Happy Birthday

ai
4 min readOct 15, 2022

Seseorang pasti pernah merasakan jatuh cinta, setidaknya sekali dalam hidup. Entah cinta itu berlanjut atau kandas. Akhirnya Heesa merasakan rasanya jatuh cinta, entah semenarik apa wanita ini hingga bisa memikat hati Heesa yang belum pernah terbuka untuk wanita manapun.

Karina, wanita cantik, sederhana, dan easy going ini yang sudah memikat hati banyak orang. Tapi Karina sendiri juga punya pujaan hati, iya sudah beberapa kali merasakan cinta. Tapi entah mengapa dengan Heesa ini berbeda. Karina merasa bahwa ia tidak akan bosan mencintai lelaki bernama Heesa ini.

Mereka berdua ditakdirkan bersama, dipertemukan dengan cara yang luar biasa. Menjadi satu keluarga di agensi besar ibukota. Awalnya tidak tahu satu sama lain, sekarang mulai memperhatikan satu sama lain. Hubungan bak dewa dan dewi karena visual dan kepribadian mereka yang luar biasa saling melengkapi.

Semua berawal dari wanita baru yang bergabung dengan agensi menjadi seorang model bersamaan dengan bergabungnya empat lelaki berbadan tinggi yang berencana untuk menitih karir menjadi band. Ketertarikan dari tidak sengaja bertemu menjadikan Karina mengidolakan sang pujaan hati. Mendukung, mendengarkan musik, mendoakan untuk idolanya agar sukses. Muncullah kebiasaan aneh Karina, seperti penggemar-penggemar lain ia juga ingin mendapatkan perhatian dari idolanya. Sedikit suliy baginya karena dengar-dengar dari staff agensi bahwa Heesa lebih tertutup daripada member yang lain. Namun, Karina tetaplah Karina. Ia selalu yakin dan tidak putus asa dengan kehendaknya. Setiap pagi atau malam ia selalu memberikan pesan kepada Heesa lewat dm Instagram.

Dari usahanya ini, akhirnya ia mendapatkan apa yang diinginkan. Tidak menyangka bahwa Heesa tau akan keberadaannya ini. Semua orang mengenal Karina, terutama personil Volcane tapi tidak dengan Heesa. Dengan Heesa merespon pesannya itu adalah peningkatan yang sangat bagus.

Karina POV

Hari ini, tanggal 15 Oktober Heesa berulang tahun. Kemarin jam 12.00 aku memberi ucapan kepadanya. Beberapa percakapan kita lalukan sekarang. Aku juga berjanji memberinya hadiah, dua hadiah. Karena itu aku mengajaknya dinner di apartemenku. Aku baru menyadari ajakanku ini lumayan lancang untuk kita yang baru saja berkenalan. Tapi apa boleh buat, semua sudah terjadi.

Aku sedang menunggu kehadirannya, aku tidak berharap banyak. Bisa saja ia memutuskan untuk tidak datang. Bisa saja sekarang ia sedang dinner bersama personil Volcane.

“berharap apa ak-“

*ding dong

Oh tidak mungkin, dia benar-benar datang. Dengan tergesa-gesa aku segera membukakan pintu untuknya. Demi apapun hari ini ketampanan bertambah berkali-kali lipat. Jarak kita sangat dekat, jantungku berdebar. Tidak bisa, aku suliy bernafas. Ini seperti mimpi, aku harus segera bangun.

“masuklah isa”

“isa?”

“ah, namamu Heesa. Aku hanya mengurangi huruf H untuk memanggilmu. Tapi jika kamu tidak nyaman tidak akan kulakukan lagi.”

“tidak, aku sangat menyukainya”

Heesa POV

Nuansa yang sangat nyaman untuk wanita karir, Warna yang netral dengan banyak bunga dipojoknya, ditambah dengan lilin aromaterapi yang membuat semakin nyaman. Penat kerjapun akan hilang jika punya rumah yang seperti ini.

“aku membawakanmu macaron, aku harap kamu menyukainya”

“ini ulang tahunmu mengapa kamu repot-repot membawakanku sesuatu”

Wanita ini, luar biasa. Ia menyiapkan banyak sekali untukku. Meja makan dilapisi kain putih dengan lilin di atasnya. Hidangan buatannya sendiri namun terlihat sangat berkelas.Segelas wine sebagai penyempurnanya. Tersipu, aku juga terharu. Aku hanya idolanya namun ia memberi banyak kasih sayang untuk menyiapkan ini. Semua ia lakukan dengan senyum merekah.

“ini benar-benar mewah. terima kasih dan maaf karena aku baru menyadari bahwa kita berada di agensi yang sama”

“ey tidak masalah. Begitupun aku, jika kita tidak berpapasan mungkin aku tidak mengenali bahkan tidak mengidolakanku.”

“sebuah kehormatan bisa diidolakan olehmu.”

“bicara apa kamu! harusnya aku yang bilang seperti itu”

“maaf karena aku membaca pesanmu aku jadi tau semua masalahmu.”

“justru itu. Dengan begitu kita jadi punya alasan untuk menjadi dekat.”

“aku suka kepribadianmu”

“sungguh? asal kamu tau. Managerku saja sudah capek meladeni diriku. Kemarin aku diblokir olehnya.”

“tidak, kita selalu seperti itu. Aku harus memberinya sesuatu agar mau memaafkanku.”

“aku kemarin menanyakan dirimu ke personilku yang lain.”

“yang benar saja”

“semua orang memarahiku habis-habisan karena tidak mengenali dirimu. Aku juga merutuki kebodohanku juga karena tidak mengenalimu.”

“jangan seperti itu. Aku bukan anak presiden yang harus diketahui oleh banyak orang.”

“tapi apakah kau tau rumormu?”

“yang mana aku punya banyak rumor”

“kedekatanmu dengan managermu”

“yang benar saja? hei kita saja selalu bertengkar jika bertemu. oh tidak, apa jangan-jangan karena rumor ini hubungannya dengan seseorang tidak ada kemajuan.”

“managermu sedang dekat dengan seseorang?”

“dia sudah menyukai wanita tersebut hampir 1 tahun lamanya. lebih lama dariku yang menyukai dirimu”

“uhuk-uhuk. Aku belum terbiasa dengan sifatmu yang blak-blakan ini.”

“ah maafkan aku. Heesa aku berjanji untuk memberimu hadiah lagi kan? ini dia”

“besar sekali”

“Karina aku rasa ini cukup berlebihan.”

“anggap saja ini hadiah untuk ulang tahunmu dan hadiah karena kamu akhirnya mengenalku”

“parfume, sepatu, beannie, kaos. Ini semua- ah terima kasih banyak”

“aku membelikan parfume rekomendasi dari ibuku, aku bertanya pada ibuku. Ibu parfume apa yang cocok untuk lelaki. Ibuku langsung menjawab parfume milik ayahku. Setelah aku pikir, wangi ayahku memang tidak ada tandingannya. Jadi aku membelikanmu parfume yang sama dengan milik ayahku. Jadi jika aku sedang rindu dengan ayahku aku akan mencarimu.”

“kamu sangat manis”

“jangan seperti itu. Untuk sepatu itu hanya formalitas, katanya lelaki sangat suka dihadiahkan sepatu. Lalu untuk kaos dan beannie, aku tau kamu sangat menyukai item ini jadi kubelikan yang banyak. Aku harap kamu menyukai hadiahku.”

“Aku sangat sangat menyukainya, Karina. Terima kasih, kamu wanita yang sangat manis. Bolehkah aku memelukmu?”

“tentu saja!”

Hujan yang selalu menggerus ibukota dengan hangatnya pelukan dari orang spesial. Di hari istimewa ini, Heesa mendapat banyak hal baru. Mencintai, menyayangi, memiliki, ia sangat berharap bisa merasakan pelukan ini setiap hari. Terima kasih sudah menyukaiku, terima kasih sudah mendekatiku terlebih dahulu. Sepertinya akulah yang jatuh lebih dalam, aku tidak bisa kembali. Aku ingin terus seperti ini, aku mencintaimu.

“tetaplah bersamaku”

“eung apakah kamu menerima keberadaanku sekarang?”

“sangat, aku sangat menerimamu masuk ke hatiku. Terima kasih sudah datang padaku”

“dengan senang hati isa dan selamat ulang tahun”

--

--