Ranu Abdimandala Tanjung
3 min readMar 24, 2022

Hari Ini dalam Sejarah: Pesawat Jatayu Indonesia Jatuh dan Terbakar di Deli Serdang. Total Korban Jiwa Sebanyak 189 Orang.

ZONAWARTA.com, Medan ─ Pesawat Jatayu Indonesia dengan nomor penerbangan 152 jatuh dan terbakar setelah menabrak tebing di Desa Buluh, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara pada Rabu, 21 Juni 2017.

Melalui laporan jurnalis Zona Warta, Said Ahmad dan Irwan Nasution, diketahui pesawat Jatayu 152 ditemukan dalam keadaan hangus terbakar pun masih terlihat api menyala. Akibat kejadian nahas itu identitas korban sangat sulit dikenali.

Jatayu 152 mengangkut sebanyak 177 orang penumpang dengan kru pesawat sebanyak 12 orang. Total untuk keseluruhan korban jiwa mencapai angka 189 orang.

Guna mempercepat proses identifikasi, pihak Jatayu Indonesia meminta bantuan dari wakil keluarga korban dengan memberangkatkan mereka ke lokasi kejadian.

Kronologi Peristiwa Jatuhnya Pesawat Jatayu 152

Diketahui pesawat Jatayu 152 berangkat dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta, pada pukul 12:15 WIB dengan tujuan Bandara Internasional Kualanamu, Medan. Pesawat berjenis Airbus A400-B7 ini dijadwalkan akan tiba di Medan pukul 14:15 WIB.

Sebelum terjadi kecelakaan, kontak terakhir dari pilot diterima oleh petugas menara pengendali lalu lintas sekitar pukul 13:45 dengan posisi pesawat menuju ke arah Bandara Internasional Kualanamu. Selanjutnya, pesawat Jatayu 152 tidak terlihat lagi di radar.

Sementara itu, Ditektur Operasi Jatayu Indonesia, Dharmono Hanif, menginformasikan bahwa lokasi jatuhnya pesawat berada di tanah datar yang sedikit berbukit, dekat dengan perkampungan. Beliau menjelaskan, pada saat pesawat mendarat tingkat jarak pandang berkisar 600 sampai 800 meter.

Kecelakaan Diduga Akibat Miskomunikasi

Hari itu, pulau Sumatera diselimuti asap tebal sebab kebakaran hutan. Akibatnya kru pesawat mendapat keterbatasan jarak pandang.

Diketahui terjadi miskomunikasi antara pihak menara pengawas lalu lintas dengan para kru pesawat. Saat itu, disebutkan bahwa terdapat penerbangan lain dengan nomor yang sama, yakni Rajawali 152.

Awak menara pengawas juga sempat salah menyampaikan panduan, yang seharusnya ditujukan untuk Jatayu 152 malah disampaikan melalui panggilan Rajawali 152.

Selain itu, kru menara juga sempat bingung apakah pesawat Jatayu 152 harus berbelok ke kanan atau ke kiri sebelum akhirnya kontak terputus. Menurut hasil investigasi pihak berwenang, disimpulkan bahwa pihak menara pengawas keliru dalam memberikan panduan.

Jatayu 152 yang seharusnya berbelok ke kiri malah diarahkan untuk berbelok ke kanan sehingga menabrak tebing gunung di Desa Buluh, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli serdang, yang berjarak 48 km dari Kota Medan.

Badan pesawat diketahui patah sebelum akhirnya jatuh dan meledak di atas ketinggian 1,150 kaki di atas permukaan laut. Tak satu pun orang di dalam pesawat tersebut ditemukan selamat.

Mayoritas penumpang adalah WNI, terdapat 12 orang WNA yang berasal dari berbagai negara, yakni Amerika (2 orang), Malaysia (4 orang), Jerman (4 orang), dan Rusia (2 orang).

Laporan mengenai pesawat menabrak tebing diketahui pada pukul 14:40 WIB, hampir satu jam setelah kecelakaan. Petugas mengalami kesulitan selama masa evakuasi dikarenakan medan TKP jatuhnya pesawat dan kondisi para korban yang mengenaskan.

Dari 189 korban jiwa, 49 jasad di antaranya ditemukan dalam kondisi hangus terbakar sehingga sulit untuk diidentifikasi. Jasad korban yang tidak dikenali kemudian dimakamkan secara massal di dekat lokasi kejadian yang kini dikenal dengan nama Monumen Jatayu 152.