Studi Kasus UX | Eksplorasi Fitur Integrasi Marketplace dan Simple CRM Aplikasi Krealogi

Dhiyanijmah
6 min readSep 28, 2022

--

Proyek kali ini adalah salah satu rangkaian kegiatan Program Digital Talent Scholarship, UI/UX Design Professional Academy yang diselenggarakan oleh Kemkominfo dan Skillvul yang dikerjakan secara berkelompok, oleh kami kelompok 2 kelas UIX A-33.

Tugas membuat fitur di Aplikasi kali ini, tentu saja menjadi kisah awal saya berkenalan dengan UI/UX. Bersyukur karena saya dipertemukan dengan teman-teman yang sudah berpengalaman dan berkenan untuk sharing A-Z tentang UI maupun UX. Dari zero pengetahuan dan pengalaman, sekarang saya lebih luwes dalam mengerjakan tugas yang diberikan.

Ditahap awal pelatihan, kami diminta untuk memilih challenge yang akan dikerjakan. Saat melihat beberapa challenge yang tersedia, saya langsung jatuh hati sama Krealogi. Karena kebetulan saya juga punya usaha desain kecil-kecilan yang juga sering bersinggungan dengan UMKM. Untuk menyelesaikan challenge, seluruh peserta dibagi menjadi beberapa kelompok. Beruntungnya, saya bergabung di kelompok 2 dan dipertemukan dengan teman-teman kelompok 2 yang terdiri dari saya, Grace, Brylian dan Satrio. Secara keseluruhan, kami mengerjakan setiap tugas weekly bersama-sama dimulai dari design thinking, prototyping hingga user research.

Sebelum sharing detail tugasnya, kenalan sama Krealogi dulu, yuk!

Krealogi merupakan aplikasi pencatatan penjualan dan keuangan digital untuk UMKM, yang dapat diunduh di Playstore maupun Appstore. Aplikasi ini dibuat sejak 2015 oleh Du Anyam, dengan visi untuk memberdayakan komunitas, mempromosikan budaya dan meningkatkan kesejahteraan hidup.

Dilansir dari website Krealogi, aplikasi Krealogi memiliki beberapa fitur unggulan dalam pencatatan dan perencanaan strategis UMKM seperti seperti Catat Pesanan, Rencana Produksi, Catat Biaya hingga Laporan Usaha. Selain itu, terdapat kelas pelatihan dan modul digital untuk mengembangkan kemampuan berbisnis para pengguna.

Namun dari fitur-fitur yang sudah tersedia, masih ada beberapa permasalahan yang ternyata belum teratasi oleh aplikasi Krealogi untuk membantu pengguna mencatat kegiatan operasional, membuat strategi dan menjaga alur operasional pengguna. Ada tiga fitur yang dibutuhkan oleh pengguna namun hingga saat ini belum tersedia maupun di desain oleh pihak Krealogi, seperti Simple CRM, Cash Flow Feature dan Integration with Logistic and Marketplace.

Studi kasus ini dikerjakan secara berkelompok yang bertujuan untuk menyelesaikan tugas DTS PROA dan untuk membagikan proses yang kami kerjakan dalam mendesain ulang fitur baru yang belum tersedia, sekaligus pembelajaran untuk kami mengenai proses-proses dalam membuat user Interface. Mulai dari proses research hingga prototype untuk fitur CRM, intergrasi marketplace dan logistik.

Bagaimana UX Design Proccess-nya?

A. Empathize (Secondary Research)

Pada tahap pertama, empathize kami lakukan untuk dapat mencari tahu pandangan & kebutuhan target user Krealogi dengan secondary research, sebelum mendefisinikan problem statement dan melakukan ideation. Berikut adalah garis besar topik yang kami gali untuk mendalami masalah yang dihadapi pengguna berdasarkan permasalahan dari challenge brief:

  1. Tantangan yang dihadapi UMKM. Misalnya, kurangnya memahami pemasaran digital, pembukuan yang masih manual, pentingnya ko kreasi dan diferensiasi channel bisnis untuk mendukung bisnis industri kreatif.
  2. Kondisi eksisting Krealogi, seperti siapa profil user, use case pengguna aplikasi, hingga permasalahan yang dihadapi.
  3. Mendalami bagaimana fitur integrasi marketplace, simple CRM, dan integrasi logistik bekerja di berbagai platform.
  4. Hasil dan temuan dari berbagai sumber dirangkum pada dokumen spreadsheet sebagai acuan dalam pengambilan keputusan desain dan pengembangan fungsi fitur.

B. Define

Tahap define adalah tahapan kedua yang dilakukan, yakni menyusun permasalahan apa saja yang dialami pengguna serta apa saja yang dapat dilakukan untuk membangun solusi terhadap masalah yang dihadapi pengguna. Berikut adalah cuplikan tahap define yang tim kami lakukan.

  1. List Pain Point

2. How-Might We

C. Ideate

Selanjutnya adalah tahap ideate, dimana masing-masing anggota tim di minta untuk memberikan solusi-solusi yang dapat menyelesaikan masalah yang disampaikan pada tahap sebelumnya. Kemudian ide-ide tersebut dikelompokkan dalam affinity diagram dan dipilih berdasarkan voting, ide mana yang tim setuju untuk diwujudkan. Ide yang terpilih kemudian dikelompokkan untuk ditentukan prioritasnya. Setelah ditentukan prioritasnya, maka designer sudah dapat membuat gambaran kasar untuk ide-ide yang hendak diwujudkan.

  1. Solution Idea

2. Prioritization Idea

D. User Flow

Langkah-langkah yang kami gunakan untuk menyelesaikan sebuah task user flow yaitu dengan Figjam . Figjam adalah online whiteboard yang dibuat untuk para desainer untuk mencari ide dan bertukar pikiran dengan tim besar mereka.

Untuk menata kerangka design kita menggunakan Figma . Figma adalah tool desain berupa website yang terhubung dengan cloud sehingga bisa digunakan kapanpun dan dimanapun melalui internet.

User flow adalah langkah langkah yang dilakukan oleh pengguna saat menggunakan suatu produk untuk menyelesaikan suatu task.

E. Wireframe

Wireframe adalah sebuah kerangka untuk menata suatu item di laman website atau aplikasi.

F. Design System

Design System adalah suatu kumpulan komponen-komponen UI dan code yang saling terhubung kemudian dikategorikan oleh suatu standarisasi yang jelas dan terintegrasi dalam suatu sistem.

  • UI Styleguide
  • UI Design

G. Finishing UI Design

Ditahap ini kami melakukan penyelesaian desain UI secara berkelompok. Setiap anggota kelompok mengerjakan fitur yang berbeda. Ada fitur integrasi marketplace, database pelanggan, komunikasi pelanggan dan integrasi logistik.

H. Prototyping

Masuk ketahap prototyping, dimana masing-masing anggota tim bekerja secara individu untuk membangun aplikasi sesuai spesifikasi pada tahap ideate. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini terdiri atas pembuatan userflow, wireframe, UI styleguide, UI design, dan prototype.

I. User Research

Kami menggunakan metode In-depth interview dan Usability Testing untuk memberikan informasi sekaligus mengklarifikasi dari sisi usability (kegunaan) dari produk yang akan dibuat dari sudut pandang real-user

Pada user reseach, kami membuat dokumen Stimulus User Research & Record Data sebagai bahan persiapan untuk melakukan User Research. Berikut hal yang terdapat pada Stimulus User Research.

  1. Research Objective
  2. User Criteria
  3. Scenario Research
  4. Question List
  5. Usability Metric

Last….

Dari seluruh kegiatan yang dilakukan, masih banyak hal yang kami harus lakukan terutama mengeksekusi user testing ke real user agar hasilnya dijadikan rekomendasi dari segi desain dan fungsi yang lebih relevan. Kami merasa bahwa desain aplikasi yang dibuat dapat jauh ditingkatkan dikemudian hari. Hal ini dikarenakan desain prototype yang dibuat belum sepenuhnya mengakomodir kebutuhan bisnis kreatif secara khusus dan masih banyak mengadopsi flow dari beberapa platform sejenis.

Akhir kata, kami ingin menyampaikan terima kasih yang amat mendalam pada seluruh tim proyek Digitalent, mentor, serta skilvul selaku penyelenggara. Kami sangat beruntung dapat berpartisipasi dalam kegiatan ini. Semoga tulisan ini menyediakan informasi yang pembaca butuhkan. Kami harap teman-teman berkenan memberikan kritik dan saran terhadap tulisan. Terimakasih!

--

--