TWIN TOWER UINSA SEBAGAI SIMBOL ERA GLOBALISASI DAN INTERAKSI SIMBOLIK
Era globalisasi saat ini telah menghasilkan berbagai perubahan dalam kehidupan masyarakat, termasuk kemajuan dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Fenomena ini muncul juga karena bersamaan dengan munculnya simbol-simbol modernitas di berbagai lapisan masyarakat yang fokus dalam bagian dari Teori Interaksi Simbolik. Teori ini menjelaskan tentang pentingnya sebuah simbol dalam interaksi sosial manusia sebagai bentuk bagaimana simbol-simbol tersebut dipahami dan mempengaruhi cara perilaku individu dalam masyarakat. Pada konteks ini, penelitian yang diusung mahasiswa program studi Ilmu Komunikasi dengan mengeksplorasi objek fisik yang menjadi simbol modernitas yaitu Twin Towers Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.
Sejarah berdirinya Twin Tower Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya didasari oleh aspirasi untuk mengintegrasikan pendidikan, mengakulturasi budaya Sunan Ampel, serta mengekspresikan nilai-nilai Islami. Hal yang menjadi kunci dalam perubahan status dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) menjadi UIN, hal ini menginterpretasikan akulturasi budaya, nilai-nilai keagamaan, dan keseimbangan antara ilmu umum dan ilmu agama. Bangunan ini terletak di Jl. Ahmad Yani No. 117 Surabaya, memiliki filosofi terkait dengan visi-misi UINSA sebagai lembaga pendidikan tinggi Islam. Twin Tower mencerminkan paradigma integrasi keilmuan yang penting dalam menghadapi era teknologi informasi dan digital saat ini.
Integrasi dari keilmuan menjadi fokus utama dalam peralihan dari IAIN ke UIN, dan Twin Tower menjadi simbol perubahan ini. Proses integrasi ini dilandasi oleh nilai-nilai Islam yang terdapat dalam Al-Qur’an dan Hadits, yang kemudian mengarah pada pengembangan kajian baru seperti sosiologi agama, psikologi agama, dan politik Islam. Konsep ini bertujuan menciptakan karakter keilmuan baru yang mencakup ilmu sosial, ilmu alam dan ilmu humaniora. Pengaplikasian dan pengembangan integrasi Twin Tower masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan kedua corak keilmuan tersebut benar-benar menyatu.
Nilai-nilai yang terkandung di dalam mencakup akulturasi budaya, nilai-nilai keagamaan, pendidikan sains, serta integrasi keilmuan. Keterkaitan Twin Tower dengan pembelajaran di UINSA tercermin dalam implementasi nilai-nilai tersebut dalam kurikulum dan praktik pembelajaran. Dengan demikian, Twin Tower UINSA tidak hanya menjadi bangunan fisik, tetapi juga simbol yang mewakili komitmen UINSA dalam menyediakan pendidikan yang berkualitas dengan landasan nilai-nilai Islam dan keilmuan yang terintegrasi.