalui user research yang dilakukan melalui interview dengan 2 responden yang memenuhi kriteria dari user persona aplikasi Kitabisa, yaitu:

Gender: Pria atau Wanita

Umur: 25–35 tahun

Profesi: Tidak spesifik

Untuk melakukan interview kami menyiapkan dokumen stimulus user research yang ditulis menggunakan Google Docs dan mencatat hasil dari interview pada dokumen record data user research pada Google Spreadsheet.

Berikut pertanyaan dan jawaban dari responden:

Pertanyaan:

  1. Apakah anda pernah melakukan donasi online?
  2. Menurut anda apakah platform donasi online membantu masyarakat?
  3. Hal apa yang anda harapkan dari platform donasi online?
  4. Kategori donasi apa yang anda sukai dari platform donasi online?
  5. Apakah anda menemukan kendala ketika melakukan donasi di platform online? Bisa disebutkan kendalanya jika ada?
  6. Seberapa penting menurut anda jenis jenis metode pembayaran yang tersedia di platform donasi online?
  7. Seberapa efektif menurut anda platform donasi online dibanding donasi offline?
  8. Apa saja saran dan masukan yang anda berikan untuk platform donasi online?

Jawaban Responden 1:

  1. Ya, sering
  2. Ya tentu sangat membantu masayarakat termasuk saya karena memudahkan saya untuk bisa memantau dan menyalurkan donasi
  3. Transparansi proses donasi
  4. Saya selalu memilih kategori donasi yang terletak dibawah kategori penggalangan dana mendesak
  5. Terkadang terdapat kendala ketika melakukan pembayaran dikarenakan ketika ingin melakukan pembayaran selalu di direct ke window lain
  6. Sangat penting, karena saya menggunakan metode pembayaran online seperti gopay dll, jadi cukup penting dan memudahkan orang untuk berdonasi
  7. Sangat efektif, tapi kembali ke preferensi masing2, tapi setidaknya membantu orang penggalang dana nya
  8. Setau saya, setiap donasi yang sudah pernah saya donasikan ketika sudah disalurkan akan diberikan kabarnya melalui inbox aplikasi dan email. Namun saya merasa sedikit terganggu dengan spam di email saya. Ada baiknya jika ada pilihan fitur untuk diberikan notifikasi donasi tersalurkan (misalnya pilih di app saja atau email)

Jawaban Responden 2:

  1. Ya
  2. Membantu dalam hal kemudahan mendapatkan akses bantuan dan memberikan bantuan
  3. Kemudahan penggunaan, kredibilitas penyaluran donasi
  4. Membantu anak yatim
  5. Tidak ada kendala
  6. Penting untuk dapat memudahkan donatur untuk melakukan donasi
  7. Efektif karena tidak perlu kemana-mana bisa melakukan donasi kapanpun dan dimanapun
  8. Lebih dipermudah lagi proses untuk melakukan donasi

Selain tanya jawab dalam interview juga dilakukan usability testing yang menggunakan metode Single Ease Question yang menggunakan skala Likert dari 1 sampai 7.

Dalam testing yang dilakukan oleh responden, untuk responden 1 memberikan nilai rata-rata 6, sedangkan responden 2 memberikan nilai rata-rata 6,67.

Kesimpulan

Dari apa yang sudah kami kerjakan dengan berbagai proses yang ada di dalamnya, dapat saya simpulkan bahwa redesign aplikasi Kitabisa kami pada bagian berita hasilnya sudah cukup baik dengan beberapa improvement yang dilakukan di beberapa bagian.

Rekomendasi Selanjutnya

Meskipun hasil dari yang kami kerjakan pada redesign aplikasi Kitabisa sudah cukup baik, namun masih ada hal yang bisa dikembangkan lagi ke depannya, seperti memperbaiki tampilan agar pengalaman pengguna bisa lebih mulus dan mengoptimalisasi bagian inbox agar bisa menyampaikan berita terbaru yang lebih baik sehingga pengguna akan lebih engage.

--

--