Integration with Logistics and Marketplace for Krealogi — UX Case Study
Disclaimer : Proyek ini merupakan bagian dari UI/UX Training Program yang diadakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan Skilvul dan Krealogi sebagai Challenge Partner. Kami tidak bekerja atau diikat dalam kontrak professional oleh Krealogi.
Latar Belakang
Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, ada lebih dari 65 juta Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia di tahun 2019 dan jumlahnya terus meningkat. Berbeda dengan perusahaan-perusahaan besar, UMKM punya modal yang terbatas dalam menjalankan usahanya, baik dari segi produksi, penjualan, dan distribusi. Du Anyam melalui aplikasi Krealogi mencoba menyelesaikan permasalahan ini.
Krealogi adalah aplikasi yang menyediakan wadah untuk komunitas sesama pelaku UMKM, pelatihan untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan UMKM, serta aplikasi yang membantu pencatatan kegiatan operasional dan membuat perencanaan strategis. Case study kali ini berfokus untuk membantu aspek pemesanan dan pengiriman produk dengan mengintegrasikan Krealogi dengan Marketplace dan perusahaan penyedia jasa pengiriman.
Objektif
Tujuan dari UI/UX Case Study ini adalah mendesain fitur manajemen inventarisasi stok produk yang diintegrasikan dengan marketplace dan manajemen pengiriman produk yang terintegrasi dengan penyedia jasa pengiriman. Desain dibuat dengan mempertimbangkan kebutuhan user.
Peran dalam Tim
Dimas Rizqi Dwiaji (saya) , Rakhmat Rajendra, dan M. Habiburrahman berperan sebagai UI/UX Designer pada case study ini dengan Erricson Hardiansyah sebagai mentor kami.
Design Process
1 — Emphatize
Pada tahap emphatize, kami mencoba memahami pemikiran, keinginan, dan kebutuhan para pelaku UMKM. Alasan kami memilih mendesain fitur integration with logistics and marketplace adalah karena menurut kami, pelaku UMKM perlu mengembangkan usahanya di dunia digital. Namun, terdapat beberapa kendala, beberapa diantaranya adalah jumlah stok barang bisa berbeda antar online shop UMKM tersebut dengan stok yang ada di gudang, proses yang berbeda-beda untuk input produk antar marketplace, dan proses pengiriman pesanan barang antar jasa pengiriman yang belum bisa dicek melalui 1 pintu/ tools.
2—Define
Pada tahap define, kami menentukan masalah dari pelaku UMKM berdasarkan hasil tahap Emphatize. Secara garis besar, ada 2 permasalahan yang kami temukan :
- User harus berpindah-pindah antar marketplace dan layanan jasa pengiriman untuk melakukan pemasaran, penjualan, dan pengiriman barang
- Cara mengatur/ manajemen penjualan antar masing-masing marketplace dan toko offline berbeda
3 — Ideate
Pada tahap ini, kami mencari solusi dari permasalahan sesuai dengan tahap Define. Hasil akhir dari proses ini adalah user flow dan design solution yang dapat dilihat detilnya di bawah ini
Menghubungkan Akun Marketplace dengan Krealogi
Untuk menyetarakan cara manajemen penjualan dan pengiriman barang dalam Krealogi, pertama kami membuat task berupa menghubungkan akun marketplace yang berbeda-beda tersebut dengan Krealogi. Pada task ini, entry point ada di menu Akun dan selanjutnya memilih Hubungkan Dengan Marketplace. Setelah memilih akun marketplace yang akan dihubungkan, user perlu melakukan proses login dan verifikasi menggunakan OTP.
Integrasi Produk di Gudang dengan Marketplace
Pada task ini, user dapat melakukan input produk yang akan dijual. Setelah detil produk dibuat, user dapat memilih layanan jasa pengiriman apa yang akan digunakan. Selanjutnya, user dapat memilih produk tersebut di marketplace mana produk tersebut akan dijual. Bila user belum menghubungkan akun marketplace nya dengan Krealogi, maka ada button yang akan mengarahkan user ke task Menghubungkan akun marketplace dengan krealogi.
Mengelola Pemesanan Produk dari Marketplace
Melalui task ini, user dapat mengelola pesanan dari berbagai marketplace atau toko offline di Krealogi. Pada menu pesanan masuk, dapat dilihat darimana pesanan tersebut berasal (misal marketplace A). Selanjutnya, user dapat melihat pesanan yang masuk dan setelah menyiapkan produk yang akan dikirim, user dapat mencetak informasi pengiriman produk tersebut. Ketika produk dipersiapkan untuk dikirim, user dapat mengupdate status menggunakan button ‘Packing’. Setelah produk dikirim oleh kurir, maka untuk mengupdate status pengirimannya di marketplace, user dapat menggunakan button ‘Kirim Pesanan’.
4 — Prototyping
Setelah proses Ideate dilakukan, dibuat prototype sehingga rancangan desain pada tahap ideate dapat disimulasikan secara interaktif. Berikut merupakan prototype yang sudah dibuat.
Task 1. Menghubungkan akun Krealogi dengan Marketplace
Task 2. Integrasi Produk di Gudang dengan Marketplace
Task 3. Mengelola Pemesanan Produk dari Marketplace
5 — Testing
Setelah membuat prototype, desain yang kami buat perlu diuji ke calon pengguna aplikasi. Pada tahap testing kami lakukan melalui in-depth interview ke 1 responden untuk mendapat insight dari user dan single ease question (SEQ) untuk menguji apa desain yang sudah kami buat sudah sesuai kebutuhan user dan mudah digunakan.
Insight Kebutuhan dan Kendala Dari Responden
- Walaupun input produk ke marketplace bisa dilakukan dengan mass upload, tapi karena format tiap-tiap marketplace berbeda sehingga butuh usaha lebih.
- Update stok barang harus dilakukan di tiap-tiap marketplace setiap ada pesanan masuk. Saat ada pesanan masuk dari toko di marketplace A, maka toko di marketplace lain juga harus dikurangi.
- Responden membutuhkan 1 tools/ dashboard yang bisa menginput dan update stok barang serta memproses pesanan dari semua marketplace.
Pengujian Desain
Kami menggunakan tools prototype Figma untuk menguji 3 desain. Saat melakukan pengujian, responden dapat melakukan semua task. Pada beberapa bagian, responden ingin mengeksplorasi prototype namun karena tombol navigasi untuk kembali ke screen sebelumnya belum diaktifkan sehingga responden harus mengulang dari awal. Di task ‘Mengelola Pemesanan Produk dari Marketplace’, responden membutuhkan tambahan fitur, yaitu fitur untuk menanggapi komplain dan permintaan retur dari pembeli.
Untuk menguji hasil desain kami, kami menanyakan tanggapan dari responden dan menilai desain kami dari segi kemudahan menggunakan Single Ease Question (SEQ). SEQ adalah ukuran tingkat kemudahan pada suatu fitur, dengan tingkat kemudahan mulai dari 1–7, dengan nilai 7 merepresentasikan tingkat kemudahan tertinggi. Berikut merupakan tanggapan dan nilai SEQ dari responden :
Kesimpulan
- Terdapat kebutuhan user yang selanjutnya dikembangkan menjadi design solution, yaitu menghubungkan akun Krealogi dengan akun-akun marketplace, integrasi produk di gudang dengan marketplace, dan pengelolaan pemesanan dari berbagai marketplace.
- Berdasarkan hasil testing, responden dapat melakukan semua task dan desain yang dibuat sudah sesuai kebutuhan responden
Rekomendasi Selanjutnya
Pada saat pengujian prototype “Mengelola Pemesanan Produk dari Marketplace”, responden membutuhkan fitur/ menu untuk menanggapi komplain dan permintaan retur dari pembeli.