Mengilas Sejarah Panjang Leluhur Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s. (2)

Dodi Kurniawan
3 min readMay 3, 2023

--

Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s.

Menumpang Jalur Sang Penakluk, Timur Lenk

Dalam bahasan Asal Usul Mirza Ghulam Ahmad Al-Qadiyani (Part.3) dan umumnya catatan sejarah leluhur Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad, urutan genealogi beliau berhenti di lima tingkat di atas sang ayah, Mirza Ghulam Murtaza. Sang kakek, Mirza Atta Muhammad, kemudian Mirza Gul Muhammad, kemudian Mirza Faiz Ahmad, kemudian Mirza Hadi Beg, sebelum akhirnya berhenti pada Haji Barlas.

Lalu siapakah sosok Haji Barlas ini? Tidak banyak yang kita ketahui tentangnya. Timur Lenk, sang keponakan Haji Barlas lebih banyak dikenal daripada sang paman. Dan sesuai ungkapan history is written by victors-nya Wiston Churchill, maka saya mencoba menelusuri jejaknya melalui sang keponakan, Timur Lenk — Tamerlane, begitu orang Barat biasa menyebutnya.

Dalam Amir Timur Family Tree, Adam to Amir Timur, Ehtisham Arshad, secara genealogis merunut Timur Lenk atau Tamerlane sampai kepada Nabi Adam a.s. Kita bisa menyimaknya dalam link yang disematkan pada judul tulisan Ehtisham Arshad ini.

Konon, menurut Arshad, Timur merupakan keturunan Nabi Nuh as melalui putranya Yafits bin Nuh yang melahirkan keturunan: Turk, Khazar, Saqlab, Rus, Ming, Kameri dan Tarikh.

Turk memiliki empat anak laki-laki. Di antara mereka, Tutek dianggap sebagai nenek moyang Timur Yang juga pewaris Turk tiga generasi setelah Tutek adalah Alinja Han, yang merupakan nenek moyang bersama orang Turki, Mongol, dan Tatar. Hal yang paling menonjol dari dirinya adalah, anak laki-laki kembarnya bernama Mongol dan Tatar. Jika kita berbicara tentang Mongol, dia dianggap sebagai nenek moyang dari banyak suku di Pakistan, India, Cina dan Asia Tengah. Sementara Tatar dikenal sebagai nenek moyang dari banyak orang di Kazakhstan.

Adalah Tumany Han sosok penting dalam silsilah Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as ini. Tumany sangat penting karena darinya bangsa Mongol dibagi menjadi dua kelompok. Putra sulung Tumany, Kabul, menyatukan empat suku besar bangsa Mongol dan membentuk konfederasi Mongol yang kemudian dikenal sebagai basis Kekaisaran Jenghis. Sementara saudara laki-laki Kabul, Khaduli Barlas, tetap setia kepada saudaranya. Konon ada perjanjian antara keduanya bahwa kepemimpinan sipil akan berada di tangan putra-putra Kabul, sementara kepemimpinan militer akan berada di tangan putra Khaduli. Mulai di sinilah muncul nama Barlas.

Datuk ke-6 Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as ini dikenal sebagai Beg Barlas, Haji Beg atau, Haji Barlas (bahasa Persia: حاجی بیگ بارلاس, lahir di awal abad ke-14 — wafat tahun 1361) adalah seorang pemimpin suku Barlas. Dia adalah pendahulu langsung dalam peran ini untuk keponakannya Timur, yang kemudian mendirikan Kekaisaran Timurid, dia adalah putra Burlaki Barlas yang merupakan garis keturunan dari putra kedua Qarachar yang lebih muda, Yesunte Mongke, Komandan Militer Mongol, dia diberi gelar Haji dari nama keluarganya karena dia berziarah ke Mekah, nama aslinya Saifuddin Barlas”, tulis Wikipedia.

Arshad, dalam charta genealogi Barlas ini menyebutkan bahwa Qarachar Barlas adalah anak dari Suqu Sechen Barlas salah satu anak dari Khaduli Barlas. Barlas pertama dalam silsilah Mongol. Hal yang berbeda disampaikan Hazrat Maulana Abdur Raheem Dard dalam Forefathers of the Promised Messiah(as): “Sudah menjadi fakta sejarah bahwa Timur adalah bagian dari suku Barlas yang terkenal yang telah hidup dan memerintah di Kish selama dua ratus tahun. Bagian dunia ini pada zaman kuno dikenal sebagai Sogdiana dari Samarkand sebagai ibu kotanya. Encyclopaedia Britannica mengatakan bahwa suku Sogdiana adalah suku bangsa Iran. Kata Samarkand sendiri berasal dari bahasa Iran. Kata Barlas juga berasal dari bahasa Iran dan berarti ‘Orang yang berani dan berasal dari keturunan bangsawan’. Oleh karena itu, Al-Masih yang Dijanjikan (as) adalah orang Iran berdasarkan ras dan bukan orang Mughal seperti yang diduga secara umum.”

Sampai pada titik ini, terlepas dari apakah Barlas ini Mongol asli ataukah Persia, urutan genealogi Pendiri Jamaah Muslim Ahmadiyah, bisa diurut demikian: Mirza Ghulam Ahmad bin Mirza Ghulam Murtaza bin Mirza Atta Muhammad bin Miza Gul Muhammad bin Mirza Faiz Ahmad bin Mirza Hadi Beg bin Saifudin Hajji Beg Barlas bin Burlaki Barlas bin Nemule Barlas bin Yesunte Mongke Barlas bin Qarachar Barlas bin Suqu Sechen Barlas bin Khaduli Barlas bin Tumany Han.

(Bersambung)

--

--