Efektivitas Kuliah Daring Ditengah Pandemi Corona

Dion Faruk Alquraniawan
3 min readApr 15, 2020

--

sumber gambar : https://images.app.goo.gl/w59Nd2V1wSMypmeJ6

Virus Corona (Covid-19) telah memberikan berbagai dampak pada masyarakat diseluruh dunia, tidak terkecuali Indonesia. Dampak yang disebabkan pandemi ini sangat variatif salah satunya di bidang pendidikan, yang mana memberikan libur yang cukup panjang dan juga proses belajar secara daring (online). Pada mulanya proses belajar dilaksanakan secara tatap muka dikarenakan pandemi ini semakin mengganas berbagai civitas akademik mulai banyak yang membuat kebijakan mengenai proses belajar secara daring (online).

Upaya melakukan proses belajar secara daring (online) tentunya untuk mengurangi korban dari pandemi corona yang semakin hari semakin bertambah saja. Selain itu, untuk mendukung anjuran yang disampaikan oleh pemerintah dengan melakukan social distancing. Dalam proses belajar secara daring banyak dosen yang memberikan anjuran kepada mahasiswa untuk memasang aplikasi-aplikasi yang berguna mendukung proses belajar ataupun perkuliahan secara online.

Saya sendiri kurang lebih dua minggu menjalani proses perkuliahan secara daring dan menurut saya subjektif proses belajar seperti ini kurang efektif. Tidak sedikit dosen maupun mahasiswa yang masih belum bisa memanfaatkan teknologi terutama aplikasi-aplikasi yang mendukung proses perkuliahan secara daring akibatnya banyak sekali mahasiswa/i yang mengalami kesulitan. Seperti fenomena-fenomena yang saya lihat dari teman satu universitas saya dan juga dari media sosial, banyak sekali diantara mereka mengeluh dikarenakan dosen hanya memberikan perintah pada para mahasiswa/inya untuk mengerjakan tugas yang dosen berikan kemudian dikirim melalui email tetapi, dosen tidak menjelaskan prihal tugas atau materi yang diberikan pada mahasiswa.

Hal tersebut tentulah berpotensi besar membuat mahasiswa/i menjadi terbebani. Selain itu ada sebagian perguruan tinggi yang dalam kebijakannya memberlakukan proses belajar secara daring tidak memperhatikan kebutuhan mahasiswanya. Tidak semua mahasiswa memiliki akses internet yang memadahi maka perlu sekali pihak universitas memberikan akses internet gratis kepada mahasiswanya. Saya sendiri sudah mendapat akses internet gratis dari pihak universitas yang mana saya berkuliah disana.

Memang ada sebagian aplikasi yang berupa video tetapi banyak dosen yang tidak menggunakannya. Terlebih lagi jika diterapkan proses belajar berupa video tatap muka secara online yang diperlukan baik dosen atau mahasiswa adalah koneksi internet yang cepat dan kuat. Dalam fenomena seperti ini seharusnya diperlukan koordinasi dari pihak dosen atau pengajar dengan mahasiswa/i dan juga sifat kooperatif antara mahasiswa dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen pengampu.

Menurut saya subjektif sebagian dosen univeristas di Indonesia sudah banyak yang menerapkan proses kuliah daring (online) tetapi ada juga sebagian yang belum pernah menerapkan proses pembelajaran secara daring. Untuk dosen yang belum pernah menerapkan perkuliahan srcara daring mungkin akan mengalami kegagapan. Mengenai mahasiswa, teknologi sudah menjadi makanan sehari-hari bagi kawula muda kaum milenial jika mereka mengalami kegagapan tak butuh waktu lama untuk beradaptasi.

Semakin lama pandemi ini semakin ganas. Para pekerja medis yang mana pada perang melawan corona (covid-19) ini menjadi garda terdepan. Banyak pekerja medis yang berguguran. Korban tidak hanya dari pekerja medis namun dari berbagai elemen masyarakat. Di samping bertambahnya korban akibat pandemi ini jumlah pasien yang sembuh juga bertambah, meskipun tidak menutup kemungkinan akan ada banyak korban dan pasien yang sembuh lagi.

Pandemi ini adalah suatu pembelajaran bagi seluruh masyarakat dunia termasuk Indonesia sendiri. Di Indonesia sendiri banyaknya kabar dari media-media yang menyatakan bahwa pada awal perkembangan wabah ini pemerintah kita kurang tanggap dan sigap juga masyarakat kita yang tetap berkerumun dan tidak mentaati anjuran pemerintah dan para petugas medis untuk tetap dirumah saja. Yang perlu diperhatikan bahwa memang banyak juga para buruh harian yang jika mereka dirumah saja mereka tidak mendapatkan penghasilan dan ada faktor yang lain lagi.

Adalah suatu urgensi untuk menetapkan kebijakan proses belajar secara daring dalam keadaan pandemi virus corona saat ini. Efektif tidaknya kebijakan ini tergantung mahasiswa /i setiap universitas dalam menyikapi, karena termasuk juga prihal interpretasi setiap individu, ada yang bergembira ada pula yang tidak. Koordinasi antara dosen dan mahasiswa/i juga harus terjalin agar tercipta tujuan pembelajaran yang di sepakati antara kedua belah pihak. Semoga pandemi virus corona (covid-19) ini lekas menghilang dari dunia dan Indonesia sendiri.

--

--