Mengenal Gaya Arsitektur Brutalisme, Rival Abadi Gaya Minimalisme.

Social Design
3 min readJan 24, 2020

--

Pernahkah anda menjumpai bangunan yang tampilannya seperti terbengkalai? Padahal tempat tersebut masih aktif digunakan? Mungkin bangunan yang pernah anda lihat merupakan bangunan yang menerapkan desain arsitektur Brutalisme.

“Apa itu Brutalisme?”

Arsitektur brutalisme adalah gaya desain arsitektur yang sengaja dibuat dengan material mentah agar karakter kokoh muncul dengan sendirinya. Bahan mentah yang apa adanya dianggap bisa memunculkan karakter setiap material dengan kuat, bahkan biasanya dibiarkan oksidasi.

Gaya arsitektur brutalisme sendiri mulai populer dan berkembang sejak tahun 1950-an sampai tahun 1970-an. Ia muncul setelah gerakan arsitektur modern pada awal abad ke-20.

Kata “brutalisme” sendiri merupakan kata yang berasal dari bahasa Prancis, Beton Brut, yang artinya beton mentah. Di dalam gaya arsitektur ini, beton mentah kemudian diperkuat karakternya dengan penggunaan semen kasar untuk membuat tekstur.

Arsitektur brutalisme memang identik dengan penggunaan beton sebagai material utama bangunan. Tujuannya untuk semakin memperkuat kesan kokoh, berat, simpel, dan apa adanya. Tapi arsitektur brutalisme juga menggunakan material lain, seperti batu bata, baja, kaca, dan batu kasar.

Penggunaan material-material tebal dan kokoh juga bisa dikombinasikan dengan material transparan. Paduan keduanya dapat menyeimbangkan komposisi material bangunan.

Kaca, misalnya, dapat menjadi penyeimbang beton. Selain penyeimbang, penggunaan kaca juga bertujuan agar mempermudah sirkulasi cahaya alami yang masuk ke dalam bangunan.

Penggunaan Warna dalam Brutalisme

Untuk urusan warna, tone gelap menjadi ciri khas arsitektur brutalisme. Warna gelap akan memunculkan kesan maskulin yang kuat. Hal ini sangat cocok untuk membangun karakter arsitektur brutalisme.

Tapi, penggunaan tone gelap membuat kamu harus pintar-pintar dalam membuat sirkulasi cahaya alami dari luar. Pentingnya pencahayaan bisa anda akali dengan menggunakan lampu tambahan yang mengarah langsung ke perabotan.

Selain pencahayaan, hal selanjutnya yang harus anda perhatikan adalah sirkulasi udara. Bila anda tidak ingin menghilangkan material beton sebagai material utama, anda bisa menggunakan roster beton.

Roster beton yang bercelah bisa digunakan sebagai ventilasi tanpa menghilangkan kesan kokoh dari beton. Selain itu anda juga bisa mengakali dengan membuat langit - langit yang tinggi. Fungsinya agar sirkulasi udara di dalam bangunan tidak sumpek.

Bila lahan kecil dan tidak memungkinkan untuk membangun taman, anda bisa menambahkan pot-pot tanaman hijau di sudut ruangan.

Untuk perabotan, anda bisa memilih furnitur yang menggunakan bahan-bahan yang alami. Contoh bahan perabotan yang bisa digunakan di arsitektur brutalisme adalah kayu ulin dan kayu jati yang memiliki tone gelap. Dengan menggunakan kayu, maka kesan apa adanya tidak akan hilang.

--

--

Social Design
0 Followers

Follow us on IG! (@socialdesign.id) and Wordpress too! (socialfordesign.wordpress.com)