Jago Impian : Bank Jago — UX Case Study

Adam Septa Alghifari
5 min readNov 28, 2021

--

Proyek ini merupakan bagian dari UI/UX Training Program yang diadakan oleh Skilvul untuk program Kampus Merdeka yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Bank Jago adalah Challenge Partner. Saya tidak bekerja atau dikontrak secara profesional oleh Bank Jago.

Proyek ini adalah tugas akhir dari kegiatan training UI/UX yang diadakan oleh Skilvul bekerjasama dengan Kampus Merdeka. Saya dan dua orang rekan saya tergabung dalam kelompok SVI 4 — 8 mendapat tantangan dari Bank Jago selaku Challenge Partner untuk membuat satu fitur baru pada aplikasi Bank Jago, yang disebut oleh Bank Jago sebagai “Jago Last Wish”. Bank Jago adalah layanan finansial digital yang memiliki fokus pada keseharian pengguna, dengan jaringan ekosistem terbesar di Indonesia. Bank Jago memiliki kerjasama dengan beberapa startup besar di Indonesia seperti Bibit, Gojek, dan Tokopedia. Jago Last Wish sendiri merupakan suatu fitur untuk pembuatan wasiat atau perencanaan jangka panjang dengan konotasi positif, sedangkan kami mengusulkan dalam bentuk alur yang menggabungkan wasiat dengan asuransi yang kami sebut sebagai “Jago Impian”.

Goal membuat alur fitur yang memudahkan dan menyenangkan melalui “Jago Impian”.

Role

Pada pembuatan proyek ini, saya berkolaborasi dengan Rosalinda Riana, dan Salahuddin Al Ayyubi. Dalam proyek ini kami memiliki peran yang sama yaitu sebagai UI/UX Designer, namun tiap orang dari kami memiliki tanggung jawab masing-masing. Tugas saya sendiri adalah membuat User Flow (pembuatan asuransi, tambah ahli waris, dan serah terima wasiat), Wireframe dari ketiga flow tersebut, UI Styleguide Atom (button, textfield, checkbox, dan radio button), UI Design HiFi dari ketiga flow beserta Prototyping, dan Testing.

Design Process

Source : StepNesia

Dalam proyek tersebut metode pendekatan yang digunakan adalah metode Design Thinking. Dalam Design Thinking tersebut saya dan dua orang rekan melakukan brainstorming untuk menemukan ide terbaik yang dapat kami jadikan solusi untuk tantangan yang diberikan oleh Bank Jago.

Empathize

Sebelum menentukan ide yang akan dijadikan solusi diputuskan untuk melakukan diskusi dan memutuskan untuk melakukan riset kecil terkait asuransi dan wasiat dari beberapa aplikasi asuransi dan artikel yang ada di internet. Hal ini, bertujuan untuk memberi pengetahuan lebih terkait asuransi dan wasiat agar ide yang diusulkan nantinya sesuai dengan tantangan yang diberikan. Serta untuk mengetahui juga masalah-masalah yang sering dihadapi oleh user ketika menggunakan asuransi yang sudah ada.

Define

Setelah melakukan riset kecil yang memudahkan dalam tahap pendifinisian masalah dan kebutuhan dari tahap Empathize pengguna dan menghasilkan pain points sebagai berikut.

Dari pain points tersebut diputuskan How Might We (HMW) dari fitur tersebut agar dapat membantu pengguna dalam memahami, membuat, dan yakin dengan produk asuransi serta wasiat tidak berkonotasi negatif.

How Might We membuat fitur yang futuristik.

Ideate

Setelah menemukan masalah dan kebutuhan pengguna dilakukanlah brainstorming untuk menemukan ide gila yang dapat dijadikan solusi untuk mewujudkan How Might We (HMW) yang telah disepakati pada tahap Define.

Pada tahap ini setiap anggota tim mengusulkan cukup banyak ide sebagai berikut.

Setelah mendapatkan solusi ide dari hasil brainstorming, dilakukan pengelompokan ide tersebut dalam Affinity Diagram.

Prioritization Idea

Dari Affinity Diagram tersebut selanjutkan dilakukan pengelompokan lagi untuk menentukan mana saja ide yang harus diprioritaskan untuk dibuat.

Crazy 8's

Setelah melakukan pengelompokan dan penentuan ide prioritas masing-masing dari anggota tim membuat desain kasar berupa coretan pada kertas HVS A4 dilipat 8 bagian untuk membuat beberapa screen.

Dari hasil Crazy 8’s tersebut dijadikan acuan untuk pembuatan User Flow, Wireframe, dan UI Design.

User Flow

User Flow dibuat betujuan sebagai alur dari solusi ide yang telah dibuat sebelumnya.

Setelah membuat User Flow, kami membuat UI Styleguide yang digunakan sebagai acuan desain dalam pemilihan warna, ukuran teks, dan lain-lain.

Input, Color, Button, Typhography
Iconography
3D Icon, Molecule, Ilustrasi

UI Design Hi Fi

Setelah melakukan pembuatan User Flow dan UI Styleguide, selanjutnya dilanjutkan pembuatan UI Design Hi Fi berdasarkan hasil dari Crazy 8's.

Prototyping

Setelah membuat UI Design dilanjutkan dengan pembuatan Prototyping dengan hasil sebagai berikut.

Testing

Setelah semua tahap dilakukan, tahap terakhir adalah testing. Yaitu tahap pengujian prototype yang telah dibuat ke pengguna secara langsung untuk mendapatkan feedback yang dapat digunakan untuk memperbaiki UI/UX yang telah dibuat. Pada tahap ini digunakan metode Usability Testing. Hal yang dipersiapkan pada tahap ini adalah dokumen stimulus user research pada google docs dan record data user research di spreadsheet. Tetsing tersebut menghasilkan output sebagai berikut.

Record Data User Research

Conclusion

Berdasarkan hasil Usability Testing yang telah dilakukan, UI/UX Design yang telah kami kerjakan mendapatkan cukup banyak kritik dan saran tetapi saya yakin masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki dari UI/UX yang kami buat. Untuk itu saya berharap jika memang ada kritik atau saran jangan ragu untuk disampaikan.

Terima Kasih Telah Membaca Tulisan Saya 😃

--

--