Kemampuan yang harus dimiliki oleh Product Manager

Hadikusuma Wahab
4 min readJun 14, 2015

Istilah product manager bisa dibilang belum terlalu umum di Indonesia, baik secara responsibilities maupun kemampuan yang harus dimiliki. Sebelum lebih jauh, product manager yang dimaksud dalam tulisan ini adalah product manager untuk perusahaan berbasis teknologi dan internet. Dari sekian banyak referensi mengenai tugas product manager, menurut saya intinya adalah,

Deliver the right and relevant product to your users

Seorang product manager harus mampu menerjemahkan the right product, menjadi translator visi perusahaan ke dalam product yang dibuat. Seorang product manager juga harus mampu membuat relevant product yang sesuai dengan masalah yang dihadapi oleh user. Deliver juga menjadi kata yang penting karena product manager harus piawai dalam berkoordinasi dengan para stakeholders dan memberikan fitur yang bermanfaat untuk user dengan segala keterbatasan yang ada baik dari sisi resources maupun waktu.

Lalu apa saja kemampuan yang harus dimiliki untuk menjadi product manager yang hebat?

Communication & Collaboration

Product manager harus luwes dalam berkomunikasi, lebih banyak mendengar, dan juga mempunyai kemampuan influence yang tinggi. Dalam sehari-hari product manager pasti akan menerima banyak masukan dan request dari berbagai macam divisi atau end-users, product manager harus open mind dan lebih banyak mendengar karena terkadang user tidak bisa menceritakan kemauannya, dengarkan dan coba cari objective-nya, sebelum berkata tidak bisa.

Kemampuan komunikasi dan kolaborasi dengan tim product designer dan engineering atau developer juga merupakan hal yang esensial. Product manager harus mampu bekerjasama dengan product designer untuk menghasilkan visualisasi dari ide yang ingin dibuat, kemudian mampu menjelaskan kepada engineering team dengan bahasa yang tepat dan terkadang negosiasi apa yang bisa dan tidak bisa dilakukan.

Business and Technical Knowledge

Tentu akan sulit dalam berkomunikasi dengan banyak pihak jika product manager tidak mengerti technical knowledge atau domain business dari produk tsb. Bila produk yang dibuat mengenai e-commerce maka product manager sebaiknya mengerti domain business e-commerce, sales, logistik, dst supaya bisa memberikan solusi yang tepat. Technical knowledge juga sangat penting untuk mencari solusi yang feasible dari sisi teknis. Terkadang solusi yang dibutuhkan juga scope-nya besar sehingga product manager harus mampu breakdown solusi menjadi beberapa fase. Breakdown stories ini penting sesuai dengan proses lean dalam startup, build fast, learn fast.

Kedua knowledge ini bisa dipelajari, tapi sebagai product manager minimal harus memahami salah satunya. Dan akan sangat baik jika mempunyai beberapa product manager dengan background pengalaman yang cukup in-depth baik dari sisi technical maupun business.

Project Management

Ada tiga elemen utama dalam project management yaitu scope, time, dan resources. Product manager harus mampu memahami dengan baik bahwa solusi yang ingin dibuat harus mempertimbangkan keterbatasan time dan resources misalnya dari sisi bisnis, operasional, engineering, maupun teknologi. Product manager harus bisa membuat product roadmap dalam jangka waktu tertentu sebagai guideline agar tetap fokus. Dan terkadang dengan adanya keterbatasan time dan resources, product manager diharapkan dapat melakukan feature prioritization mana yang lebih memberikan impact lebih besar dari sekian banyak hal penting yang harus dikerjakan.

Di perusahaan tempat saya bekerja yang menggunakan proses agile, sangat penting juga untuk mengatur waktu setiap minggu untuk mendefinisikan apa saja yang dibuat dalam beberapa minggu kedepan. Selain itu penting juga untuk rutin mengatur meeting alignment dengan berbagai divisi untuk memastikan produk yang dibuat berguna.

Discipline & Attention to Details

Setelah sekian lama bekerja dengan para product managers, ada elemen penting lainnya yaitu disiplin dalam bekerja, mulai dari hal-hal sederhana seperti datang tepat waktu, rutin mengelola meeting, secara regular memberikan update komunikasi kepada tim terkait, selalu “be there” ketika dibutuhkan misalnya oleh tim engineering ketika ada yang hal-hal detil yang mau ditanyakan, atau oleh tim operasional ketika ada masalah atau request. Semuanya harus dilakukan secara disiplin dan konsisten. Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah attention to details, harus teliti dan detail ketika merancang solusi dan juga ketika melakukan test sebelum fitur di rilis kepada users.

Data Analytics

Dalam lean startup, ada tiga proses utama yaitu build, measure, dan learn. Penting bagi product manager memahami bagaimana membuat fitur yang bisa diukur untuk bisa dievaluasi apakah memberikan hasil yang lebih baik. Google juga mempunyai konsep OKR (Objective & Key Results) untuk memastikan setiap goal harus bisa diukur.

Lalu product manager juga perlu rutin melakukan feature audit dari seluruh fitur, mana yang banyak digunakan oleh user, terkadang product manager terlalu fokus mengejar fitur baru, padahal ada fitur-fitur existing yang banyak digunakan user dan masih bisa di-optimize. Ada banyak tools yang bisa digunakan untuk analisa performa mulai dari google analytics, a/b testing dengan optimizely, atau usability test dengan crazyeggs. Yang terpenting product manager harus punya level of curiosity yang tinggi terhadap performa dari produk yang dikembangkan.

--

--

Hadikusuma Wahab

VP of Product at Vidio, an online video platform for Indonesian people to discover & watch highly curated quality contents and prime time shows — Dhiku.