Jingga

kmo
2 min readOct 30, 2022

--

Sore itu, sepi. Ya, mungkin hanya satu kata yang dapat menggambarkan suasana saat itu. Hampir semua penghuni sekolah Yumenosaki sudah pulang ke tempat tinggal mereka.

Hanya segelintir manusia yang berada di tempat ini. Mungkin untuk melakukan kegiatan ekstrakurikuler atau melakukan sesuatu yang harus dikerjakan sepulang sekolah.

Seperti Izumi saat ini, ia mencari seseorang yang perlu dia ajak bicara, Leo. Entah sudah berapa lama Izumi tidak melihat Leo, bahkan sekedar mengobrol melalui media online pun tidak.

Izumi sudah mencoba mencari Leo saat jam istirahat, seperti menanyakan keberadaan Leo pada Arashi dan Ritsu. Jawaban mereka sama “tidak tahu". Jadi Izumi berinisiatif untuk berkeliling mencari sosok jingga itu.

“LEO, ah-"

Mata sembab. Leo, barusan nangis?

“Leo lo kenapa, Leo??”

“Eh Sena, kenapa Sena?”

“Lo kenapa?”

“Gapapa kok. Kelilipan aja nih abis nyari uchuujin HAHAHA"

Bohong, Izumi tahu. Itu hanya omong kosong belaka yang Leo buat. Kalimat itu sering Leo lontarkan hanya untuk membuat Izumi tidak khawatir.

“Ga ada yang lucu Leo. Sekarang jawab pertanyaan gue, lo kenapa?”

Tidak ada jawaban dari insan tersebut.

“Leo-"

“Sena, ga benci aku?”

“Ngomong apa sih lo?”

“Ga harus aku ulang pertanyaan aku pasti Sena udah dengar 'kan?”

“Ya enggalah. Lagian darimana lo sampe mikir begitu?”

“Sena, aku capek.”

“Tuh, pasti ada apa apanya.”

Sekali lagi, Leo tidak menjawab.

“Sena, aku kehilangan semuanya. Aku ga bisa nulis. Aku… aku ga bisa apa apa, Sena! Semua… semua salah Sena"

“Kok lo jadi nyalahin gue? Gue udah bilang ‘kan jangan deket deket mereka. Tapi apa? Lo yang susah kalo dibilangin.”

“…..semua salah Sena. Andai aku… Andai aku ga mau menuhin mimpi Sena. Andai kita ga punya mimpi ada di peringkat 1. Maaf Sena aku lemah!”

“Ah- Sena lupain aja semua omonganku. Dadah"

“Leo sebentar dulu Leo. Kita bisa bicara baik baik. Leo-"

--

--