Budaya untuk Sahabat (Bagian 2)

My ETask
3 min readOct 16, 2022

--

Akhirnya tibalah panitia untuk mengumumkan jenis tari bagi setiap kelompok. Kebetulan kelompok Gladys mendapatkan tari yang berasal dari bali yaitu tari kecak. Tari kecak memang harus dipermainkan oleh beberapa orang dengan satu orang sebagai penari inti dan yang lainya duduk melingkar sambil bersuara “cak cak…cak”.

“ Yaelah tari kecak!… Itu sih tari apa? Ada yang tau nggak?” Tanya Gladys bingung.

“Aku juga kurang paham. Emangnya ada tari kecak? “ Sahut Naura.

“Yaelah masa pada nggak tau sih, tari kecak itu tari yang berasal dari Bali dengan satu orang sebagai penari utama berada di tengah penari lain yang duduk melingkar sambil bunyi cak…cak…cak gitu loh!” Jawab Axl santai.

“Hoooh jadi gitu, hmmm berarti harus milih satu buat jadi penari inti dong?” Sambung Naura.

“Iya dan biasanya yang jadi penari inti tuh cewek” Sahut Axl.

“Oke jadi siapa yang mau jadi penari intinya?” Tanya Gladys serius.

Gladys, Naura, dan Akila seketika saling melihat dan nampak kebingungan karena sepertinya tidak ada yang mau yang jadi penari inti.

“Okelah kalau gitu aku aja.” Jawab Gladys senyum pasrah.

Setelah memilih penari inti mereka pun selanjutnya bingung dengan masalah latihan karena tidak tahu mereka harus latihan di mana.

“Terus latihannya … Gimana? Mau di mana?” Celetuk Keenan.

“Hmmmmm….. “ Axl, Gladys,dan Agam pun terdiam.

Tiba-tiba Alan menggebrak meja tanda dia dapat ide bagus untuk mereka latihan menari mereka.

“Ahha… Kita ke Bali saja gimana? Kita bisa bener-bener tau seluk beluk tari kecak ya nggak?” Kata Alan dengan mantapnya.

“Ah yang bener aja, kamu yang mau membiayai kita semua Lan? Hahaha …” Axl meledek.

“Ya enggak sih terus gimana?” Alan kebingungan “Atau sanggar tari pinggir kota lumayan gak jauh tuh, tapi sanggarnya agak kurang terkenal sih gimana?” Sambung Alan.

“Boleh tuh jadi irit sedikit tuh, aku sih oke aja gimana yang lain?” Sahut Axl.

“Okeoke tuh” Gladys girang.

Setelah sepakat akan latihan di sanggar tari pinggir kota akhirnya mereka pun membuat jadwal untuk latihan setiap harinya.

“Eh iya ini jadwal latihannya gimana?” Tanya Alika malu-malu.

“Iya juga tuh gimana mau latihan berapa hari seminggu?” Tegas Dion.

“Hmmm gimana kalau setiap Sabtu-Minggu aja? “ Tawar Gladys.

“Ah ga… aku nggak bisa kalau Minggu, karena aku biasanya nge gym.” Tolak Dion

“Ok kalau gitu setiap hari Selasa, Rabu, dan Jumat yaa…” Ucap Gladys mantab.

“Ok setuju.” Naura dan yang lain serentak.

“Haaaah …. Okelah.” Dion pasrah.

Akhirnya semua sepakat kalau latihan dilakukan setiap hari Selasa, Rabu, dan Jumat.

\

Hari pertama latihan tiba mereka semua berkumpul terlebih dahulu disekolah karena yang tahu tempatnya hanya Alan.

“Hissh mana sih si Alan lama banget deh!” Keluh Dion

“Sabar dong Di nanti juga dateng, cuman butuh makanan kali tuh anak” Celetuk Axl mencairkan suasana.

Dari jauh tampak Alan berlari lari menuju yang lainya, tampak Alan sedikit terengah-engah tanda habis lari-lari.

“Habis dari mana lu? Lama banget tau nggak!” Bentak Dion.

“Weh sabar-sabar selow.” Jawab Alan terengah-engah.

“Jauh gak sih kira-kira?” Tanya Axl.

“Iya nih terus kesananya mau pake apa motor atau mobil?” Sambung Gladys.

“Nggak sih, nggak terlalu jauh paling 8 km.” Jawab Alan

“Buset 8 km?” Naura melotot.

“Berarti mau naik motor atau mobil nih?” Tanya Gladys.

“Kayaknya motor aja deh karena sanggarnya tuh di gang sempit gitu loh jadi mobil gak bisa masuk.” Jelas Alan.

Setelah perundingan tersebut mereka memutuskan untuk membawa motor masing-masing. Perjalanan terasa begitu asyik karena mereka berjalan mengendarai beriringan dengan Alan di depan sebagai penunjuk arah.

“Stop!” Alan tiba-tiba berhenti.

“Hah ada apa lan jangan tiba-tiba kenapa sih?” Tegas Dion

“Ini udah sampe ini aja udah sampe.” Ucap Alan

“Ooh di sini lan?” Axl membuka kacamata.

“Wah lumayan keliatan tua yah.” Naura kagum.

“Yaudah masuk yu.” Gladys mengajak.

Mereka pun menemui pelatih di dalam Sanggar yang udah keliatan agak tua itu.

Bersambung …

\\

Tim Penulis: Diva, Mahendro, Katriani, Teguh, Vias

#kelompok4 #xiimipa2 #Budayauntuksahabat #bagian2

--

--