UX Case Study — ReDesign Aplikasi Krealogi
❗❗❗ Disclaimer : UX Case Study ini dibuat dalam rangkaian kegiatan Program Digital Talent Scholarship bersama Skilvul dan penulis bukan merupakan bagian dari pihak krealogi.
Metode : Secondary Research, Design Thinking, Affinity Mapping, User Flow, Wireframing, Prototyping.
Aplikasi : Figma, Figjam
Halo perkenalkan saya Daffa Firmansyah saat ini saya sedang mengikuti program Digital Talent Scholarship bersama skilvul dan studi kasus ini merupakan salah satu tugas akhir dari rangkaian kegiatan Digitalent Scholarship bersama skilvul. Kali ini saya akan mencoba untuk berbagi pengalaman saya dalam melakukan research UI/UX pada aplikasi Krealogi.
Background
Krealogi oleh Du Anyam ini hadir untuk menawarkan solusi yang menyeluruh kepada komunitas pelaku usaha dengan menjadikannya sebagai wadah berjejaring yang menyediakan tempat untuk bisa mengembangkan dan keterampilan UMKM.
Selain itu hadirlah aplikasi krealogi ini yang berguna untuk membantu pencatatan kegiatan operasional dan membuat perencanaan strategis. Hal ini berangkat dari kendala yang dialami oleh pelaku UMKM dalam menjalankan bisnisnya, para pelaku UMKM ini memiliki kendala dalam melakukan manajemen pesanan, produksi, persediaan sampai dengan pengiriman
Objectives
- Meningkatkan pengalaman pengguna dalam menggunakan aplikasi krealogi.
- Memudahkan dan menyediakan informasi tentang rangkuman usaha pengguna yang meliputi perfoma bisnis dan produksi.
- Menmudahkan dan menyediakan informasi tentang logistik yang dapat digunakan oleh pengguna.
Role in Team
Pada project kali ini saya berkolaborasi bersama dua teman saya yaitu Ubaidillah dan Wisnusiipecintapb untuk membuat sebuah alur dan fitur yang lebih efisien dan juga lebih user friendly untuk melakukan proses pencatatan pesanan dan juga monitoring hasil penjualan yang dilakukan oleh user. Pada project kali ini kami semua bertanggung jawab sebagai UI/UX Designer yang bertugas secara keseluruhan, dari proses awal memulai research ini sampai dengan melakukan testing.
Design Process
Design Thinking adalah salah satu metode pendekatan yang dilakukan untuk memecahkan sebuah masalah secara praktis dan kreatif, Design Thinking ini berfokus pada user atau pengguna dengan kata lain metode ini bertujuan untuk memecahkan masalah apa yang user rasakan, dengan mengetahui apa yang user rasakan maka penyelesaian masalahnyapun akan sangat solutif dan efektif karena penyelesaiannya berdasarkan dari apa yang pengguna rasakan. Berikut adalah beberapa tahapan design thinking pada project ini :
1. Empathize
Empathize adalah sebuah tahapan di mana kita memahami apa yang user rasakan, apa yang mereka inginkan, dan juga apa yang mereka butuhkan. Tahap ini dilakukan agar penyelesaian masalahnya tepat sasaran, sesuai dengan apa yang user rasakan dan alami
Pada tahap ini, kami berempati terhadap masalah user yang dialami di platform Krealogi. User yang ditargetkan memiliki kriteria:
- Berusia 20–40 tahun.
- Pemilik usaha kecil, mikro, dan ultra mikro
- Berdomisili di seluruh wilayah Indonesia
- Laki-laki dan Perempuan
Penulis melakuakn research permasalahan yang terjadi dan yang dialami sesuai dengan permasalahan yang ada. Pada tahap ini penulis mendapatkan informasi yang didapatkan pada challenge partner dan juga melakukan kompetitor analisis untuk bisa mendapatkan hasil yang maksimal nantinya, di sini penulis mendapatkan atau mengumpulkan banyak sekali permasalahan. Penulis menuliskan semua permasalahan yang disampaikan dan mendefinisikan serta mencari tahu lebih jauh agar bisa memahami permasalahan yang dihadapi dan bisa memberikan solusi yang paling tepat.
2. Define
Define adalah sebuah tahapan di mana kita mencoba untuk menuliskan permasalahan apa yang dirasakan oleh pengguna dalam menggunakan sebuah aplikasi
Berdasarkan research yang sudah dilakukan pada tahap sebelumnya, maka pada tahap kali ini kami akan menuliskan permasalahan-permasalahan yang didapatkan dalam bentuk list agar terogranisir dengan baik. Dari beberapa permasalahan yang kami dapatkan permasalahan inipun dapat dikategorikan berdasarkan menu yang ada pada platform krealogi.
Berikut beberapa List Paint Points yang ada pada platform Krealogi :
Pain Points
How — Might We
Berdasarkan list pain point yang sudah dituliskan di atas maka kami memilih 4 point untuk dijadikan fokus solusi yang akan dirancang di tahap selanjutnya. 4 point ini berfokus pada proses integrasi dengan logistik serta memberikan fitur agar user bisa melihat penjualan terlaris dari produk mereka, serta memperbaiki beberapa User Interface yang masih kurang baik dalam segi tampilan maupun experience pengguna.
3. Ideate
Ideate adalah salah satu tahapan di mana kita mulai mencoba untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dengan melakukan brainstroming untuk menemukan solusi yang tepat atas permasalahan yang ada.
Setelah menemukan how might we yang sesuai dengan kriteria permasalahan selanjutnya pada tahap ini kami mencoba untuk menuliskan beberapa solution idea yang tepat. Untuk bisa mengembangkan solusi yang benar-benar tepat, sekaligus membuat list solution idea sesuai dengan kebutuhan agar lebih mudah untuk dikalkulasikan pada tahap selanjutnya.
Setelah membuat Affinity Diagram selanjutnya dibuatkan prioritization idea dengan maksud untuk menenetukan solusi mana saja dari tiap kategori yang bisa dikerjakan lebih dahulu berdasarkan kepentingan yang lebih critical pada challenge partner krealogi ini.
Setelah menentukan mana saja yang harus didahulukan. Hal tersebut menjadi awalan untuk bisa membuat solusi dari permasalahan yang ada, maka pada tahap ini kami membuat gambaran kasar bagaimana nanti solusi yang akan kami berikan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada, pada tahap ini masuk ke tahap crazy 8’s.
Crazy 8’s ini sendiri adalah tiap-tiap anggota tim membuat 8 idea frame secara kasar menggunakan kertas selama 8 menit, lalu nantinya hasil dari crazy 8’s ini akan divoting oleh tiap-tiap anggota tim untuk menentukan bagian-bagian mana saja yang akan digunakan dalam project kali ini.
Berikut adalah hasil dari crazy 8’s yang kami buat:
4. Prototyping
Dari semua proses yang sudah dilakukan masuk lah ke tahap implementasi, proses implementasinya dalam bentuk prototype. Pembuatan prototype ini perlu dikaji ulang agar seluruh prosesnya berjalan dengan baik dan benar serta menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Berikut adalah alur proses pembuatan prototype ini :
- User Flow
Dari kedua flow tersebut kami berfokus pada Integrasi Logistik dan Cek Perfoma Penjualan, hal ini dipilih agar para pengguna bisa lebih mudah dalam melakukan pengiriman pesanan yang sudah terintegrasi dengan jasa ekspedisi serta bisa memudahkan pengguna dalam melakukan monitoring terhadap penjualannya.
- Wireframe
Wireframe yang kami buat merupakan Low-Fidelity, dalam Wireframe tersebut masih berupa kerangka untuk menjadi gambaran atau patokan yang jelas sebagai modal penting saat memulai Design Interface atau mulai membuat Mockup UI
- UI Styleguide
- UI Design (Mockup UI)
5. Testing
Usability Metrics
Dalam tahap testing ini dapat dilakukan untuk mengukur apakah solusi design yang dihadirkan terhadap permasalahan yang ada sudah tepat dan akurat. Dalam project ini menggunakan metode Single Ease Question (SEQ) dengan skala 1–7 untuk mengetahui tingkat kemudahan user. Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan in-depth interview bersama user melalui video conference. Kami menanyakan beberapa pertanyaan umum tentang pencatatan sebuah transaksi di bidang usaha lalu selanjutnya user mencoba prototype yang sudah kami buat dan memberikan masukkan terhadap flow yang tersedia. Dari 3 user yang kami interview, kami mendapatkan hasil :
6. Conclusion
Berdasarkan hasil dari in-depth interview bersama user, akan lebih baik jika pada design terdapat hal-hal berikut :
- Bisa menambahkan onboarding page atau tutorial saat user pertama kali menggunakan aplikasi krealogi
- Memperjelas product card pada home page
- Memperbaiki tata letak action button yang ada
Dari semua proses design yang sudah kami selesaikan, kami belajar banyak tentang bagaimana memahami user, mengenai UI design sampai ke tahap prototype. User di sini berperan sangat banyak dan penting dalam pembangunan sebuah solusi design yang kami buat, memberikan banyak masukkan yang sangat bermanfaat untuk kami ke depannya di segala lini. Pada redesign aplikasi krealogi ini masih memiliki banyak kekurangan dan masih banyak yang harus ditingkatkan.