Habis galau terbitlah cahaya Binar (1)

Christiana Erna
Binar Academy
Published in
5 min readApr 26, 2019
Kelas UX #3 BSD — Binar Academy

Semua berawal dari sebuah permintaan dari anggota komunitasku, sekelompok anak muda yang baru tamat belajar, atau yang mulai bekerja dan merasa tak nyaman di kantornya.

Hampir setiap hari selalu ada pertanyaan “Tan, tolong carikan kerjaan dong!” atau “Tan, ada info lowongan kerjaan buat saya?” dan lain-lain. Hmm, galau hati ini jika sudah mendengar/membaca kalimat di atas. Terlintas dalam benak “Emang gue konglo punya perusahaan banyak ?” atau “Gue bukan HRD!”

Tapi hati kecil ini yang ingin selalu berbuat sesuatu agar orang bahagia mendorongku untuk mencarikan solusi bagi mereka. Kerjasama komunitasku dengan perusahaan pencari kerja ternyata belum juga memberikan solusi yang baik. Hanya beberapa orang yang mampu lolos.

Singkat cerita, tepatnya kapan juga lupa, saat aku menikmati makan siang, seorang anggota komunitasku mengirimkan pesan “Tan, sudah ada lowongan buatku?” Duh, ini anak kenapa mengganggu istirahatku? Sambil melahap makanan, kusempatkan mata ke arah monitor di depanku. Ada banner menarik terpampang di sana, dan sekali lagi, kulupa, entah itu dari Yahoo, Detik atau Kompas. Hahahha :))

Iseng, aku klik banner bertuliskan “Beasiswa!” atau “Pendidikan GRATIS.” Itu juga aku lupa apa yang tertera (harap maklum sudah sepuh). Intinya hanya ingin membantu orang lain, sontak saya balas pesan WA nya “Mau ga nih ada beasiswa nanti disalurkan untuk bekerja ?” Si anak itu, Hendro, langsung menjawab “Mau banget Tan, apa itu ?” Maka, kujelaskan prosedur untuk mengikuti program Binar, kuarahkan dan kuberikan sedikit masukan baginya.

Belum juga 30 menit, kembali Hendro mengirimkan pesan “Tan, testnya susah, aku hanya bener 3 nih.” Dengan sedikit emosi, kujawab singkat, “Test apaan sih, masa ga bisa?” dan dijawab dengan, “Susah tan, ini logika… kayaknya nalarku belum sampe!”

Karena penasaran, akhirnya kucoba untuk mengikuti test Binar, dan akupun LOLOS test.

Namun, setelah lolos test, kembali pertanyaan muncul, “Udah ikut test dan LOLOS, masa kesempatan dibuang? Toh udah lama ga ikut acara beginian. SAYANG BENER nihh. Dan tak konsisten jika hanya nyobain test. MESTI ikut, biar nanti bisa berbagi ke orang lain terutama komunitas. Ga lucu jika hanya kasih saran kalau aku tak pernah tahu rasanya!”

Pertanyaan lain muncul, makin dan makin buat aku semakin galau.
“Gimana dengan pekerjaanku ?”, “Gimana dengan keluargaku, anakku yang masih kecil. Susah dapat anak mosok mau ditelantarkan? Ingat, banyak perempuan kehilangan anaknya karena banyak aktivitas!”

Ternyata takdir berkata lain, semua dimudahkan. Untuk urusan cuti dan keluarga, ada solusinya.

Eiittt… tapi tunggu, masih ada lagi kegalauanku. Pilih PS (Product Specialist) atau UI/UX design? Mas Imam selaku mentor UX memberikan saran untuk ikut audisi PM. Walau takdir kembali berkata lain, harus sesuai pilihan pertama saat mendaftar, yaitu ikut kelas UI/UX design.

Selalu ada tawa di kelas kita

Kelas UX terdiri dari 5 orang, Aku, Wahyu, Dinda, Rio dan Pak Hary. Awalnya kelas UX terasa kaku, entah karena pesertanya alim-alim atau mentornya yang juga SUPER ALIM?

Tak nyaman rasanya di awal-awal pertemuan. Namun seiring waktu, akhirnya pecah juga kekakuan. Bergantilah kelas UX yang selalu ada tawa di sana.
Terlebih ada Widi, asisten Mas Imam yang lebih santai dan rileks mengajar kami. Keakraban sesama peserta pun semakin menambah ceria kelas kita. Tak ada saat tanpa tawa.

Beginilah suasana belajar kelas UX yang selalu ceria

Materi yang kami dapatkan di kelas UI/UX design adalah seputar langkah-langkah kerja yang dilakukan seorang UI/UX designer sekaligus researcher.

  • Penelitian produk
  • Pembuatan user persona dan customer journey
  • Pembuatan sketching & wireframe
  • Pembuatan prototype
  • Melakukan product testing

Materi di atas langsung kami praktekkan dengan pemberian PR dari Mas Imam. Selain itu, kami juga belajar menggunakan Figma, Invision, dan Zeplin supaya memberikan kemudahan pekerjaan seorang UI/UX designer.

Tak hanya belajar dalam kelas UX, Mas Imam juga mengundang kelas PS (Product Specialist) untuk bergabung bersama kelas UX. “Agar lebih tahu dan dan gampang dalam bekerjasama. Ga buta sama sekali, bisa menyamakan persepsi,” kata mas Imam saat itu (bener ga Mas Imam?).

Belajar dalam tim untuk suatu produk

Di sela-sela belajar di kelas, kami juga melakukan kegiatan lain sesuai dengan silabus akademis di Binar. Mulai dari Party Class 1, Party Class 2, Party Class 3, hingga Showcase. Ada juga pembekalan soft skill, tentang bagaimana kami harus menghadapi interview, membuat CV yang baik & benar. Juga tips public speaking.

Kami juga belajar menggunakan Trello untuk pengaplikasian metode Scrum dalam tim. Pelajaran ini SANGAT PENTING untuk melatih kedisiplinan dan kekompakan tim. Serta memantau perkembangan pembuatan suatu produk.
Cukup ribet dan melelahkan jika kita tak dijalankan secara rutin. Yang jelas, DISIPLIN dan komunikasi adalah kuncinya.

Di Binar, peserta juga dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil untuk membuat satu product. “Media” merupakan tema untuk batch 3 BSD. Dalam satu tim terdiri dari product specialist, UI/UX designer, frontend engineer, dan yang terakhir, backend engineer.

Kelas berakhir

Suasana belajar yang menyenangkan membuat kami tak bosan untuk datang setiap hari Selasa pukul 10.00 hingga 15.00. Banyak ilmu yang sudah ditransfer oleh Mas Imam kepada kami. Cara mengajar yang menyenangkan membuat kami dengan gampang menangkap materi pelajaran. Terima kasih Mas Imam Rachmadi untuk semua ilmunya. Rasanya kami masih tetap ingin berguru dan menimba ilmu darimu.

Tak terasa kelas kami harus berakhir pada Rabu, 10 April 2019. Wahh, kebetulan sekali loh hari itu Mas Imam dan Mas Hilmi, kepala sekolah Binar BSD berulang tahun. MANTAP sekali bisa kami rayakan bersama. Sayangnya, kami tak mengetahuinya dari jauh hari. Jika tahu, kami pasti akan rayakan dengan lebih meriah. Happy B’Day Mas Imam & Mas Hilmi! All d’best!

“Ayokkk… Suap2an.. !” Teriak kelas UX, Mengiringi penyendokan nasi kuning (tak ada pemotongan tumpeng penyendokan pun jadi).

Bertambah satu usiamu
Ohh…semoga penuh warna
Semakin indah hatimu
berikan cinta tuk semua

Kau telah tercipta
sebagai insan istimewa
Tumbuh dalam jiwa
terus bahagia dan raih cita

Syukur tuk yang kuasa
atas beragam anugrah
Kusertakan doa Panjang umur kasih berlimpah

Syukur tuk yang kuasa
atas beragam anugrah
Kusertakan doa Panjang umur
kasih berlimpah

Ikuti hidup yang mengalir
dan reguklah hingga akhir
Karna dunia terus berubah
jangan kau terlena dan goyah

By KLA Project

Syukuran atas berakhirnya kelas UX dan perayaan ulang tahun mas Imam

Ikuti terus untuk cerita selanjutnya…

--

--