Mentor On Demand — UI/UX Case Study

Sebuah fitur dari Skilvul yang dikembangkan untuk meningkatkan pengalaman belajar mengajar antara Mentee dan Mentor.

Deotamaaa
5 min readSep 28, 2022

Disklaimer! proyek Case Study ini merupakan bagian dari program yang diadakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) serta Skilvul sebagai Challenge Partner. Saya tidak bekerja maupun terikat kontrak oleh Skilvul.

Mentor on Demand Cover

Latar Belakang

Halo semua! Perkenalkan saya Deotama, seorang UI/UX Designer (baru saja memulai) dan juga web developer. 3 bulan ini (Agustus — Oktober) saya berkesempatan untuk mengikuti pelatihan UI/UX Design yang disediakan oleh Kominfo yang bekerja sama dengan Skilvul. Kesempatan ini memberikan banyak pengetahuan kepada saya dalam dunia UI/UX.

Pertama kita kenalan dulu nih sama Skilvul. Dikutip dari situs resminya, “Skilvul adalah sebuah platform pendidikan teknologi yang menyediakan konten pelajaran digital skills dengan metode “blended-learning” dalam bentuk online maupun offline.”. Saat ini Skilvul menyediakan materi pembelajaran bahasa pemrograman dan UI/UX Design.

Tapi sebelum pembahasan lebih lanjut, izinkan saya memperkenalkan anggota tim yang telah bekerja sama dan membantu saya sehingga proyek challenge ini dapat terselesaikan. kasih tepuk tangan buat M Kuncoro, Saidah, dan Resha *insert clapping sound here*. Di tim ini saya berperan sebagai UI/UX Designer dan ketua kelompok.

Oh iya, tidak lupa juga pengerjaan proyek challenge ini dibimbing oleh mentor skilvul yang sangat berpengalaman dibidang UI/UX Design lho, nama beliau adalah Rizki R Fikkar | Vixturistic. Tanpa bimbingan beliau proyek ini akan terasa lebih sulit untuk dikerjakan.

Masalah yang Diangkat

Saat ini Skilvul ingin mengembangkan sebuah fitur baru, yaitu Mentor on Demand. Fitur ini berangkat dari permasalahan layanan sistem pembelajaran yang memiliki rasio mentor berbanding siswa yang besar sehingga membatasi waktu mentor untuk berkomunikasi kepada mentee satu per satu. Oleh karena itu, terkadang mentee merasa tidak dibimbing sepenuhnya. Sehingga fitur ini dikembangkan dengan harapan dapat menjawab permasalahan tersebut.

Objektif

Dalam mengembangkan fitur Mentor on Demand ini saya menentukan 2 objektif utama, yaitu:

  1. Mentee dapat memesan sesi Mentoring dengan Mentor pilihan. Objektif pertama ini diharapkan Mentee dapat melakukan sesi 1 on 1, maupun sesi berkelompok sehingga bisa mendapatkan materi baru maupun pembahasan lanjut dari materi yang diinginkan.
  2. Mentee ataupun Pengguna biasa yang berpengalaman dapat mendaftarkan diri untuk menjadi Mentor.
    Untuk objektif kedua Skilvul memberikan peluang bagi mentee maupun pengguna biasa yang memiliki pengalaman dalam bidang pemrograman maupun UI/UX untuk bisa menjadi mentor dan berbagi ilmu yang dimiliki nya.

Proses dalam mencari Jawaban ✨

Seperti yang diajarkan pada pelatihan ini, kami menggunakan Design Thinking sebagai pendekatan proses desain.

The 5 Stages of Design Thinking and Specific Techniques

Fase 1: Memahami apa yang dirasakan pengguna
kurangnya informasi materi yang disediakan hanya dari video, ketidakpahaman mentee meskipun sudah mengikuti dengan benar, dan saat bertanya di forum diskusi tidak mendapatkan jawaban yang sesuai adalah alasan utama challenge ini diadakan. Tidak hanya itu kami melakukan secondary research untuk meningkatkan tingkat kredibilitas argumen keresahan-keresahan yang sama melalui competitor analysis.

Secondary research

Fase 2: Mengelompokkan Masalah yang ada
Fase ini kami mengelompokkan keresahan user (Pain Point) untuk menentukan hal-hal yang dapat terjadi selain yang sudah dibahas sebelumnya,

Pain Points User

serta mendiskusikan apa yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan keresahan tersebut (How Might We).

How Might We

Fase 3: dari Masalah menjadi Ide Solusi
Setelah menentukan poin-poin permasalahan serta apa yang dapat diberikan sebagai solusi, kami melakukan diskusi dan dikumpulkan dalam Affinity Diagram,

Affinity Diagram

dari Affinity Diagram itu kami melakukan diskusi lebih lanjut untuk menentukan solusi yang dapat dijadikan prioritas namun tidak sulit untuk dilakukan.

Prioritization Idea

Fase 4: Membuat Solusi menjadi Kenyataan
Fase berikutnya dilakukan untuk membuat user mengerti alur dari desain yang dibuat.

User Flow

Dari alur tersebut dilanjutkan dengan membuat wireframe sebagai gambaran awal dari desain UI.

Wireframe

Dilanjutkan dengan membuat Design System. Tahapan ini digunakan untuk memberikan standard dalam memanage desain agar seluruh UI menjadi konsisten serta komponen-komponen nya dapat digunakan kembali. Pembuatan Design System bersifat non-linear yang berarti desain ini dapat berubah dan disesuaikan selama pengerjaan proyek.

Design System

Hasil dari Design System tersebut digabungkan dan dirancang sehingga menghasilkan UI Design yang sesuai.

High Fidelity UI Design

Terakhir UI Design tersebut dijadikan Prototype sehingga user dapat mencoba langsung dan bisa memberikan feedback.

Prototype

Fase 5: Uji Coba User
Fase terakhir ini dilakukan agar kita mengetahui bagaimana perasaan user setelah berinteraksi dengan desain yang dibuat serta feedback dari user yang bisa dijadikan masukan untuk peningkatan. Uji coba ini dilakukan dengan cara In-Depth Interview user. Pengujian prototype menggunakan Maze, dan User diberi 3 Task pengujian, yaitu:

  1. Login & Pendaftaran Akun
  2. User Menyewa Mentor
  3. User Mendaftar menjadi Mentor

Untuk pertanyaan, jawaban, serta video interview dapat dilihat di link berikut.

User yang telah melakukan uji coba diminta untuk memberikan penilaian berupa Single Ease Question(SEQ) pada tiap task yang diminta. Berikut adalah hasilnya dari skala 1–7

Single Ease Question

Selanjutnya Apa?

  1. Melakukan riset kembali untuk mencari hal yang masih bisa dikembangkan dan ditingkatkan.
  2. Menambah user untuk melakukan Uji Coba pada prototype sehingga bisa mendapatkan hasil yang lebih variatif.
  3. Jika ada kritik dan saran yang membangun, artikel ini akan diperbarui sehingga bisa menjadi lebih baik lagi.

Akhir Kata

Yeay! Selesai sudah proyek ini dikerjakan selama < 3 bulan berjalan. Terima kasih saya sampaikan kepada rekan tim saya, yang telah berjuang bersama dari awal mengerjakan proyek hingga bisa menjadi case study seperti ini. Tidak lupa juga saya ucapkan terima kasih kepada mentor terbaik saya, Rizki R Fikkar | Vixturistic yang sudah membimbing sampai selesai.

Terima kasih telah membaca! Sampai bertemu di UI/UX Case Study berikutnya.

--

--

Deotamaaa

UI/UX Designer, Web Dev Enthusiast, Forever Student.