Hukum karma

Chareen
2 min readOct 16, 2023

--

Jika masih banyak orang mempercayai adanya vampire yang hidup berdampingan dengan manusia, apakah banyak juga yang mempercayai mitos tentang ‘kutukan hewan’?

Era modern membuat para insan di muka bumi tak lagi memepercayai mitos yang sulit ditangkap oleh nalar, menurut mereka mitos itu hanya bisa diceritakan kepada anak-anak kecil, karena mereka belum memahami banyak hal.

Namun ditengah ketidakpercayaan terhadap berbagai macam mitos, ada suatu stasiun televisi yang memberitakan perihal mitos ‘kutukan hewan’, disebut begitu karena kutukan ini berasal dari para hewan yang merasa tersakiti oleh perilaku manusia, sering juga disebut sebagai ‘hukum karma’ atau ‘sebab-akibat’. Semula hanya menjadi buah bibir tanpa diketahui kebenarannya, namun belakangan terbukti bahwa sudah ada korban dari mitos ini.

Menurut berita yang tersebar, korban adalah seorang pekerja. Suatu hari korban berinisial ‘P' melakukan pekerjaan seperti biasa di salah satu cafe, ia menjadi pegawai disana. Ketika jam kerja sudah hampir selesai, P berniat membuang sampah ke luar. Ketika baru ingin memasukan kantung sampah, seekor kucing mengagetkannya sehingga kantung itu terbuka dan semua isi di dalamnya berceceran. P yang kesal tak sadar menendang kucing hingga terpental jauh.

Keesokan harinya tak ada lagi yang melihat P bekerja. Sampai seluruh rekan kerja mendatangi kediaman P untuk memastikan keberadaan pemilik rumah, saat pintu rumah di buka paksa, seekor kucing berlari menjauhi kerumunan, sontak semua orang mengejar, kucing itu berusaha menjauhkan diri agar tak tertangkap, pergi kemana pun asal bisa menjauh dari banyak orang.

Beginilah kondisi P, seorang manusia yang berubah menjadi seekor kucing hanya dalam waktu semalam. Awalnya P mengira ia hanya bermimpi, namun pada akhirnya menyadari bahwa semua merupakan kenyataan. Tubuhnya semakin kurus karena tak mendapat asupan secara rutin, badannya juga berbau tak sedap karena tak ada waktu untuk membersihkan diri.

Bulan berganti bulan, kondisi P semakin mengenaskan. Ia juga tidak bisa meminta tolong pada siapapun karena sulit berbicara, P hanya bisa mengeong saja. Pagi itu P merasa sangat lapar, ia memutuskan mencari makan di dalam tempat sampah di depan resto yang biasa didatangi. Sayang sekali sisa ikan tidak ada sama sekali. P terpaksa harus mencari cara lain, ia berjalan tak tentu arah, hingga tak sadar memasuki salah satu kampus. Tiba-tiba saja netranya melebar saat mencium wangi dari ayam goreng di sekitar sana, P mengendus hingga menemukan objek yang ia cari. Seorang lelaki tengah membawa kantung plastik yang P yakini ada ayam di dalam sana. Meski bukan menjadi makanan favorite, P tetap menginginkan makanan itu. Alhasil ia langsung melompat dan merobek plastik menggunakan cakarnya hingga makanan tumpah dan berhamburan, baru saja P akan memakan ayam yang sudah terjatuh, sebuah kaki menendang tubuhnya, P terpental jauh. Kepalanya sangat pusing karena ia juga sempat membentur tiang listrik, ternyata sang lelaki yang baru saja menendang P.

Hatinya cukup sakit mendapat perlakuan seperti itu, tanpa sengaja P berdialog dalam hati, ‘Semoga suatu saat lo juga berubah jadi kucing, biar ngerasain gimana susahnya nyari makan.’

--

--