Joan melambaikan tangannya saat melihat Satria, Nick dan Azka. Ketiganya berlari menghampiri Joan yang berdiri tepat di depan gerbang sekolah, “Bang, gue beli telor gulu dulu, ya,” Ujar Nick sembari memberikan tasnya kepada Joan, “Jangan banyak banyak ya Nick, ga sehat,” Jawab Joan yang langsung mendapat acungan jempol dari Nick.
Netra Joan beralih menatap Satria, lalu berucap, “Di sekolah tadi ngompol, ga?” tanya Joan. Satria terbelalak, raut panik di wajahnya terlihat sangat jelas. Satria menoleh ke kanan dan kiri memastikan bahwa tak ada yang mendengar apa yang Joan katakan, “Bocor banget mulu lo, bang!” Hadrik Satria kesal.
Joan terkekeh melihat reaksi Satria yang sesuai dengan ekspektasinya. Joan senang jika melihat raut kesal yang terpampang jelas di wajah adik adiknya. Menurut Joan, mereka terlihat lucu dengan wajah merah dan alis yang menungkik tajam.
“Bekel yang dibikinin Abi tadi abis, ga?” kini giliran Azka yang Joan berikan pertanyaan. Azka mengangguk sebagai jawaban.
“Bagus tuh, gambar Mickey Mouse,” Ujar Joan.
Azka mendelik begitu mendengar pujian dari Joan, “Daripada Mickey Mouse lebih mirip muka lo sih, Bang!” balas Azka dengan nada yang kesal.
“Ayo, bang!” Ajak Nick dengan menggenggam telor gulung di tangan kanannya.
“Yuk!” Ujar Joan sembari memberikan tas milik Nick yang tadi dititipkan padanya.
“Mobilnya mana, Bang?” Tanya Nick.
Joan tersenyum lalu mengambil sepeda yang ia sandarkan tepat disamping pos satpam.
“Lah, Bang… lo naik sepeda?” Tanya Azka.
“Iya,” Jawab Joan singkat.
“TERUS KITA NAIK APA?” Kesal Satria.
Joan mulai mengayuh sepedanya, meninggalkan Satria, Nick dan Azka yang kini sedang menahan amarah yang memuncak sambil berkata, “Jalan, biar sehat!”
“BANG JOAN ANJIINGG!!” Seru ketiganya kompak.
Dari kejauhan, terlihat bahu yang bergetar dan kepala yang mendongkak bahagia, bibirnya terbuka lebar dengan barisan gigi yang terlihat jelas. Tanpa suara pun ketiganya tau bahwa Joan kini tengah tertawa dengan puas.
