Daun-daun yang berkilauan
beserta corak bayangannya di bawah pepohonan.
Bulir peluh yang terus mengalir dari pelipis
dengan kerongkongan yang terasa kering kerontang.
Biru cakrawala terbentang di atas kepala
Dihiasi bumbungan gumpalan putih awan-awan
Tatapan kagum dari mata yang memicing
Tanganku pun terentang, setinggi yang ia bisa.
“Aku menyukainya.”
Di antara detik jarum jam yang bergerak
serta kesibukan yang selalu berlanjut
Eksistensiku perlahan membaur
di tengah jalan kehidupan yang padat merayap
Hari ini pun, dadaku pun terasa sesak
“Aku masih kesepian.” ucapku, sendu.
Genggaman di botol air yang berembun
Sebuah senyum bahagia terukir di wajah
Aku tak peduli meski kulitku akan terbakar nantinya.
Tiupan sejuk angin menerpa wajah
sembari mengajak para ranting menari riang
Nyanyian gembira burung-burung di angkasa
dan pesawat terbang yang meninggalkan jejak asap lurus
Begitu aku menutup mata, mensyukuri nikmat sang Pencipta
Sang surya berpindah ke ujung ufuk
Hendak meninggalkan alam ini
Susunan indah lembut jingga yang menyedihkan
disusul bayangan akan dinginnya malam hari
“Ini pun salah satu kekuasaan-Nya.”
Hari ini juga,
Aku terus berdoa dan berharap.
Agar suatu saat,
seseorang menghampiriku yang sendiri ini.
Lalu, di masa depan.
Aku akan melewati siang hari
bersama dengan orang-orang yang menyayangiku.
Supaya aku tidak perlu menyirnakan kesepian
dengan menghapus keberadaanku sendiri
dari indahnya dunia.
Originally made at 06/09/23