Dinda Virguinia
4 min readSep 12, 2019

--

Pengembangan aplikasi HRIS (Human Resource Information System) sebagai ide proyek saat magang diperusahaan

Masih bingung ingin mengerjakan proyek apa ketika magang diperusahaan?Sistem Informasi Karyawan adalah satu dari banyak pekerjaan yang bisa kamu lakukan loh. Sistem Informasi Karyawan merupakan proyek yang saya kerjakan ketika magang diperusahaan digital agency. Ingin tahu seperti apa cara pembuatan dan pengembangan aplikasinya? Yuk kita bahas!

Salah satu aplikasi Human Resource Information System

Dalam pembuatan aplikasi, kita mengenal adanya metoda pengembangan. Metoda pengembangan Waterfall memiliki 6 tahapan untuk membuat sebuah aplikasi. Dimulai dari Project Requirement, Requirement Analysis, Design, Program Implementation, Testing dan terakhir Operation and Maintenance. Akan tetapi karena waktu magang yang terbatas yaitu lebih kurang 3 bulan, maka saya dan tim memutuskan untuk menggunakan metoda Agile. Agile memungkinkan terjadinya perubahan di tengah sprint dan testing dapat dilakukan disetiap sprint dalam SCRUM. Untuk itu, berikut saya rangkum tahapan pembuatan aplikasi sistem informasi HR berbasis web yang saya dan tim kerjakan.

  1. Lakukan Analisis Kebutuhan
Source : https://www.joebarrios.com/what-is-a-requirement-three-essential-things-to-know-for-the-interview/

Kebutuhan dan keinginan itu berbeda ya teman-teman. Sebagai seorang developer kita harus bisa mengarahkan pengguna untuk bisa membedakan antara keinginan dan kebutuhan yang akan diimplementasikan di aplikasi. Setelah itu kita buatkan alur kerja aplikasi menggunakan activity diagram. Selain activity diagram, ada juga usecase diagram dan class diagram serta desain database yang perlu dirancang untuk kebutuhan pengembangan.

2. Tentukan Metodologi, Teknologi dan Pembagian Peran

Source : https://medium.com/skyshidigital/manajemen-proyek-waterfall-atau-agile-mana-lebih-baik-b92901f88159

Gunakan Agile atau Waterfall?? Terapkan Vue atau sekedar Bootstrap? Memilih menggunakan CodeIgniter atau mencoba Laravel? Semuanya perlu kita diskusikan dengan tim pengembang. Hal ini berfungsi sebagai standardisasi dan acuan dalam mengerjakan aplikasi. Pembagian peran sebagai frontend, backend dan lain-lain juga tidak kalah penting. Akan tetapi seringkali seseorang memegang lebih dari satu peran. Hal ini terjadi karena tim pengembang memiliki sumber daya manusia yang amat terbatas.

3. Membuat Prototipe Aplikasi (Hi-Fi, Low-Fi, Wireframe)

Prototype aplikasi Sistem Inforamasi Karyawan Idea Imaji Persada

Ini tidak kalah penting lohh. Diawal biasanya pengguna masih mengawang-awang dalam membayangkan aplikasi. Dengan dibuatnya prototipe, pengguna bisa merasakan lebih jelas aplikasi yang akan digunakan nantinya. Segala perubahan bisa dilakukan ditahap pembuatan prototipe ini Tujuannya untuk menghindari atau meminimalkan kemungkinan perubahan saat proyek telah masuk ke bagian produksi (Frontend dan BackEnd). Pembuatan prototipe ini biasanya dikerjakan oleh tim design.

4. Memulai Tahap Produksi

Source : https://www.udemy.com/course/learn-php-javascript-with-jquery-css-and-html5/

Sudah sampai di tahap pembuatan nih! Tim Frontend akan segera merealisasikan design yang telah dibuat oleh tim UI/UX. Setelah tampilan selesai dikerjakan, maka tim Backend akan memulai perkerjaan mereka dengan menuliskan semua code yang digunakan dalam pemrograman. Tidak lupa database harus didesain seoptimal mungkin menggunakan ilmu manajemen basis data untuk mempercepat pengaksesan dan pengolahan data. Dalam tahap produksi, tim seringkali harus kembali mengerjakan hal-hal yang telah dikerjakan sebelumnya. Hal ini dikarenakan telah terjadi perubahan dan pembaharuan ditengah pekerjaan yang diakibatkan oleh hasil koreksi testing atau hal lainnya. Dan inilah keuntungan menggunakan metode Agile yang memungkinkan developer untuk melakukan perubahan sehingga aplikasi yang dibuat semakin sesuai dengan tujuan awal.

5. Penghantaran Aplikasi

Source : https://www.mageplaza.com/magento-2-delivery-time-extension/

Aplikasi yang telah selesai di develop segera dihantarkan ke pengguna dan dijelaskan penggunaannya dalam bentuk presentasi. Untuk memberikan penjelasan yang lebih detail, dibutuhkan manual book yang berisikan cara pengoperasian dan perawatan produk. Karena aplikasi perlu pengembangan di kemudian hari, maka penulisan code dan dokumen lainnya dipastikan dapat dengan mudah dimengerti oleh tim pengembang berikutnya.

Source : http://lsp.stptrisakti.ac.id/visi-misi-tujuan-stp-trisakti/

Tujuan dari pembuatan aplikasi ini adalah untuk memudahkan pekerjaan HR dan menjadikan aplikasi sesuai dengan kebutuhan. Ada banyak aplikasi online dan offline yang tersedia akan tetapi butuh penyesuaian karena tidak semua fitur dibutuhkan. Aplikasi HRIS yang saya dan tim kembangkan mencakup fitur absensi fingerprint, penggajian, perizinan dan pengelolaan data karyawan dengan menggunakan Laravel sebagai kerangka kerja.

Semoga ide dan penjelasan ini dapat dimengerti dengan mudah oleh teman-teman semua. Semangat Magang!!

--

--