Main Game

Nina
2 min readApr 21, 2024

Gisel sibuk memberitahu game apa yang enak dimainkan oleh mereka berdua di kamar. Banyak omong sekali Gisel ketika bersama Wilona. Ruangan keluarga begitu ramai dengan suara Gisel.

"Ih, ga ada yang seru!"

Wilona menghampiri Gisel sambil membawa camilan untuk mereka makan bersama saat main bareng di ponsel. Wilona melirik ponsel Gisel yang sibuk mencari game seru. Dia pun duduk di sampingnya.

"Cari yang seru aja, nanti Wilo bosen liat kamu ngedumel gitu." Bukan Wilona yang berbicara tapi mama Gisel.

"Ih, Maa. Aku tuh lagi seneng tau soalnya ada Wilo, jadi aku harus cari game yang seru-seru bangeet buat Wilo!"

Wilona tersenyum kecil. Mengingat dirinya dengan Ayin yang jauh berbeda semenjak keluarganya cerai. Sedangkan keluarga ini cemara. Wilona merasa nyaman di rumah Gisel. Tapi entah kenapa, pikirannya selalu tertuju kepada Bunda dan Ayin.

Wilona menepuk pundak Gisel agar ia menoleh. 'Cari game yang bisa dimainin aja gapapa kok, Kak.' Gisel menuruti kemauan Wilona hingga mereka pun mulai bermain game.

Game itu tampaknya membuat kedua gadis tersebut begitu serius memainkannya. Sampai-sampai Gisel berdecak saking kesalnya dengan ponsel yang ngelag. Wilona tersenyum karena mendapat poin yang banyak.

"Aidah! Jangan cak itu!" (“Aduh jangan kayak gitu!”) Kepala Gisel jadi panas lantaran ponselnya lambat untuk membalas serangan dari Wilona. Gadis bisu itu terkekeh karena reaksi Gisel yang ketar-ketir dengan wajah tengilnya, dia pun mengalahkan Gisel hanya dengan satu serangan.

Gisel tantrum hingga tubuhnya merosot dari sofa ke lantai. Mama Gisel ikut menertawai reaksi Gisel. Mereka tampak bahagia sekali terutama Wilona bersama wajah yang cerah.

Sudah lama dia tidak merasakan hal ini. Mungkin Wilona sudah lupa rasanya keharmonisan di keluarga. Setelah Wilona sadar dengan pikirannya, Mama Gisel datang menghampiri mereka dan memberinya makanan.

"Kamu kelamoan maen gamenyo, lah jam sebelas siang nah. Makanlah dulu." (“Kalian kelamaan main gamenya, udah jam sebelas siang nih. Makan dulu.”)

Wilona menerima piring berisi makanan dari Mama Gisel. "Oh iyo, Papa sore ini bakalan ngajak kito jalan-jalan. Wilo mekotkan?" (“Oh iya, Papa sore ini bakalan ngajak kita jalan-jalan. Wilo ikutkan?”)

Wilona sempat berpikir. Lalu kemudian dia mengangguk. “Baguslah, hari ini kito seneng-seneng samo Wilo!" (“Baguslah, hari ini kita seneng-seneng sama Wilo!”)

Gisel berseru riang sambil tersenyum ke arah Wilona. Dia merangkul adiknya erat-erat. Tapi ada satu hal yang mengganjal di hati Wilona. Sampai saat ini, tidak ada tanda-tanda bahwa Ayin khawatir padanya.

--

--