Postmodernism: The 1980’s Memphis Design Movement

Church Lunch
2 min readNov 8, 2017

--

Image from Creative Collector

Istilah modern banyak digunakan untuk menggambarkan keadaan pada zaman sekarang ini. Padahal istilah tersebut sudah ada sejak satu abad yang lalu. Sejak tahun 1970-an sampai dengan sekarang, terdapat sebuah istilah lain untuk menyebutkan keadaan pada zaman ini, istilah tersebut dikenal dengan nama post-modern.

Istilah ini sudah umum dipakai dalam dunia desain. Desain post-modern merupakan pertentangan dari desain-desain modern yang minimalis, simpel dan lugas yang diusung oleh Ludwig Mies Van der Rohe.

Pernyataan “less is more” yang terkenal berkat post-modern ini telah diutarakan, bahkan setelah perang dunia II. Pernyataan ini kemudian ditentang oleh Robert Venturi yang merupakan arsitek yang juga menganut ilmu post-modern. Dirinya mengutarakan pernyataan baru dengan menyebutkan “less is bore” yang artinya sesuatu yang minimalis itu membosankan. Untuk itu dalam setiap karyanya ia berusaha menghindari bentuk-bentuk yang minimalis.

Memphis Design Movement

Salah satu jenis post-modern yang terkenal masa kini adalah gaya Memphis. Gaya ini merupakan salah satu gaya desain post-modern yang paling berpengaruh. Gaya ini sendiri diciptakan oleh Ettore Sottass yang merupakan desainer asal Italia.

Karl Lagerfeld filled his Monaco home with Memphis furniture

Sottass menekankan beberapa warna-warna yang bisa dijadikan alternatif untuk menunjukkan karakter sebenarnya dari post-modernisme. Perpaduan warna yang diterapkan misalkan warna merah tomat, biru cerah, merah muda dan motif-motif mosaic dengan warna hitam.

Kepopuleran gaya Memphis yang terjadi di era post-modern membuat banyak orang mengaitkan gaya ini sebagai representasi dari gaya desain post-modern. Pengaruh gaya ini terlihat dari pengaplikasian warna seperti merah, biru, merah muda, kuning dan hijau yang dihadirkan dalam corak-corak tipis yang biasa ditemui dalam desain interior ruangan maupun dalam furnitur dan karya seninya. Bahkan tidak jarang para desainer sekarang ini mengkombinasikan warna-warna tersebut dalam upaya menunjukkan semangat post-modernisme.

--

--